8.337, pola asuh permissive memiliki mean = 49.95 dan SD = 8.291, pola asuh authoritarian memiliki mean = 49.95 dan SD = 8.055 dan pola asuh
authoritative memiliki mean = 50 dan SD = 9.312.
4.2.1 Kategorisasi skor variabel
Berdasarkan pada alat ukur yang digunakan, kategorisasi skor dalam penelitian ini dibuat menjadi dua kategori yaitu, tinggi dan rendah. Hal ini
diketahui dari informasi yang tertera pada alat ukur yang digunakan bahwa kategorisasi skor menggunakan raw score dibagi menjadi dua kategorisasi
yaitu tinggi dan rendah. Selanjutnya peneliti menggunakan informasi tersebut sebagai
acuan untuk membuat norma, data kategorisasi dalam penelitian ini bukan menggunakan raw score tetapi merupakan true score yang skalanya telah
dipindah menggunakan rumus T score yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, pedoman interpretasi skor adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Pedoman Kategorisasi Skor
Kategori Rumus
Tinggi X Mean
Rendah X ≤ Mean
Uraian mengenai gambaran kategori skor variabel berdasarkan tinggi dan rendahnya tiap variabel terdapat pada tabel 4.4 di bawah ini.
Tabel 4.4 Kategorisasi Skor
Frequency Percent
Cumulative Percent
Kemandirian Rendah
114 48
48 Tinggi
122 52
100,0 Identity self
Rendah 114
48 48
Tinggi 122
52 100,0
Behavioral self Rendah
65 27
27 Tinggi
171 73
100,0 Judging self
Rendah 92
39 39
Tinggi 144
61 100,0
Moral-ethical self Rendah
92 39
39 Tinggi
144 61
100,0 Personal self
Rendah 129
55 55
Tinggi 107
45 100,0
Family self Rendah
128 54
54 Tinggi
108 46
100,0 Social self
Rendah 87
37 37
Tinggi 149
63 100,0
Permissive Rendah
108 45
45 Tinggi
128 55
100,0 Authoritarian
Rendah 107
45 45
Tinggi 129
55 100,0
Authoritative Rendah
95 40
40 Tinggi
141 60
100,0
Berdasarkan data pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa 48 atau 114 mahasiswa memiliki kemandirian yang rendah. Sedangkan mahasiswa
yang memiliki kemandirian tinggi jumlahnya lebih banyak, yaitu 52 atau 122 mahasiswa. Sebanyak 38 atau 91 mahasiswa memiliki identity self
yang rendah. Sedangkan mahasiswa yang memiliki identity self tinggi jumlahnya lebih banyak, yaitu 62 atau 145 mahasiswa. Sebanyak 27
atau 65 mahasiswa memiliki behavioral self yang rendah. Sedangkan mahasiswa yang memiliki behavioral self tinggi jumlahnya lebih banyak,
yaitu 73 atau 171 mahasiswa. Sebanyak 39 atau 92 mahasiswa memiliki judging self yang rendah. Sedangkan mahasiswa yang memiliki
judging self tinggi jumlahnya lebih banyak, yaitu 61 atau 144
mahasiswa. Sebanyak 56 atau 133 mahasiswa memiliki physical self yang rendah. Sedangkan mahasiswa yang memiliki physical self tinggi
jumlahnya lebih sedikit, yaitu 43 atau 103 mahasiswa. Sebanyak 39 atau 92 mahasiswa memiliki moral-ethical self yang rendah. Sedangkan
mahasiswa yang memiliki moral-ethical self tinggi jumlahnya lebih banyak, yaitu 61 atau 144 mahasiswa. Sebanyak 55 atau 129
mahasiswa memiliki personal self yang rendah. Sedangkan mahasiswa yang memiliki personal self tinggi jumlahnya lebih sedikit, yaitu 45 atau
107 mahasiswa. Sebanyak 54 atau 128 mahasiswa memiliki family self yang rendah. Sedangkan mahasiswa yang memiliki family self tinggi
jumlahnya lebih sedikit, yaitu 46 atau 108 mahasiswa. Sebanyak 37 atau 87 mahasiswa memiliki social self yang rendah. Sedangkan
mahasiswa yang memiliki social self tinggi jumlahnya lebih banyak, yaitu 63 atau 149 mahasiswa. Sebanyak 45 atau 108 mahasiswa memiliki
permissive yang rendah. Sedangkan mahasiswa yang memiliki permissive tinggi jumlahnya lebih banyak, yaitu 55 atau 128 mahasiswa. Sebanyak
45 atau 107 mahasiswa memiliki authoritarian yang rendah. Sedangkan mahasiswa yang memiliki authoritarian tinggi jumlahnya lebih banyak,
yaitu 55 atau 129 mahasiswa. Sebanyak 40 atau 95 mahasiswa memiliki authoritative yang rendah. Sedangkan mahasiswa yang memiliki
authoritative tinggi jumlahnya lebih banyak, yaitu 60 atau 141 mahasiswa.
4.3 Uji Hipotesis Penelitian