menghargai keputusan anak, minat serta kepribadiannya. Gaya pengasuhan ini memiliki kontrol untuk membentuk anak-anak
mereka namun tidak merugikan anak-anak melalui penjelasan orang tua kepada anak.
3.3 Pengumpulan Data
3.3.1 Instrumen pengumpulan data
Instrumen dalam penelitian ini terdiri dua bagian. Bagian pertama berupa pertanyaan demografi yang mencangkup atas jenis kelamin dan usia saat
ini. Bagian kedua, berisi skala yang merupakan alat ukur dari kemandirian, konsep diri dan pola asuh. Model skala likert pada ketiga alat ukur ini
berupa pernyataan positif favorable dan pernyataan negatif unfavorable serta telah dimodifikasi menjadi empat kategori jawaban yaitu SS Sangat
Setuju, S Setuju, TS Tidak Setuju dan STS Sangat Tidak Setuju. Pada item favorable, jawaban SS sangat setuju diberi skor 4, S
diberi skor 3, TS diberi skor 2, dan STS diberi skor 1. sedangkan pada item unfavorable diberi skor dengan urutan sebaliknya yaitu jawaban SS
diberi skor 1, S diberi skor 2, TS diberi skor 3, dan STS diberi skor 4. 1. Kemandirian
Untuk mengukur kemandirian, peneliti menggunakan skala kemandirian yang dikembangkan sendiri. Dalam mengembangkan
skala tersebut, peneliti menggunakan konsep Steinberg 2002 dengan 3 aspek kemandirian yaitu emotional autonomy, behavioral autonomy
dan value autonomy.
Pada alat ukur ini terdapat 13 item pernyataan yang terdiri dari 9 item favorable dan 4 item unfavorable. Skala ini menggunakan sistem penilaian skala
likert dengan rentang skala empat poin yaitu dari “4” Sangat Setuju, “3” Setuju, “2” Tidak Setuju dan “1” Sangat Tidak Setuju.
Hal tersebut bertujuan agar dalam penelitian ini mendapatkan respon jawaban yang lebih bervariasi. Adapun pembagian item-item tiap dimensi dapat
dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini.
Tabel 3.1 BluePrintSkalaKemandirian
No Aspek
Indikator Item
Jumlah F
U F
1 Aspek
emotionalau tonomy
a. Mampu mandiri secara emosional dari orang tua maupun orang dewasa
lain. b. Memiliki keinginan untuk berdiri
sendiri. c. Mampu menjaga emosi didepan
orang tua dan orang lain. 3
2 1
4 1
2 1
2 Aspek
behavior- ralautonomy
a. Mampu membuat keputusan dan pilihan.
b. Dapat memilih dan menerima pengaruh orang lain yang sesuai bagi
dirinya. c. Dapat mengandalkan diri sendiri
self reliance 5
6, 8 7
9 1
2 2
3 Aspek
valueautono my
a. Mampu berpikir secara abstrak mengenai permasalahan yang
dihadapi. b. Memiliki kepercayaan yang
meningkat pada prinsip-prinsip umum yang memiliki dasar
idelologi. c. Memiliki kepercayaan yang
meningkat saat menemukan nilai- nilainya sendiri dimana bukan nilai
yang berasal dari figure orang tua atau figur orang penting lainnya.
10
12 11, 13
1 1
2
Jumlahitem 9
4 13
2. Konsep diri Untuk mengukur konsep diri, bentuk skala yang digunakan peneliti adalah
modifikasi dari skala Tennesse Self Concept Scale TSCS edisi pertama yang dibuat oleh Fitts 1971 dan telah diadaptasi kedalam bahasa Indonesia.
Aspek-aspek yang digunakan dalam alat ukur ini adalah identity self, behavioral self, judging self, physical self, moral-ethical self, personal self,
family self dan social self. Pada awalnya alat ukur tersebut berjumlah 100 item, namun peneliti
mengurangi beberapa item dalam setiap dimensi menjadi 32 item pernyataan, yang terdiri dari 21 item favorable dan 11 item unfavorable. Pengurangan ini
dilakukan agar partisipan tidak merasa letih dan bosan pada saat mengerjakan kuesioner. Adapun pembagian item-item tiap dimensi dapat dilihat pada table
3.2 dibawah ini.
Tabel 3.2 Blue Print Skala Konsep Diri
Dimensi Indikator
No. Item Jumlah
F UN
Identity self a. Mengenal diri
b. Mengenal lingkungan 1, 2
3 22
2 2
Behavioral self
a. Berperilaku sesuai identitas diri b. Menerima diri dengan senang hati
4, 5 6
23 2
2 Judging self
a. Menerima diri b. Menilai diri
7 8, 9
24 2
2 Physical self
a. Menerima keadaan fisik b. Mengetahui keadaan fisik
25 11, 12
10 2
2 Moral-
ethical self a. Mengaplikasikan ajaran agama
b. Berperilaku baik kepada sesame 26
14 13
27 2
2 Personal self a. Merasa puas dengan keadaan diri
b. Menilai kesuksesan diri 30
18 17
31 2
2 Family self
a. Melakukan tugas rumah tangga b. Mempersepsikan lingkungan keluarga
28 16
15 29
2 2
Social self a. Berinteraksi dengan orang lain
b. Menjaga hubungan baik dengan orang lain
19 20, 21
32 2
2
Total item 21
11 32
3. Pola asuh Skala pola asuh diukur dengan pernyataan yang dibuat sendiri oleh peneliti
dengan memuat indikator-indikator tertentu yang berkaitan dengan pola asuh dan mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Baumrind 1991. Tipe pola
asuh yang digunakan adalah sebagai berikut: pola asuh permissive, pola asuh authoritarian, pola asuh authoritative. Pada alat ukur ini terdapat 24 item
pernyataan yang terdiri dari 18 item favorable dan 6 item unfavorable. Adapun pembagian item-item tiap dimensi dapat dilihat pada table 3.3
dibawah ini.
T
abel 3.3 Blue Print Skala Pola Asuh
Dimensi Indikator
No item Jml
F UF
Polaasuh permissive
a. Tidak ada hukuman untuk anak b. Selalu menerima apapun tindakan
anak c. Selalu memberikan apapun
keinginan anak d. orang tua sangat tidak terlibat
dalam kehidupan anak 3,
11, 15 19, 23
24 7
20, 22 2
2 4
1 Pola asuh
authoritarian a. Perintah yang harus ditaati
b. Selalu menuntut c. Tingkat kontrol yang tinggi tetapi
tidak responsive 2, 6,
10, 4, 14, 17,
8 2
2 3
Pola asuh authoritative
a. Memantau dan mengarahkan anak b. Bersikap tegas
c. Bertanggung jawab 1, 5,
13 9, 12, 21
16, 18 4
1 3
Jumlah Item 18
6 24
3.4 Pengujian Validitas Alat Ukur