337. “ Gadis itu akan bisa memakai baju hangat dan juga
memakannya sekaligus’ kataku. √
338. Aku dan Ibu tertawa.
√ 339.
Tiba- tiba aku tidak lagi merasa cemas. √
340. Malah aku sudah merasa lebih sehat.
√ 341.
“Anne, “panggil perawat. “ Oh, giliran kita” kata Ibu
√ 342.
Aku berdiri dan kami berjalan ke dalam ruang tunggu dokter dengan cerah.
√ 343.
Ternyata menunggu di ruang tunggu dokter tidak seburuk yang kubayangkan, apalagi jika ditemani ibu.
√
10. Judul Cerita : Anak Seorang Penganyam No.
Bahasa Sumber Mudah
Sulit
344. Anak seorang pengayam √
345. Dahulu ada sebuah desa di mana semua penduduknya adalah penganyam.
√
346. Mereka menjual hasil anyaman untuk mencari nafkah. √
347. Orang – orang dari segala penjuru datang ke desa itu untuk membeli anyaman.
√
348. Keluarga – keluarga penganyam itu telah menjadi penganyam
selama beberapa generasi.
√
349. Anak – anak mereka belajar menganyam sedari kecil dan setelah dewasa, mereka melanjutkan usaha orang tua
mereka. √
350. Ada seorang wanita yang merupakan penganyam terbaik di
desa itu. √
351. Dia dapat menganyam keranjang dengan begitu rapi sehingga
keranjang itu dapat digunakan sebagai tempat air.
√
352. Wanita ini mempunyai seorang anak perempuan bernama wilia.
√ 353. Wilia juga suka menganyam.
√ 354. Tapi dia tidak pernah menganyam hal yang berguna.
√ 355. ……..Dia hanya menganyam untuk bersenang- senang.
√
356. Dia menganyam bunga tetangganya.
√
357. Tetangganya kesal, tapi lebah dan kupu – kupu merasa senang.
√
358. Sekarang mereka mempunyai tempat bermain yang indah.
√
359. Dia menganyam cabang – cabang pohon.
√ 360. Orang – orang desa menggelengkan kepala ketika mereka
melihatnya, tapi burung – burung menyukainya. √
361. Dia bahkan berani menganyam ular – ular. √
362. Hewan – hewan lain menjadi senang,
√ 363. karena…… ular – ular itu tidak berani datang mengganggu lagi.
√
364. Orang – orang desa sering bertanya pada ibu Wilia,
√
365. ”Kapan kamu akan mengajari anakmu menganyam dengan
benar? √
366. Dia tidak bisa Mengayam keranjang sederhana saja’
√
367. Tapi ibunya selalu berkata,” Biarkan dia melakukan apa yang dia suka”
√
368. Jadi Wilia terus menganyam sesuai dengan keinginan hati.
√
369. “ Jika kamu tidak mendisiplinkan anakmu,
√
370. Tidak akan ada yang menjalankan usahamu setelah kau tua.
√
371. Dan kamu tidak akan punya uang untuk hidup”Orang – orang
desa mengingatkan. √
372. Tapi ibu Wilia hanya tersenyum.
√ 373. Suatu hari, Wilia menganyam rambut gadis – gadis kecil.
√ 374. Awalnya gadis – gadis itu tidak suka di suruh. ......duduk diam.
√
375. Tapi setelah Wilia selesai mengayam rambut mereka,
√
376. Semakin banyak gadis kecil yang datang untuk meminta Wilia
menganyam rambut mereka. √