Substitusi Substitution merujuk pada pengubahan unsur – unsur linguistik Variasi Variation adalah dengan mengubah unsur - unsur linguistik atau Transposisi. Teknik penerjemahan di mana penerjemah melakukan perubahan Penambahan adalah teknik yang la

The month of fasting diterjemahkan Ramadhan, Teknik ini mirip dengan teknik penghilangan Ommission atau deletion atau subtaction atau implisitasi. Dengan kata lain, informasi yang eksplisit dalam teks bahasa sumber dijadikan implisit dalam teks bahasa sasaran.

16. Substitusi Substitution merujuk pada pengubahan unsur – unsur linguistik

dan paralinguistik intonasi atau isyarat. Bahasa isyarat dalam bahasa Arab, yaitu dengan menaruh tangan di dada diterjemahkan menjadi Terima kasih atau bila diterjemahkan dalam bahasa Inggris menjadi Thank you.

17. Variasi Variation adalah dengan mengubah unsur - unsur linguistik atau

paralinguistik yang mempengaruhi variasi linguistik : Perubahan tekstual, gaya bahasa, dialek sosial, dialek geografis. Teknik ini lazim diterapkan dalam menerjemahkan naskah drama.

18. Transposisi. Teknik penerjemahan di mana penerjemah melakukan perubahan

kategori gramatikal. Teknik ini sama dengan teknik pergeseran kategori, struktur dan unit. Seperti kata menjadi frasa. Contoh: BSu : Adept BSa: Sangat terampil

19. Penambahan adalah teknik yang lazim diterapkan dalam kegiatan penerjemahan

berupa penambahan informasi yang pada dasarnya tidak ada dalam kalimat sumber. Kehadiran informasi tambahan dalam kalimat sasaran dimaksudkan untuk lebih memperjelas konsep yang hendak disampaikan penulis asli kepada para pembaca sasaran. Contoh : The women came late di terjemahkan menjadi wanita tua itu datang terlambat. Di dalam contoh kalimat ditambahkan kata ‘tua’ agar teks bahasa sasaran menjadi lebih dipahami.

20. Penghilangan Deletion adalah penghapusan kata atau bagian teks bahasa

sumber di dalam teks bahasa sasaran. Dengan kata lain penghapusan berarti tidak diterjemahkan kata atau bagian teks bahasa sumber di dalam teks bahasa sasaran. Pertimbangannya adalah agar tidak mengalami pengulangan kata, selain itu kata atau bagian teks bahasa sumber tersebut tidak begitu penting bagi keseluruhan teks bahasa sasaran dan biasanya agak sulit diterjemahkan. Jadi mungkin penerjemah berfikir daripada harus menterjemahkan kata atau teks bahasa sumber itu dengan konsekuensi pembaca bahasa sasaran agak bingung, maka lebih baik bagi penerjemah untuk menghilangkan saja bagian itu Contoh : BSu : “Just like Cut Pamela her sister , “he whispered BSa : “Sama dengan kakaknya , “katanya lirih Contoh di atas menunjukkan bahwa dari teknik penerjemahan dilakukan penghilangan yaitu pada nama Cut Pamela, dengan kata lain penerjemah tidak melakukan terjemahan terhadap nama, meskipun secara tertulis kata cut seperti kata dalam bahasa Inggris, yang bila diterjemahkan dapat menjadi ‘memotong’. Agar pesan yang dimaksud penulis tidak menjadi kesalahpahaman pembaca , penerjemah melakukan teknik penghilangan pada kata tersebut.

2.6 Pergeseran dalam Penerjemahan

Larson 1989:1 mengaitkan kata “makna” dalam mendefenisikan penerjemahan, yang menyatakan bahwa penerjemahan merupakan pengalihan makna dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran, maknalah yang harus dipertahankan, sedangkan bentuk boleh diubah. Sementara, menurut Catford 1965 :20 penerjemahan berarti mentransfer bahasa sumber ke bahasa sasaran. Penerjemahan translating merupakan penggantian materi tekstual pada bahasa sumber ke bahasa sasaran. Dalam proses penerjemahan, penerjemah translator selalu berusaha mendapatkan unsur bahasa sasaran yang sepadan dengan bahasa sumbernya agar dapat mengungkapkan pesan yang sama dalam teks sasaran. Karena setiap bahasa mempunyai aturan tersendiri, maka perbedaan aturan ini akan menyebabkan terjadinya pergeseran. Sehubungan dengan hal tersebut, Catford 1965:73 kemudian membagi pergeseran menjadi dua jenis, yaitu : 1 Pergeseran Tingkatan Level Shifts 2 Pergeseran Kategori Category Shifts . Dalam pergeseran ini, Catford 1965: 73 menyatakan bahwa sebuah bahasa sumber yang berada pada tingkat linguistik tertentu memiliki bahasa terjemahan dengan sistem bahasa yang sepadan dalam tingkat linguistik yang berbeda, umumnya pergeseran ini terjadi di sekitar perihal kosakata leksikal dan tata bahasa gramatikal . Contoh : Grammar to lexis She is swimming diterjemahkan menjadi ‘Dia sedang berenang’ to be + v-ing grammar diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan leksikon ‘sedang’ Selanjutnya pada pergeseran kategori, pada pergeseran jenis tersebut kebebasan dalam menerjemahkan sangat diutamakan, karena dalam menerjemahkan banyak mengikuti aturan penulisan bahasa sasaran sehingga hasil penerjemahan tidak terlihat seperti bahasa terjemahan. Pergeseran kategori ini terbagi atas 4 empat kelompok, yaitu:

1. Pergeseran Struktur Structure Shifts