Penerapan Prinsip-Prinsip Transparansi Implementasi Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : Per-09/MBU/2012 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara (Analisis Penerapan Prinsip-Prinsip Goo

55 Performance Indicator yang diisi setiap bulannya oleh masing-masing pegawai.” Wawancara 8 Juni 2015 Berdasarkan wawancara diatas, dapat diketahui bahwa Pakta Integritas dan Panduan Perilaku Code of Conduct merupakan bentuk upaya dalam menerapkan GCG di Perum BULOG. Adapun manfaat penerapan Pakta Integritas dan Panduan Perilaku Code of Conduct adalah sebagai salah satu alat untuk mencegah KKN, meningkatkan kredibilitas manajemen perusahaan, meningkatkan kinerja yang ditujukan dengan pencapaian Indikator Penilaian Kerja Key Performance Indicator yang memuaskan, menciptakan iklim kerja yang sehat dan kondusif, serta meningkatkan citra positif perusahaan dimata para pemangku kepentingan stakeholders.

5.2 Penerapan Prinsip-Prinsip

Good Corporate Governance di Lingkungan Internal Perusahaan Umum BULOG Divisi Regional Sumatera Utara Penerapan prinsip-prinsip GCG di lingkungan internal Perum BULOG Divre Sumut sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: Per-09MBU2012 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara dijabarkan berdasarkan data yang diperoleh peneliti berikut ini:

a. Transparansi

Transparency Universitas Sumatera Utara 56 Penerapan prinsip transparansi berarti adanya keterbukaan dalam pelaksanaan proses pengambilan keputusan dan pengungkapan informasi yang relevan mengenai perusahaan. Berikut data hasil wawancara yang diperoleh peneliti. Terkait dengan program kerja, anggaran, dan evaluasi kinerja Perum BULOG Divre Sumut, berikut pernyataan Ibu Mahesti Utama: “Setiap akhir tahun diadakan rapat kerja dengan Pusat untuk merancang program kerja Perum BULOG Divre Sumut yang disebut RKAP Rapat Kerja Anggaran Perusahaan. Laporan program Perum BULOG Divre Sumut selanjutnya akan dikirim ke Pusat dan akan dievaluasi. Pengevaluasian oleh kita sendiri juga dilakukan bahkan tidak hanya sekali setahun, bisa lebih. Dan biasanya di Divre ini, minimal kita evaluasi ada 3 kali setahun. ” Wawancara 2 Juli 2015 Keterbukaan dalam pelaksanaan proses pengambilan keputusan sangat erat kaitannya dengan peranan pemimpin, demikian pernyataan Bapak Amsyaruddin, staff Satuan Pengawas Intern Perum BULOG: “Transparansi bisa dilihat dalam setiap pengambilan keputusan maka itu peranan pemimpin sangat berpengaruh. Di Divre ini, proses pengambilan keputusan dilakukan dalam Rapat Staff. Jadi hasil rapat merupakan keputusan bersama. Misalnya saja dalam hal program kerja. Kalau RKAP kan terkait target Divre ke Pusat. Untuk internal Divre Sumut dilakukan di Rapat Staff. Setiap unit kerja mengajukan proposal kerja ke pimpinan namun keputusan disetujui atau tidaknya proposal kerja tersebut dilakukan di Rapat Staff. Jika disetujui, proses evaluasinya juga dilakukan di Rapat Staff. Jadi tidak hanya pimpinan saja, staff juga turut serta dalam pengambilan keputusan. Wawancara 28 Juli 2015 Bentuk lain dari prinsip transparansi adalah penyediaan laporan keuangan. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Edi, kepala seksi Keuangan Perum BULOG Divre Sumut: Universitas Sumatera Utara 57 “Salah satu bentuk transparansi kita dapat dilihat dari penyediaan laporan keuangan. Laporan keuangan kita disesuaikan dengan SAK Standar Akuntansi Keuangan. Laporan keuangan ini berbentuk audit internal yang dilakukan setiap tiga bulan sekali dan audit eksternal setiap sekali setahun oleh BPK Badan Pemeriksa Keuangan. Untuk audit internal ada SPI Satuan Pengawasan Intern namanya, yang akan memeriksa laporan keuangan Divre BULOG.” Wawancara 10 Juli 2015 Pernyataan Bapak Edi tersebut ditimpali oleh Bapak Amsyaruddin: “Pengelolaan keuangan baik berbentuk cek atau LC secara prinsip tanda tangannya harus 2 orang baru bisa cair. Jadi disini transparan, yang mengambil uang itu kabid Adminkeu tapi tetap harus ada tanda tangan kasi keuangan. Nah sebelum pencairan, ada proposal pengajuan biaya terlebih dahulu. Jadi biaya yang tidak perlu bisa dicoret oleh pimpinan. Kalau SPI tidak mensetujui, juga bisa dicoret. Kan ada tembusannya.” Wawancara 28 Juli 2015 Transparansi akan terlaksana dengan baik jika didukung dengan penyediaan informasi yang berkualitas dengan karakteristik cukup, akurat, dan tepat waktu. Terkait dengan hal ini, Bapak Niko, kepala seksi Teknologi Informasi Perum BULOG Divre Sumut mengungkapkan: “Coba nanti buka www.bulog.co.id . Website itu digunakan sebagai bentuk penyediaan informasi seputar Perum BULOG kepada Stakeholders. Kalau khusus Divre Sumut tidak ada dek karena sistem penyediaan informasi BULOG itu dilakukan secara terpusat. Jadi yang mengelola website tersebut adalah tim kerja website di Pusat, tapi tiap divre mengirimkan informasi terkait wilayah kerjanya un tuk di update ke dalam website.” Wawancara 10 Juli 2015 Perum BULOG Divre Sumut sebagai sebuah BUMN tidak terlepas hubungannya dengan masyarakat di wilayah kerjanya sebagaimana disampaikan oleh ibu Mahesti Utama: Universitas Sumatera Utara 58 “Pemberian informasi oleh Perum BULOG sini kepada masyarakat dilakukan melalui iklan di koran dan spanduk yang dibuat via gudang-gudang. Contohnya, BULOG akan melakukan kerjasama dalam hal renovasi gedung maka informasinya akan dibuat di koran atau pasang spanduk. Jadi masyarakat yang berminat atas kerjasama tersebut bisa datang ke kita mengajukan proposalnya. ” Wawancara 2 Juli 2015 Termasuk juga transparansi dalam hal recruitment pegawai Perum BULOG Divre Sumut, berikut pernyataan Ibu Masita: “Kita terbuka dalam hal recruitment pegawai. Recruitment pegawai, dilakukan dengan dua cara. Pertama, recruitment pegawai secara umum yang dilakukan dengan “online”. Jadi siapa saja bisa mendaftar sebagai pegawai BULOG sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan. Proses seleksinya dilakukan oleh tim penguji yang bekerjasama dengan BULOG. Pengumuman peserta yang lulus seleksi diumumkan kembali secara online. Jadi informasinya jelas. Yang kedua, recruitment pegawai yang dilakukan dengan “manual” atau komunikasi langsung. Pesertanya adalah pegawai honor BULOG yang minimal telah dua tahun bekerja. Proses seleksinya sama saja dan dilakukan oleh tim penguji itu pula. Jadi tetap mengutamakan profesionalisme.” Wawancara 8 Juni 2015 Dalam hal sistem penggajian, pengungkapan gaji dan penghasilan-penghasilan lain disampaikan oleh Bapak Edi: “Transparansi bisa kita lihat dari sistem penggajian yang secara terpusat. Jadi kita ada Portal yang terhubung dengan seluruh jaringan Perum BULOG. Pusat akan droping uangnya melalui BRI dan mengirim data gaji karyawan melalui portal tersebut. Nah, kita selaku divre akan menindaklanjuti ke subdivre, untuk dilanjutkan oleh subdivre ke kansilog dan gudang. Tapi tetap penggajian dilakukan dengan transfer jadi sepeser rupiah pun tidak dapat tertinggal. Itu trasnparansi soal penggajian kalau untuk penghasilan-penghasilan lain misalnya pendapatan hasil dari optimalisasi aset Perum BULOG Divre Sumut, akan langsung ditransfer ke pusat dengan laporan yang sudah tersistem secara komputerisasi untuk seluruh jaringan Perum BULOG.” Wawancara, 10 Juli 2015 Universitas Sumatera Utara 59 Penerapan prinsip transparansi dalam penyaluran RASKIN sebagai salah satu tugas pokok dan fungsi Perum BULOG Divre Sumut di pelayanan publik, disampaikan oleh Bapak Sutrisman: “Dari segi transparansi, dapat dilihat dari penyaluran Raskin. Kami menyediakan Unit Pengaduan Masyarakat UPM yang ada di tiap daerah sebagai wadah untuk pelaporan masyarakat tentang hal-hal yang tidak diinginkan berkaitan dengan penyaluran RASKIN misalnya terjadi hal-hal menyimpang, atau ada kesalahan tent ang “quantity” beras yang diterima, dan beras yang diberikan ternyata rusak. Data “contact person” penerima manfaat juga ada untuk menjaga kalau nantinya ada hal-hal yang perlu dikonfirmasi kepada penerima manfaat.” Wawancara 3 Juli 2015

b. Akuntabilitas