Badan Usaha Milik Negara BUMN

19 Gambar. 2.2 Model Implementasi Kebijakan Publik George C. Edward III

2.3 Badan Usaha Milik Negara BUMN

Dalam buku Ibrahim 1997:117, BUMN diartikan sebagai badan usaha yang dimiliki seluruhnya oleh negara dan yang tidak seluruhnya dimiliki negara tetapi status disamakan dengan BUMN dengan penggolongan sebagai berikut: a Usahanya bersifat tugas-tugas perintisan dan pembangunan prasarana tertentu; b Menghasilkan barang yang karena pertimbangan keamanan dan kerahasiaan harus dikuasai negara; c Didirikan atas pertimbangan untuk melaksanakan kebijaksanaan Pemerintah tertentu dan atau strategis; d Didirikan dengan tujuan untuk melindungi keselamatan dan Communication Bureaucratic Structure Resource Disposition Implementation Universitas Sumatera Utara 20 kesejahteraan masyarakat; e Didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku harus dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah; f Usaha bersifat komersial dan fungsinya dapat dilakukan oleh swasta. Dalam penelitian ditemukan BUMN melaksanakan multi fungsi, sebagai berikut: 1. Agen pembangunan, artinya bertugas untuk meningkatkan pembangunan ekonomi secara keseluruhan. Orientasinya menyediakan barang dan jasa dengan harga yang terjangkau, karena barang dan jasa yang bersangkutan mempunyai sifat meningkatkan perekonomian secara keseluruhan. Misalnya pembangunan jalan, jembatan, irigasi, dan membuka daerah baru, sehingga peranannya, sebagai: a. Memberikan sumbangan untuk mengembangkan perekonomian negara disamping menambah pendapatan negara; b. Menjadi pioner dalam hal kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi; c. Melaksanakan dan menunjang pelaksanaan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan. 2. Pemerataan kemakmuran dan kesejahteraan, seperti bidang transportasi umum dan air bersih, listrik, telekomunikasi, minyak, dan gas. Komoditi tersebut menguasai hajat hidup orang banyak. Jika ingin meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara merata, barang dan jasa harus disediakan dengan harga yang cukup rendah atau gratis sama sekali, sehingga berperan sebagai: a. Memberikan kemanfaatan umum, baik berupa barang dan jasa kepada masyarakat banyak; Universitas Sumatera Utara 21 b. Melengkapi kegiatan swasta dan koperasi dalam hal penyediaan barang dan jasa, yang dibutuhkan oleh masyarakat. 3. Instrumen penjaga harga, BUMN dipertahankan dalam tingkat persaingan yang ketat dengan swasta, karena ingin dipakai sebagai instrumen penjaga harga. Jika pasar mengendur dan berkembang menuju bentuk monopolistik, maka BUMN bisa dipakai untuk menjual barang dengan harga murah, agar pesaing-pesaing dihambat dalam hal kenaikan harga. 4. Menghasilkan labakeuntungan sebagai sumber pendapatan pemerintah dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat banyak. 5. Benteng pertahanan persaingan ekonomi global. Semua potensi negara dapat digunakan pemerintah untuk mengimbangi impor dalam negeri. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 Tentang BUMN Pasal 1 ayat 1 merumuskan pengertian Badan Usaha Milik Negara sebagai badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Kekayaan negara yang dipisahkan tersebut, merupakan kekayaan negara yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN untuk dijadikan penyertaan modal kepada BUMN yang tidak lagi dikelola berdasarkan sistem APBN, melainkan berdasarkan prinsip-prinsip perusahaan yang sehat. Memperhatikan sifat dasar usaha BUMN, yakni memupuk keuntungan dan melaksanakan kemanfaatan umum, maka dalam Undang-Undang tersebut pelaksanaan fungsi BUMN berkaitan dengan bentuk dan karakteristik sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 22 1. Perusahaan Umum Perum Ciri-ciri pokok Perum berdasarkan Inpres No. 17 Tahun 1967 adalah: a. Makna usahanya adalah melayani kepentingan umum produksi, distribusi, dan konsumsi. Usaha dijalankan dengan prinsip efisiensi, efektivitas dan dalam bentuk pelayanan service; b. Bergerak di bidang jasa-jasa vital public utilities; c. Mempunyai nama dan kekayaan sendiri, bebas bergerak seperti perusahaan swasta, tetapi tidak diperkenankan mempunyai anak perusahaan atau menyertakan kekayaannya dalam permodalan perusahaan lain; d. Modal seluruhnya dimiliki negara dari kekayaan negara yang dipisahkan, dapat mempunyai dan memperoleh dana dari kredit dalam dan luar negeri atau dari obligasi; 2. Perusahaan Perseroan Persero Ciri-ciri Persero berdasarkan Inpres Nomor 17 Tahun 1967 adalah: a. Makna usahanya untuk memupuk keuntungan, pelayanan dan pembinaan organisasi yang baik, efektif, dan dalam rangka pelayanan umum yang baik, memuaskan dan memperoleh laba; b. Tidak memiliki fasilitas negara; c. Peranan pemerintah adalah sebagai pemegang saham. Intensitas terhadap perusahaan tergantung besarnya jumlah saham modal sesuai dengan perjanjian antara pemerintah dengan pemilik lainnya; d. Modal seluruhnya atau sebagian minimal 51 merupakan milik negara dari negara dari kekayaan negara yang dipisahkan. Universitas Sumatera Utara 23 Secara sederhana, dapat disimpulkan bahwa Persero bertujuan untuk memupuk keuntungan dan sepenuhnya tunduk pada ketentuan Undang-Undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Sedangkan Perusahaan umum Perum dibentuk oleh pemerintah untuk melaksanakan usaha sebagai implementasi kewajiban pemerintah guna menyediakan barang dan jasa tertentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selanjutnya terhadap Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk Perusahaan Jawatan dalam waktu 2 dua tahun terhitung sejak undang-undang Badan Usaha Milik Negara berlaku, harus telah diubah bentuknya menjadi Perum atau Persero sebagaimana diatur dalam Pasal 93 Bab X tentang Ketentuan Peralihan Undang-Undang tersebut.

2.4 Tata Kelola Perusahaan yang Baik