Kemandirian Kewajaran Implementasi Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : Per-09/MBU/2012 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara (Analisis Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Govern

63 “Perum BULOG punya majalah “Warta Intra BULOG” yang diterbitkan setiap bulan oleh Pusat. Dari segi teknologi dan informasi, pembagian “Warta Intra BULOG” kepada pegawai merupakan bentuk responsibilitas Perum BULOG Divre Sumut. Karena sebagai BUMN, itu termasuk usaha dalam pengembangan keahlian dan pengetahuan pegawai seputar bidang kerja BULOG.” Wawancara 10 Juli 2015 Untuk lebih jelasnya, peneliti menyajikan gambar “Warta Intra BULOG” yang dapat dilihat pada gambar 5.1. Gambar 5.2.1 Warta Intra BULOG Sumber: Data Sekunder Perum BULOG Divre Sumut Selanjutnya, komitmen terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku menjadi hal yang sangat penting, demikian pernyataan Bapak Amsyaruddin: “Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan selaku BUMN merupakan suatu kewajiban. Apalagi teringat tugas ganda BULOG. Bentuknya itu bisa dillihat dengan adanya dokumen Code of Conduct, PKB Perjanjian Kerja Bersama, dan Standar Operational Precedure. Selain itu, dalam setiap pelaksanaan tugas ada Laporan Monitoring yang dilakukan secara bertahap baik di internal Divre Sumut maupun Pusat.” Wawancara 3 Juli 2015

d. Kemandirian

Independency Universitas Sumatera Utara 64 Prinsip kemandirian merupakan keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruhtekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Terkait kerjasama atau kontrak dengan mitra kerja, berikut penuturan Bapak Sutrisman: “Penerapan kemandirian di Divre Sumut tampak dalam hal melakukan kerjasama dengan mitra kerja. Jadi saat membuat kontrak memang komit pada kualitas. Kalau seandainya di tengah perjalanan terjadi ketidaksesuaian dengan perjanjian kerja, kita akan antisipasi dengan melakukan diskusi sehingga hubungan kerjasama tetap terjaga. Contohnya jika kualitas beras yang masuk ke gudang tidak sesuai dengan ketentuan, kita akan diskusi dengan mitra dan me nunjukkan ke gudang bagaimana sebenarnya produk yang bagus.” Wawancara, 28 Juli 2015 Dalam hal pengambilan keputusan, dijelaskan oleh Bapak Amsyaruddin: “Bentuk kemandirian di Divre Sumut ini ada disaat pengambilan keputusan. Jadi memang setiap keputusan yang dibuat merupakan hasil dari Rapat Staff.” Wawancara, 28 Juli 2015 Terkait dengan kewenangan pimpinan dalam hal pengelolaan perusahaan di Perum BULOG Divre Sumut, berikut pernyataan Bapak Darma: “Bisa dilihat dari fungsi pimpinan. Jadi sebelum mengambil keputusan biasanya Kadivre mengajak setiap unsur yang terlibat untuk berdiskusi. Jadi Kadivre itu mau mendengarkan saran dan pendapat bawahannya. Misalnya, pembuatan perincian kegiatan pelayanan publik Divre Sumut dalam mengelola beras, Kepala Divre akan mengajak semua kepala unit kerja untuk menentukan target masing-masing dalam melakukan pembelian gabah dan beras. ” Wawancara 2 Juli 2015 Universitas Sumatera Utara 65

e. Kewajaran

Fairness Prinsip kewajaran merupakan keadilan dan kesetaraan didalam memenuhi hak- hak Pemangku Kepentingan Stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan. Penerapan prinsip kewajaran berarti adanya keadilan bagi semua pihak. Berikut penjelasan Ibu Masita terkait kewajaran bagi pegawai Perum BULOG Divre Sumut: “Pemberian penghargaan kepada pegawai termasuk penerapan prinsip fairness di Divre Sumut. Ya kan pegawai sudah mengabdi wajar bila mendapatkan penghargaan. Ada penghargaan karena sudah bekerja selama 25 tahun, namanya Penghargaan Kekaryaan 25 Tahun yang hadiahnya berupa emas 10 gram. Selain itu, ada penghargaan untuk pensiun berupa emas murni 10 gram disertai piagam penghargaan BULOG yang diserahkan saat upacara Ulang Tahun BULOG dan saat upacara kemerdekan. Dalam hal kesetaraan, termasuk juga pemberian sanksi. Kalau sanksi bentuknya berupa teguran, surat peringatan, pemotongan gaji, pencopotan jabatan hingga pemberhentian.” Wawancara 8 Juni 2015 Sejalan dengan penjelasan Ibu Masita, berikut ini pernyataan dari Bapak Darma tentang kewajaran bagi pegawai Perum BULOG Divre Sumut: “Bentuk fairness di Perum BULOG ini contohnya pada pemberian reward and punishment yang berdasar dan jelas. Kalau pemberian reward ya seperti hadiah gitu contohnya tunjangan jabatan atau berdasarkan kinerja pegawai yang dilihat dari KPI. Jika kinerjanya meningkat maka pegawai berhak mendapatkan imbalan sesuai dengan nilai yang berhasil dicapainya dalam laporan KPI. Kalau KPI pegawai menunjukkan kinerja yang menurun, maka nilai imbalan yang diterima juga akan menurun disesuaikan dengan nilai yang berhasil dicapai dalam laporan KPI.” Wawancara, 3 Juli 2015 Bapak Amsyaruddin selaku Staff Pengawasan Intern Perum BULOG Divre Sumut, memberikan keterangan lebih lanjut perihal penerapan prinsip kewajaran: Universitas Sumatera Utara 66 “Dokumen KPI merupakan bentuk penerapan prinsip kewajaran disini. Karena KPI juga berfungsi dalam hal “Rehabilitasi Nama”. Jadi setiap pegawai yang mendapat sanksi atau hukuman masih diberi kesempatan yang sama dengan pegawai yang lainnya tergantung laporan kinerjanya dalam KPI. Sehingga yang dihukum pun bisa saja naik jabatan.” Wawancara, 28 Juli 2015 Dalam hal hubungan industrial yang harmonis, Perum BULOG memiliki kegiatan serikat pekerja yang tergabung dalam SEKAR Perum BULOG Serikat Karyawan Perum BULOG. Berikut penyataan Ibu Mahesti Utama menyangkut hal tersebut: “Prinsip kewajaran di Perum BULOG Divre Sumut terlihat dari adanya SEKAR Serikat Karyawan. Jadi pegawai itu punya organisasi sebagai wadah yang berupaya memenuhi hak-hak pegawai dengan adil. Oleh karena itu, dokumen Perjanjian Kerja Bersama – SEKAR Perum BULOG dibuat. Tujuannya untuk menyeimbangkan antara hak dan kewajiban pegawai. Dalam PKB ada juga ditentukan jenis- jenis reward dan sanksi.” Wawancara, 3 Juli 2015

5.3 Kendala dalam Penerapan Prinsip-Prinsip