Tata Kelola Perusahaan yang Baik

52 BAB V PENYAJIAN DATA Data pada penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan informan dan dari data yang berasal dari Perum BULOG Divre Sumut yang digabung dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti. Pemaparan pada bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu Good Corporate Governance di lingkungan internal Perum BULOG Divre Sumut dan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance di lingkungan internal Perum BULOG Divre Sumut.

5.1 Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Good Corporate GovernanceI di Lingkungan Internal Perusahaan Umum BULOG Divisi Regional Sumut Perubahan status BULOG yang bukan lagi Lembaga Pemerintah Non Departemen LPND sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2003 tanggal 20 Januari 2003 tentang Pendirian Perusahaan Umum Perum BULOG merupakan awal mula sejarah Good Corporate Governance GCG berdiri di Perum BULOG. Ketika pengelolaan usaha logistik pangan pokok nasional yang dilakukan secara mandiri oleh Perum BULOG tidak lagi hanya bersifat pelayanan masyarakat namun juga bersifat komersial, maka penerapan GCG menjadi landasan bagi Perum BULOG dalam pencapaian visi dan misi demi terwujudnya pengelolaan perusahaan yang transparan dan akuntabel. Hal ini diungkapkan oleh Bapak Darma, kepala bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha Perum BULOG Divre Sumut: “Awal mula GCG di Perum BULOG adalah karena Meneg BUMN menetapkan agar BUMN bekerja dengan prinsip-prinsip GCG. Nah dulu sebelum BULOG Universitas Sumatera Utara 53 sah menjadi BUMN yaitu LPND, BULOG dulu menstabilisasi harga pangan saja. Pada tahun 2003 melalui PP No. 7 Tahun 2003 orientasinya sudah pada profit juga. Dalam pelaksanaan tugas ganda inilah, penerapan GCG berperan penting dalam perwujudan pengelolaan perusahaan yang transparansi dan akuntabel.” Wawancara 10 Juni 2015 Demikian pula, Ibu Masita, kepala seksi Sumber Daya Manusia dan Hukum Perum BULOG Divre Sumut mempertegas awal mula GCG di Perum BULOG: “Kalau dulu ya sewaktu BULOG masih Non Departemen, banyak sekali kekurangannya. Terutama dalam hal SDM-nya. Setelah BULOG menjadi BUMN yaitu Perum, diaturlah GCG sebagai prinsip-prinsip dalam pengelolaan perusahaan agar tidak terulang lagi kekurangan-kekurangan saat masih Non Departemen.” Wawancara 8 Juni 2015 Selanjutnya, Ibu Mahesti Utama, kepala seksi Analisa Harga dan Pasar Perum BULOG Divre Sumut menerangkan bentuk upaya yang telah dilakukan dalam menerapkan GCG di lingkungan internal Perum BULOG Divre Sumut: “BULOG hubungan kerjanya vertikal. Banyak perubahan yang terjadi dan muncul peraturan-peraturan baru yang diputuskan oleh Pusat sebagai bentuk pengimplementasian GCG di Perum BULOG. Salah satu contohnya yaitu Pakta Integritas. Pakta Integritas ini menjadi nilai komitmen pejabat secara personal yang diberi tanggungjawab dalam koridor jabatannya. Pakta Integritas ini ditandatangani oleh setiap kepala Divisi Regional. Ini bisa menjadi faktor peningkat produkivitas perusahaan. Karena setiap kepala Divre akan memberikan pertanggungjawaban kepada Pusat terkait kinerja perusahaan dalam hal pemenuhan target yang ada di Pakta Integritas.” Wawancara 2 Juli 2015 Berdasarkan wawancara diatas, salah satu bentuk penerapan GCG di Perum BULOG adalah dengan ditandatanganinya Pakta Integritas. Sebagai sebuah BUMN yang tersebar luas di Indonesia, Pakta Integritas menjadi salah satu pedoman dalam mengatur Universitas Sumatera Utara 54 pelaksanaan kinerja perusahaan Perum BULOG agar berjalan optimal di masing-masing wilayah kerja. Tidak jauh berbeda, Bapak Sutrisman, kepala bidang Pelayanan Publik Perum BULOG Divre Sumut menambahkan keterangannya terkait upaya penerapan GCG di Perum BULOG Divre Sumut: “... Selain Pakta Integritas, ada yang namanya Panduan Perilaku atau “Code of Conduct” Perum BULOG 2014. “Code of Conduct” ini diperuntukkan untuk pegawai Perum BULOG dan sifatnya flexibel karena sewaktu-waktu dapat diperbaharui sesuai dengan perkembangan perusahaan. Ini merupakan tindak lanjut dari Pakta Integritas. Jadi etika dan moral seluruh pegawai di Perum BULOG diatur dalam “Code of Conduct”. “Code of Conduct” ini juga merupakan upaya dalam mewujudkan GCG disini.” Wawancara 3 Juli 2015 Implementasi Pakta Integritas tersebut ditindaklanjuti dengan penerapan Panduan Perilaku Code of Conduct Perum BULOG. Panduan ini merupakan naskah yang memuat hal-hal yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan oleh seluruh pegawai Perum BULOG. Setiap pegawai Perum BULOG melaksanakan tugasnya dengan memahami tanggungjawab pribadi secara profesional dan membuat pilihan yang benar serta berkomitmen untuk bertindak secara beretika. Masih terkait dengan upaya penerapan GCG di Perum BULOG Divre Sumut, berikut pernyataan Ibu Masita: “Upaya menerapkan GCG di Perum BULOG dapat dilihat dari sarana yang disediakan terkait disiplin pegawai. Contohnya, dulu masih menggunakan absensi manual sekarang sudah menggunakan scanning jempol. Dalam hal penilaian kinerja pegawai juga, kalau dulu masih menggunakan DP3 Daftar Penilaian Prestasi Pegawai sekarang sudah menggunakan KPI Key Universitas Sumatera Utara 55 Performance Indicator yang diisi setiap bulannya oleh masing-masing pegawai.” Wawancara 8 Juni 2015 Berdasarkan wawancara diatas, dapat diketahui bahwa Pakta Integritas dan Panduan Perilaku Code of Conduct merupakan bentuk upaya dalam menerapkan GCG di Perum BULOG. Adapun manfaat penerapan Pakta Integritas dan Panduan Perilaku Code of Conduct adalah sebagai salah satu alat untuk mencegah KKN, meningkatkan kredibilitas manajemen perusahaan, meningkatkan kinerja yang ditujukan dengan pencapaian Indikator Penilaian Kerja Key Performance Indicator yang memuaskan, menciptakan iklim kerja yang sehat dan kondusif, serta meningkatkan citra positif perusahaan dimata para pemangku kepentingan stakeholders.

5.2 Penerapan Prinsip-Prinsip