Kebiasaan Buang Air Besar di SungaiParitWC Umum

4.2.2.1.3. Budaya Informan

4.2.2.1.3.1. Kebiasaan Buang Air Besar di SungaiParitWC Umum

Kebisaan buang air besar di sungaiparitWC umum dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.27. Tanggapan tentang Kebiasaan Buang Air Besar di SungaiParitWC Umum Nomor Informan Tanggapan Informan tentang Kebiasaan Buang Air Besar di SungaiParitWC Umum 1 “ Alasan buang air besar di parit karena sudah biasa buang air besar disana, dan menurutku WC itu tidak sehat, WC itu cocoknya di kota sana”. “ Tidak malu lagi la, karena sudah biasa, lagian kalau sudah mepet kan gak malu lagi”. “ Tidak ada larangan-larangan”. 2 “ Alasan buang air besar di parit karena sudah kebiasaan sejak masih kecil dulu, lagian jaraknya paritnya pun dekatnya, kalau mau buang air besar langsung saja lari kesana, terus karena gak ada WC juga makanya kesana”. “ Hahahah.....Gak la, buat apa malu, kalau sudah sesak mau buang air besarnya ngapain di tahan-tahan, pokoknya gak bakalan malu lagi”. “ Gak..mana ada larangan-larangan, bebas saja, mau buang air besar di parit boleh-boleh saja”. 3 “ Alasan buang air besar di parit ya...karna gak ada WC tadi, terpaksa la buang air besar di parit, kalau mau ke sungai kan jauh. Lagian sudah dari dulu juga buang air besarnya di sana, dan juga jarak ke parit kan dekat”. “ Tidak malu, lagian mau diapain lagi, karna gak ada WC di rumah kita, lagian kalau mau ke sungai jauh kali, lebih dekat la di parit ini, kan pas di samping rumah kita”. “ Tidak ada”. 4 “ Alasan buang air besar di WC umum karena gak ada WC sendiri, lagian gak ada biaya untuk membangun WC keluarga”. “ Gak , soalnya sudah biasa, lagian kalau sudah sesak ngapain malu”. “ Gak ada larangan”. 5 “ Alasan buang air besar di parit karena langsung hanyut, lebih bersih, gak tercium bau kayak di WC”. “ Tidak malu lagi, karena sudah dari dulu begitu”. “ Tidak ada larangan untuk tidak boleh buang air besar di parit”. 6 “ Alasan masih buang air besar di WC umum karena memang sudah menjadi kebiasaan buang air besar di sana”. “ Gak, karena sudah biasa”. “ Tidak ada larangan”. 7 “ Alasan buang air besar di WC umum karena gak ada WC keluarga, dan juga karena sudah menjadi kebiasaan”. “ Gak malu, karena sudah tiap hari ke sana”. “ Gak ada larangan”. 8 “ Alasan buang air besar di parit karena gak ada WC, dan juga karena sudah kebiasaan”. “ Gak malu lagi, karena sudah biasa, lagian kalau malu pun mau diapain lagi, memang gak ada WC kita”. “ Tidak ada larangan”. 9 “ Alasan buang air besar di sungai ya, karena sudah kebiasaan di sana, lagian kalau di sungai itu kan langsung hanyut kotoran kita itu”. “ Tidak, sudah biasa kan kita buang air besar di sana, jadi kenapa malu”. “ Tidak ada”. 10 “ Alasan buang air besar di WC umum ya, karena kebiasaan di sana, lagian WC umum lebih dekat dari pada sungai”. “ Gak malu la, kan tertutup, lagian sudah biasa di sana kan”. “ Gak ada larangan”. 11 “ Alasan buang air besar di WC umum karena gak ada WC keluarga”. “ Gak la, kan sudah biasa di sana”. “ Gak ada larangan”. 12 “ Alasan buang air besar di parit ya...karena memang sudah kebiasaannya ke sana, yang paling dekat ya ke sana”. “ Gak malu lagi la, kan sudah jadi kebiasaan”. “ Gak ada larangan, bebas-bebas saja”. 13 “ Alasannya karena lebih dekat ke WC umum, lagian kita gak ada WC sendiri, dari dulu-dulu juga sudah di sana kan”. “ Tidak la....kan tertutup juga, gak kelihatan kalau kita buang air besar, WC umum laki-laki sama perempuan jaraknya kan jauh, gak kelihatan, kalau sama warga sini juga mana malu lagi”. “ Larangan juga mana ada”. 14 “ Alasannya, karena dekat juga, lagian orang yang di sini juga kalau gak ada WC buang air besarnya ke sana, juga kalau di WC ini kan gak nampak orang”. “ Tidak...kan gak kelihatan kita buang air besarnya”. “ Tidak ada larangan juga”. Tabel 4.27. di atas dapat dilihat bahwa alasan 7 orang informan buang air besar di WC umum adalah karena WC umum lebih dekat, WC umum tertutup, tidak kelihatan, karena tidak punya WC keluarga, kebiasaan sejak dulu, tidak ada biaya untuk membuat WC keluarga. Alasan 6 informan buang air besar di parit adalah karena sudah biasa buang air besar di parit, tempat pembuangan tinja yang paling dekat dengan rumah informan, karena tidak ada WC keluarga dan tidak ada tempat lain untuk buang air besar, WC tidak sehat, WC lebih cocok di kota, di parit tinja langsung hanyut, di parit lebih bersih dan tidak tercium bau seperti di WC. Kemudian alasan 1 orang informan buang air besar di sungai adalah karena tinja langsung hanyut, dan sudah biasa buang air besar di sungai. Keseluruhan informan mengatakan bahwa mereka tidak malu buang air besar di sungaiparitWC umum karena sudah biasa, di WC umum tertutup, tidak kelihatan orang lain. Kemudian keseluruhan informan juga mengatakan bahwa tidak ada peraturan yang mengatakan tidak boleh buang air besar di parit dan sungai. 4.2.2.2. Faktor Pendukung 4.2.2.2.1. Jarak Rumah dari Tempat Pembuangan Tinja Jarak rumah dari tempat pembuangan tinja dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.28. Pengaruh Jarak Rumah dari Tempat Pembuangan Tinja Nomor Informan Pengaruh Jarak Rumah dari Tempat Pembuangan Tinja 1 “ Jaraknya??..ada la kira-kira 50 meter”. “ Bisa, masih tergolong dekatnya itu kan”. 2 “ Dari rumah ini ke parit sana kira-kira 10 meteran la”. “ Bisa dijangkau la, langsung lari saja ke sana sudah nyampek”. 3 “ Jaraknya ya...ada sekitar 5 meter la tu ya...”. “ Bisa la, tinggal ke samping sudah dapat paritnya”. 4 “ Kira-kira 200 meter ada la tu kayaknya”. “ Bisa dijangkau, lagian kalau ingin buang air besar pas malam- malam ya lari saja kesana,kalau masih bisa ditahan ya ditahan”. 5 “ Kira-kira 75 meter”. “ Bisa la, tinggal ke parit sana jalan”. 6 “ Jaraknya ya kira-kira 40 meter ada la tu”. “ Masih...., masih terjangkau, kalau kebelet tinggal lari saja ke sana”. 7 “ Jaraknya, sekitar 75 meter”. “ Masih bisa la...”. 8 “ Jaraknya ada 10 meter la tu ya..”. “ Masih bisa la, tinggal lari saja sudah nyampek”. 9 “ Cuma 3 meter”. “ Bisa la dijangkau”. 10 “ Kira-kira 20 meter la itu ya”. “ Bisa dijangkau”. 11 “ Jaraknya ada 100 meter”. “ Bisa..., lagian kalau malam numpang di rumah mertua”. 12 “ Jaraknya ya kira-kira 20 meter la”. “ Bisa..., kan cukup dekat itu”. 13 “ Jaraknya ke WC umum sana ya 15 meter”. “ Kalau kebelet masih bisa dijangkau”. 14 “ Jaraknya dari sini ke WC umum sana kira-kira 25 meter la”. “ Bisa...gak jauh juga itu kan”. Tabel 4.28. di atas dapat dilihat bahwa jarak rumah informan dengan tempat pembuangan tinja adalah 1 orang informan berjarak 3 meter, 1 orang informan berjarak 5 meter, 2 orang informan berjarak 10 meter, 1 orang informan berjarak 15 meter, 2 orang informan berjarak 20 meter, 1 orang informan berjarak 25 meter, 1 orang informan berjarak 40 meter, 1 orang informan berjarak 50 meter, 2 orang informan berjarak 75 meter, 1 orang informan berjarak 100 meter, dan 1 orang informan lainnya berjarak 200 meter. Kemudian keseluruhan informan mengatakan bahwa jarak tempat pembuangan tinja bisa dijangakau oleh informan jika ingin buang air besar.

4.2.2.2.2. Biaya Pembuatan Jamban