Uji Keseimbangan Uji Prasyarat

86 keseimbangan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Metode Lilliefors digunakan untuk uji normalitas antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Metode Bartlett digunakan untuk uji homogenitas antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

1. Uji Keseimbangan

Sebelum peneliti melakukan eksperimennya, terlebih dahulu harus menguji kesamaan rata-rata dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut dalam keadaan seimbang. Langkah-langkah untuk menguji keseimbangan dengan menggunakan uji-t sebagai berikut : a. Hipotesis : H : = kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang sama H 1 : kedua kelompok tidak mempunyai kemampuan awal yang sama b. Tingkat signifikansi : α = 0,05 c. Statistik uji :   2 2 2 1 2 1 2 1 n s n s X X t    Keterangan : t = Harga statistik yang di uji; t ~ tv dengan v = 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1     n n s n n s n s n s 1 X = Rata-rata kelompok eksperimen 2 X = Rata-rata kelompok kontrol 87 2 1 s = Variansi kelompok eksperimen 2 2 s = Variansi kelompok kontrol n 1 = Banyaknya siswa kelompok eksperimen n 2 = Banyaknya siswa kelompok kontrol. d. Daerah kritik : DK = { t | t - v t ; 2  atau t v t ; 2  } e. Keputusan uji : H ditolak jika harga statistik uji t berada di daerah kritik. f. Kesimpulan : a. Kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang sama jika H diterima. b. Kedua kelompok tidak mempunyai kemampuan awal yang sama jika H ditolak. Budiyono, 2004: 151

2. Uji Prasyarat

Uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji homogenitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian 88 ini, uji normalitas yang digunakan adalah metode Lilliefors dengan prosedur sebagai berikut: 1 Hipotesis : H : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal 2 Tingkat Signifikansi: α = 0,05 3 Statistik uji : L = Maks |Fz i – Sz i | dengan : L : Koefisien Lilliefors dari pengamatan z i : Skor standar, s X X z i i   , s = standar deviasi Fz i = PZ ≤z i , Z ~ N 0,1 Szi = proporsi cacah Z ≤ z i terhadap seluruh Z 4 Daerah Kritik: DK = {L|L L α,n } dengan n adalah ukuran sampel Untuk beberapa  dan n, nilai L n ;  dapat dilihat pada tabel nilai kritik uji Lilliefors. 5 Keputusan Uji : H ditolak jika harga statistik uji berada di daerah Kritik. Budiyono, 2004: 170 b. Uji Homogenitas Variansi Populasi 89 Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian mempunyai variansi yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas populasi digunakan Uji Bartlett. Prosedur uji homogenitas dengan menggunakan uji Bartlett adalah sebagai berikut : 1 Hipotesis : H : 1 2 = 2 2 = ... = k  2 Populasi-populasi homogen H 1 : tidak semua variansi sama Populasi-populasi tidak homogen 2 Tingkat signifikansi : α = 0,05 3 Statistik uji :      2 2 log log 303 , 2 j j s f RKG f c  dimana :  2 ~  2 k – 1 k : Banyaknya populasi f : Derajat kebebasan untuk RKG = N-k f j : Derajat kebebasan untuk s j 2 = n j -1 j : 1, 2,…, k N : Banyaknya seluruh nilai ukuran n j : Banyaknya nilai ukuran sampel ke-j                f f k c j 1 1 1 3 1 1     2 2 2 1 ; j j j j j j j j S n n X X SS f SS RKG          90 4 Daerah kritik : DK = {  2 |  2  2 α;k-1 } Untuk beberapa  dan k-1, nilai  2 α;k-1 dapat dilihat pada tabel nilai chi kuadrat dengan derajat kebebasan k-1. 5 Keputusan uji : H ditolak jika harga statistik uji berada di daerah kritik Budiyono, 2004: 176-177

3. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SUB POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 4 105

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN PROBING Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Metode Pembelajaran Problem Solving dan Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Tingkat

0 3 17

IMPLEMENTASI METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIKA DITINJAU DARI Implementasi Metode Penemuan Terbimbing Terhadap Kemampuan Representasi Matematika Ditinjau Dari Keaktifan Belajar Siswa.

0 2 18

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN CONCEPTUAL UNDERSTANDING Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Metode Pembelajaran Conceptual Understanding Procedures dan Mind Mapping Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa.

0 2 15

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN CONCEPTUAL UNDERSTANDING Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Metode Pembelajaran Conceptual Understanding Procedures dan Mind Mapping Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa.

0 3 13

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PENEMUAN DAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Penemuan Dan Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Tingkat Keterlibatan Orang Tua.

0 1 16

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PENEMUAN DAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Penemuan Dan Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Tingkat Keterlibatan Orang Tua.

0 1 14

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa Kelas II SMU.

0 1 13

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK BERBASIS DISCOVERY DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR PADA Implementasi Model Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Discovery Diyinjau Dari Kreativitas Belajar Pada Pokok Bahasan SPLDV Siswa Kelas

0 4 18

Eksperimentasi Pembelajaran Realistik ditinjau dari Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Segiempat Oleh : Dewi Azizah Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan Abstract - Eksperimentasi Pembelajaran Realistik ditinjau dari Aktivitas Belajar Siswa p

0 0 13