65
b. Devrim Uzel 2006. Dalam penelitian yang berjudul “ Attitudes of 7th Class Students Toward Mathematics in Realistic Mathematics Education”,
hasil penelitian yang terkait adalah metode pengajaran matematika di mana pembelajaran matematika realistik menghasilkan pengaruh yang
positif sehingga menghasilkan prestasi yang baik. Perbedaan dengan penelitian di atas adalah dalam penelitian ini ditinjau dari kreativitas
belajar matematika siswa sedangkan penelitian di atas tidak menggunakan. c. Yenni B. Widjaja, André Heck 2003. Dalam penelitiannya yang berjudul
“How a realistic mathematics education approach and microcomputer based laboratory worked in lessons on graphing at an Indonesian junior
high school”, hasil penelitian yang terkait dengan metode pengajaran menunjukkan bahwa kelas percobaan yang menggunakan pendekatan
RME mempunyai kemajuan yang luar biasa dalam penampilan mereka pada aplikasi kinematika waktu, jarak dan kecepatan. Hal ini dapat
disebabkan karena terdapat kesesuaian antara materi pelajaran dengan pendekatan pembelajaran yang dipilih. Perbedaan dengan penelitian di
atas adalah dalam penelitian ini ditinjau dari kreativitas belajar matematika siswa sedangkan penelitian di atas tidak menggunakan.
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran matematika realistik dengan metode penemuan adalah pembelajaran yang berorientasi pada hal-hal konkrit atau real, yang berkaitan
dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari dan diatur sedemikian rupa
66
sehingga siswa berusaha memperoleh pengetahuan dan pemahamannya sendiri melalui pengalaman belajar yang diberikan kepada mereka. Melalui proses dalam
tahapan-tahapan pembelajaran matematika realistik yang merupakan tahapan- tahapan siklis yaitu: mulai masalah-masalah realistik
refleksi abstraksi konsep
aplikasi dan refleksi kembali ke masalah-masalah realistik, siswa akan terlibat secara aktif hal ini sangat dimungkinkan para siswa akan mampu
menemukan dan mengembangkan sendiri fakta maupun konsep matematika sekaligus mampu untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan
materi tersebut. Dengan menggunakan pembelajaran matematika realistik dengan metode penemuan yang lebih menekankan pada proses diharapkan prestasi belajar
matematika yang dicapai akan menjadi lebih baik. Dalam proses belajar mengajar, kreativitas siswa terhadap pembelajaran
memegang peranan yang cukup penting dalam memahami materi yang disampaikan guru. Cepat lambatnya siswa menyelesaikan soal dipengaruhi oleh
kreativitas belajar siswa tersebut. Siswa yang mempunyai kreativitas belajar tinggi akan lebih mudah menyelesaikan soal dan memahami materi karena mereka
memiliki tanggapan yang tinggi terhadap proses pembelajaran yang ditunjukkan antara lain dengan mengerjakan latihan soal, mencari buku referensi lain yang
berkaitan dengan materi luas permukaan dan volume kubus, balok, tabung dan prisma, sehingga tujuan belajar dapat tercapai dengan baik.
Pada penelitian ini materi yang disajikan adalah pokok bahasan luas dan volume. Materi ini berhubungan dengan menyelesaikan soal yang berkaitan
dengan luas permukaan dan volume bangun ruang. Dalam penyelesaian
67
masalahnya, diperlukan adanya pemahaman tentang konsep asal mula rumus di peroleh pada balok, kubus, prisma dan tabung. Jika siswa mampu memahami
konsep, mengidentifikasi dan menemukan sendiri langkah penyelesaian tersebut, maka diharapkan mereka dapat menyelesaikan masalahnya dengan baik, sehingga
diharapkan pemahaman dan panguasaan materi yang diperoleh siswa dapat bertahan lama.
Dalam pembelajaran matematika realistik dengan metode penemuan, materi yang diberikan guru terbatas pada pokok-pokok materi dan pengembangannya
diserahkan pada siswa untuk menemukan sendiri rumus-rumusnya, di sini guru sebagai pendamping dan baru memberikan pengarahan jika siswa menemukan
kesulitan. Dengan demikian dimungkinkan siswa yang mempunyai kreativitas belajar tinggi prestasi belajar matematika lebih baik daripada siswa yang
mempunyai kreativitas belajar sedang dan rendah serta siswa yang mempunyai kreativitas belajar sedang prestasi belajar matematika lebih baik daripada siswa
yang mempunyai kreativitas belajar rendah. Kreativitas belajar matematika siswa dan pengalaman belajar siswa selama
proses belajar berlangsung merupakan modal bagi siswa dalam membangun konsep matematika yang dimiliki dan prestasi belajar matematikanya. Ini
memungkinkan pada metode pembelajaran ekspositori, siswa yang mempunyai kreativitas belajar tinggi prestasi belajar matematika lebih baik daripada siswa
yang mempunyai kreativitas belajar sedang dan rendah serta siswa yang mempunyai kreativitas belajar sedang prestasi belajar matematika lebih baik
daripada siswa yang mempunyai kreativitas belajar rendah.
68
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan kreativitas belajar metematika siswa terhadap prestasi belajar
matematika siswa pada pokok bahasan luas dan volume. Berdasarkan uraian di atas, ternyata pembelajaran dan kreativitas belajar
matematika siswa merupakan faktor yang harus diperhatikan guru dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran matematika realistik dengan metode penemuan
adalah suatu pembelajaran yang menuntut kreativitas belajar matematika siswa. Dari pemikiran di atas digambarkan kerangka pemikiran dalam penelitian ini
sebagai berikut:
Gambar 2.1. Paradigma Penelitian
D. Perumusan Hipotesis