Informan atau Narasumber Peristiwa Tata-cara dan Upacara

Data atau informasi berbentuk tuturan, dialog, maupun tulisan yang telah digali dari berbagai macam sumber data. Jenis sumber data yang dimanfaatkan dalam penelitian ini meliputi:

1. Informan atau Narasumber

Peneliti memilih Informan atau narasumber sebagai sumber data, yang terdiri dari para pangageng ‘sesepuh atau pembesar’ karaton di antaranya adalah BKPH. Prabuwinoto, beliau adalah salah satu sesepuh Karaton Surakarta sekaligus paman dari mendiang SISKS. Pakoe Boewono XII atau kakek dari SISKS. Pakoe Boewono XIII yang memegang kekuasaan pada saat ini. Para sentanadalem ‘kerabat dekat raja’, di antaranya adalah Drs.KGPH. Kusumoyudo, beliau adalah pengageng kasentanan ‘pimpinan para kerabat raja’ sekaligus adik kandung dari raja, para abdidalem ‘pegawai dan masyarakat karaton’, antara lain KRAr. Winarno Kusumo, beliau adalah Wakil Pengageng Sasanawilapa ‘wakil sekretariat pusat’, para praktisi tata-cara dan upacara di dalam karaton, antara lain KRAT. Budayaningrat,S.Kar., KRAT. Wirantodiningrat, dan KRT. Pujodiningrat. Pendekatan pertama pasti membuat informan merasa bahwa beliau telah dicari karena ia dianggap sebagai ahli yang dihormati dan dihargai oleh peneliti atau pewawancara, dan konsekuensinya beliau mungkin akan bekerja sama sebisa-bisanya. Wawancara itu sendiri dapat disusun dengan suatu cara untuk dapat menghasilkan data yang bagus apabila memperoleh informan yang tepat Ibrahim, 1995: 296. Namun demikian hal tersebut adalah ‘mempelajari situasi’ yaitu jawaban-jawaban informan yang terdahulu berinteraksi untuk membuahkan jawaban-jawaban berikut yang mungkin kontradiksi satu sama lain.

2. Peristiwa Tata-cara dan Upacara

Peristiwa yang dimaksud dalam hal ini adalah tata-cara dan upacara- upacara adat yang masih dilakukan di karaton di antaranya adalah Grebeg Besar, Grebeg Mulud , Kirab Malem Satunggal Sura , dan Tingalan Jumenengan ‘peringatan kenaikan tahta raja’, atas izin dari Dra. GKR Wandansari, selaku pimpinan kantor Sasanawilapa ‘kantor sekretariat pusat’ dan KPH. Kusumo Sangkoyo selaku pimpinan Kartipraja ‘kantor pemerintahan’.

3. Arsip atau Dokumen