Sidhikara adalah sebuah bangunan yang terletak di sebelah timur bangunan utama keraton. Bangunan tersebut pada zaman dahulu digunakan sebagai ruang
rapat sekaligus difungsikan menjadi tempat pemeriksaan perkata perdata. Pada saat ini bangunan tersebut digunakan sebagai kantor
kasentanan
’suatu badan yang mengurus putra-putri raja beserta kerabatnya’, dan difungsikan untuk
keperluan-keperluan
kasentanan
. Hal yang diamati oleh peneliti pada lokasi tersebut adalah upacara
Wisudhan sentanadalem
yaitu pemberian penghargaan berupa pangkat, gelar, nama sebutan, beserta
serat kekancingan
’ serifikat’ kepada para
sentanadalem
.
4. Sasana Sewaka
Sasana Sewaka merupakan bagian bangunan utama keraton berbentuk pendapa luas dengan dapur joglo pangrawit yang berdiri di atas halaman inti
keraton. Sasana Sewaka adalah tempat untuk
sinewaka
yaitu pada saat
Sinuhun
’raja’ duduk di kursi tahta dan dihadap oleh para
sentanadalem
dan para
abdidalem
berpangkat tinggi, terutama pada upacara
Tingalan Jumenengandalem
’peringatan kenaikan tahta’. Peristiwa adat yang diamati oleh peneliti adalah upacara
Tingalan Jumenengandalem
dan upacara
Malem Sura
’peringatan pergantian tahun baru Jawa yang bertepatan dengan tahun Islam’.
5. Bangsal Sewayana
Bangsal Sewayana adalah bagian dari bangunan yang terletak di
Siti Hinggil
’tanah yang dibuat lebih tinggi’ yaitu kompleks bangunan yang terletak di sebelah utara pintu beteng keraton. Peristiwa adat yang diamati adalah
pemberangkatan acara
Malem Selikuran
’malam tanggal 21
Ramadhan’
.
6. Sasana Sumewa atau Pagelaran
Sasana Sumewa merupakan bangunan yang sangat besar dan luas berbentuk pendapa panggung terletak di sebelah utara
Siti Hinggil
. Pada zaman dahulu merupakan tempat rakyat dan
abdidalem
untuk menghadap dan mendengarkan kebijakan dan peraturan keraton yang dikemukakan oleh raja. Peristiwa adat yang
diamati adalah
dhawuh mbudhalake Sesaji Mahesa Lawung
’suatu perintah kepada utusan untuk memberangkatkan sesaji yang berujud kepala dan daging
kerbau beserta perlengkapannya’.
7. Serambi Masjid Agung
Masjid Agung terletak di sebelah berat Alun-alun utara. Di serambi masjid ini upacara adat
Grebeg
’raja berjalan diiringi ratusan orang’ dilaksanakan. Upacara tersebut dalam satu tahun dilaksanakan tiga kali yaitu;
Grebeg Mulud
atau
Sekaten
yaitu peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. pada setiap tanggal 12
Rabiulawal
,
Grebeg Pasa
yaitu peringatan hari raya
Idul Fitri
setiap tanggal 1
Syawal
, dan
Grebeg Besar
yaitu peringatan hari raya
Idul Adha
setiap tanggal 10
Zulhijjah
.
8. Joglo Taman Sriwedari