110
mempengaruhi pengambilan keputusan baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam partisipasi politik tidak ada batasan yang jelas bahwa jumlah pemilih yang
menggunakan haknya secara sah sebagai indikator keberhasilan pemilu tersebut, namun kita bisa melihat derajat partispasi politik sebagai respon atas pentingnya
rekrutmen politik elit daerah. Banyak batasan yang diberikan oleh ahli-ahli politik dalam literatur-
literaturnya.Salah satu definisi Partisipasi politik yang berkaitan dengan pilkada langsung ini dapat dilihat dari pendapatnya Miriam Budiardjo yang menyatakan
bahwa kegiatan individu atau kelompok secara aktif dalam kehidupan politik, memilih pemimpin dan terlibat dalam mempengaruhi kebijakan publik sebagai
batasan dari partisipasi politik.
e. Ikut Memilih dalam Pemilu
Dalam hal ini, jika melihat pilkada Aceh Tamiang 2012, mantan ketua KIP Aceh Tamiang menyatakan bahwa tingkat partisipasi masyarakatnya tergolong masih
rendah dari hasil presentase yang mereka targetkan, paling tidak hasil perhitungan suara haruslah mencapai 70 sementara faktanya tidaklah sesuai dengan yang
diharapkan. Sebagaimana tabel berikut:
111
Tabel 8 Hasil Perhitungan Suara Pemilih dan Penggunaan Hak pada Pilkada
2012 Putaran I
No Data Pemilih dan Jenis Kelamin
Jumlah Penggunaan Hak
Laki-laki Perempuan
1 Jumlah pemilih dalam salinan
91.756 92.072
183.828 daftar pemilih tetap DPT
2 Jumlah pemilih dalam salinan
59.394 59.376
120.770 DPT yang menggunakan hak
Pilih 3
Jumlah pemilih dalam salinan 32.362
30.696 64.058
DPT yang tidak menggunakan hak pilih
Sumber : Komisi Independen Pemilihan Aceh Tamiang 2012 Dari jumlah penduduk berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 yang
berjumlah 251.914 jiwa, telah ditetapkan 183.828 penduduk sebagai daftar pemilih tetap DPT. Pemilu dilaksanakan pada hari selasa dimulai pukul 08.00-12.00 wib,
sebanyak 120.770 penduduk datang ke 610 TPS yang terbagi di 12 kecamatan pada 9 April 2012, sementara tingkat partisipasi masyarakat tamiang pada saat pilkada
putaran pertama tergolong masih rendah karena sedikitnya jumlah pemilih yang datang ke TPS dengan presentase 65.69 yang ikut memilih dan sekitar 34.84
dinyatakan tidak memberikan hak suaranya. Sementara KIP Aceh menargetkan setidaknya tingkat partisipasi masyarakat dalam pilkada 2012 lalu harus menempati
presentasi sekitar 70. Dibandingkan dengan pilkada 2006 tentu pilkada kali ini jauh lebih baik,
mantan ketua KIP Aceh Tamiang menuturkan tingkat partisipasi masyarakat pada
112
pilkada 2006 masih sangat rendah ditandai dengan sedikitnya pemilih yang datang ke TPS untuk memilih calon pemimpin daerah dengan presentase yang hanya dibawah
60, kondisi tersebut didukung pula oleh keadaan daerah ini yang pada saat itu sedang mengalami bencana alam banjir bandang yang sempat melumpuhkan
aktifitas warga hingga beberapa bulan termasuk dalam pilkada tersebut yang juga ditunda pelaksanaannya, terkait data dan dokumen hasil rekapitulasi pilkada juga
tidak dapat diakses mengingat seluruh berkas dinyatakan hilang dan alat-alat elektronik juga tidak dapat difungsikan lagi akibat bencana besar tersebut.
Sementara pada pilkada putaran kedua pada pilkada 2012 tingkat partisipasi masyarakatnya juga dikatakan cukup baik meski jumlah pemilih sedikit menurun dari
putaran pertama, sebagaimana tabel berikut :
Tabel 9 Penggunaan Hak pada Pilkada 2012 Putaran II
No Data Pemilih dan Pengguna
Hak Pilih Jenis Kelamin
Jumlah Laki-Laki
Perempuan
1 Jumlah Pemilih dalam daftar
pemilih tetap DPT 91.756
92.072 183.828
2 Jumlah Pemilih dalam DPT
yang menggunakan Hak Pilih 59.158
59.772 118.930
3 Jumlah Pemilih yang tidak
menggunakan Hak Pilih 32.598
32.300 64.898
Sumber : Komisi Independen Pemilihan Aceh Tamiang, tahun 2012
Dari hasil pilkada putaran kedua, terdapat 118.930 penduduk yang ikut memilih atau dengan presentase 64.70 dari jumlah DPT sebanyak 183.828,
113
sedangkan jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya sebanyak 64.898 atau 35.30 . Meski pada putaran kedua jumlah presentase menurun sekitar 0.99
dari hasil putaran pertama, namun tidak mengurangi tingkat partisipasi masyarakat yang dapat dikategorikan tergolong cukup baik karena jumlah pemilih yang berada di
atas 60. Dalam kategori ini keefektifan pemilu pada pilkada Aceh Tamiang dikatakan
cukup baik ditandai oleh keikutsertaan masyarakat dalam proses pemilihan umum dengan presentase pemilih yang datang ke TPS di atas 60 yakni dengan presentase
65.69 pada putaran pertama dan 64.70 pada putaran kedua untuk memilih kandidat yang dianggap berkompeten dalam memimpin daerah ini, meski KIP sendiri
menilai tingkat partisipasinya masih rendah dari presentase yang mereka targetkan namun demikian presentase yang sudah berada di atas 60 sudah cukup baik
dibanding pilkada 2006 yang hanya berkisar dibawah 60.
f. Golput Golongan Putih