Wilayah Administratif Demografi Sosial, Budaya dan Ekonomi

50 Gambar 2 Lambang Kabupaten Aceh Tamiang Motto :Kaseh pape setie mati Gambar 3 Peta Kabupaten Aceh Tamiang

2.2.1 Wilayah Administratif

Wilayah administratif pemerintahan Kabupaten Aceh Tamiang terdiri dari 12 Kecamatan yakni Kecamatan Banda Mulia, Bandar Pusaka, Bendahara, Karang Baru, 51 Kejuruan Muda, Kota Kuala Simpang, Manyak Payed, Rantau, Sekrak, Seruway, Tamiang Hulu, Tenggulun, serta terdiri dari 212 desa, 1 kelurahan, 27 pemukiman dan 701 dusun yang secara keseluruhan mempunyai luas 1.956,72 Km 2 atau 195.672 Hektar. Dari keduabelas Kecamatan tersebut, terlihat bahwa Kecamatan Tenggulun merupakan yang paling luas yaitu 295,55 Km2 atau 29.555 Hektar. Tabel 2 Luas Kabupaten Aceh Tamiang No Kecamatan Luas Jumlah Km 2 Ha Mukim Desa Lurah Dusun 1 Manyak Payed 267.11 26.711 4 39 - 109 2 Bendahara 132.72 13.272 7 33 - 107 3 Banda Mulia 47.78 4.778 1 10 - 39 4 Seruway 188.49 18.849 4 24 - 83 5 Rantau 51.71 5.171 2 16 - 67 6 Karang Baru 139.45 13.945 3 31 - 95 7 Sekerak 257.95 25.795 1 14 - 34 8 Kota Kuala 4.48 448 1 4 1 21 Simpang 9 Kejuruan Muda 124.48 12.448 2 15 - 60 10 Bandar Pusaka 252.37 25.237 1 15 - 40 11 Tamiang Hulu 194.55 19.455 1 9 - 28 12 Tenggulun 295.55 29.555 - 5 - 18 Jumlah 1.956.72 195.672 27 212 1 701 ΒΆ Sumber : Badan Pusat Statistik Aceh Tamiang tahun 2010

2.2.2 Demografi

Berdasarkan sensus penduduk 2010, jumlah penduduk di kabupaten Aceh Tamiang berjumlah 251.914 jiwa dengan jumlah laki-laki 127.355 dan jumlah perempuan 124.55. 52 Tabel 3 Jumlah Penduduk Tahun 2010 No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Total 1 Tamiang Hulu 8.840 8.513 17.353 2 Bandar Pusaka 5.933 5.665 11.598 3 Kejuruan Muda 16.051 15.712 31.763 4 Tenggulun 8.443 7.872 16.316 5 Rantau 16.501 16.349 32.850 6 Kota Kualasimpang 9.048 8.982 18.030 7 Seruway 11.813 11.814 23.627 8 Bendahara 9.309 9.242 18.551 9 Banda Mulia 5.430 5.214 10.644 10 Karang Baru 18.310 17.916 36.226 11 Sekerak 3.070 2.959 6.029 12 Manyak Payed 14.607 14.321 28.928 Sumber : Badan Pusat Statistik Aceh Tamiang, tahun 2010

2.2.3 Sosial, Budaya dan Ekonomi

Kabupaten ini merupakan satu-satunya kawasan di Aceh yang dikuasai oleh etnis Melayu Tamiang.Disamping etnis Melayu, kabupaten ini juga terdiri dari etnis 53 Aceh, Gayo, Jawa, Karo, dan lain sebagainya.Sektor pertanian masih memegang peranan penting dalam perekonomian masyarakat Tamiang karena mayoritas penduduk di kabupaten ini berprofesi sebagai petani.Sekitar 29.201 rumah tangga petani menggeluti dunia bercocok tanam, yang terbanyak berada di Kecamatan Kejuruan Muda sebanyak 7.093 rumah tangga. 7 Aceh Tamiang dikenal sebagai salah satu daerah berbasis pertanian dan perkebunan yang bernilai ekonomi tinggi, seperti kelapa sawit, karet, kakao, jagung, dan buah-buahan.Tanaman pangan yang biasa ditanam penduduk adalah padi, palawija, sayur-sayuran, dan buah-buahan, sedangkan tanaman perkebunan yang dibudidayakan di antaranya adalah karet, kelapa sawit, kopi, kelapa, kakao, dan jeruk. Dalam beberapa tahun terakhir ini, sumbangan sektor pertanian terhadap produk domestik regional bruto PDRB sebesar 40 persen lebih, dan kontribusi terbesarnya adalah dari tanaman bahan pangan, yaitu sekitar 20 persen. Wilayah Aceh Tamiang dialiri dua cabang sungai besar, yaitu Sungai Tamiang yang terbagi menjadi Sungai Simpang Kiri dan Sungai Simpang Kanan dan Sungai Krueng Kaloy.Keberadaan sungai-sungai ini bagi masyarakat Tamiang sangat penting karena di samping dapat digunakan sebagai pengairan tanaman pangan juga dapat digunakan sebagai alat transportasi, seperti untuk mengangkut produksi pertanian, perkebunan, maupun untuk mengangkut bahan-bahan kebutuhan konsumsi, dagang, dan konstruksi.Daerah ini juga memiliki posisi strategis di Aceh, baik karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Utara, maupun karena keunikan dan potensi sumber daya alam cukup kaya yang dimilikinya.Salah satu 7 54 keunikan itu adalah kemajemukan masyarakatnya, kondisi ini tentu menghadirkan dinamika tersendiri bagi Pemerintah kabupaten Aceh Tamiang. Saat ini, Tamiang dikenal sebagai kawasan perkebunan yang cukup berhasil.Setidaknya ada 21 perusahaan besar yang mengembangkan usaha perkebunan kabupaten ini. Di sisi lain, sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Sumatera Utara, Kabupaten Aceh Tamiang berpotensi sebagai kawasan investasi dan tempat industri pengolahan dan perdagangan. Semua potensi itu adalah sumber daya yang harus dijaga, dirawat, dan dikembangkan, adalah tugas bupati dan wakil bupati untuk tetap mengoptimalkan semua potensi itu demi menopang sistem pemerintahan yang baik. Tabel 4 Jumlah Penduduk Kabupaten Aceh Tamiang Menurut Agama Tahun 2010 No Agama Jumlah Penduduk 1. Islam 248.435 2. Katolik 75 3. Protestan 574 4. Hindu 5. Budha 1.234 6. Kong Hu Chu 6 7. Lainnya 55 Tabel 5 Jumlah Rumah Tangga Di Kabupaten Aceh Tamiang Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Tahun 2010 No Lapangan Pekerjaan Jumlah Rumah Tangga 1. Pertanian 34.050 2. Pertambangan 794 3. Industri 1.697 4. Kointruksi 2.789 5. Perdagangan 7.266 6. Jasa-jasa 12.324 Sumber: Aceh Tamiang Dalam Angka, 2010 diolah

2.2.4 Pemerintahan