Investasi Joint Venture Perubahan regulasi Joint Venture Investment

Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan 172 Laporan Tahunan Annual Report 2016

3. Investasi Joint Venture

Risiko investasi pada perusahaan patungan terkait dengan keberhasilan untuk menghasilkan pengembalian dari investasi tersebut. Beberapa anak perusahaan AE yang merupakan perusahaan patungan, yaitu PT Mustika Indah Permai, PT Bukit Enim Energy dan PT Bhakti Energi Persada, belum memberikan kontribusi hasil investasi. Balangan Coal Companies adalah perusahaan patungan yang telah memberikan kontribusi dan menghasilkan laba operasi. Sebab utama belum berkontribusinya perusahaan patungan lainnya adalah penurunan harga batubara yang menyebabkan tambang-tambang batubara di perusahaan patungan tersebut tidak bernilai ekonomi. Pembangunan pembangkit listrik mulut tambang di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur diharapkan dapat mengatasi masalah ini. IndoMet Coal Project tidak lagi berstatus perusahaan patungan setelah ATA dan CTI mengakusisi 75 kepemilikan BHP Billiton dalam perusahaan patungan tersebut pada tanggal 14 Oktober 2016 dan IndoMet Coal Project sekarang Adaro MetCoal Companies - AMC menjadi milik AE sepenuhnya.

4. Perubahan regulasi

Perubahan peraturan perundang-undangan dapat mengancam kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan transaksi-transaksi penting, melaksanakan kontrak atau melaksanakan strategi dan aktivitas tertentu. Pemerintah RI saat ini mendukung industri dimana Grup Adaro beroperasi dengan menggunakan: 1. UU No 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum: ketersediaan lahan untuk pembangunan pembangkit listrik.

3. Joint Venture Investment

The risk from investing in joint venture companies is associated with the success in generating returns from the investments. Some of our joint venture JV subsidiaries have not yet been able to contribute return on investment, which are PT Mustika Indah Permai, PT Bukit Enim Energy, and PT Bhakti Energi Persada. Balangan Coal Companies is one JV that has contributed return and generated operating proit. The delays of the other JVs are mainly due to the decline in coal price which has made coal mines in those JVs uneconomic. Projects to build mine mouth power plants in South Sumatera and East Kalimantan are expected to address this issue. IndoMet Coal Project is no longer a JV as ATA and CTI acquired the 75 ownership of BHP Billiton in the JV on October 14 th , 2016 and IndoMet Coal Project now Adaro MetCoal Companies - AMC became wholly owned by AE.

4. Regulatory changes