Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
164
Laporan Tahunan Annual Report 2016
Coverage of risks |
Cakupan risiko
Risk Type |
Tipe Risiko
Percentage of risks covered in audit activities
Persentase risiko yang tercakup dalam aktivitas audit
2016 2015
2014 1. Business Process
Proses Bisnis 28.36
19.70 17.39
2. Governance
Tata Kelola 19.40
18.18 11.59
3. Legal Regulatory Compliance
Kepatuhan Hukum 14.93
9.09 14.49
4. Human Resources
Sumber Daya Manusia 13.43
16.67 8.70
5. Financial
Keuangan 5.97
0.00 2.90
6. Health, Safety and Environment
Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan 4.48
6.06 10.14
7. Human Threat
Ancaman Manusia 4.48
3.03 0.00
8. Information Technology
Teknologi Informasi 4.48
10.61 2.90
9. Financial Reporting
Pelaporan Keuangan 1.49
0.00 0.00
10. Product Quality
Kualitas Produk 1.49
3.03 1.45
11. Business Interruption
Gangguan Bisnis 1.49
0.00 1.45
Implementation of corrective actions |
Implementasi tindakan perbaikan
2016 2015
2014 Agreed corrective actions
Tindakan perbaikan yang disepakati 246
162 266
Corrective actions from previous year that have not been implemented and or not yet due
Tindakan perbaikan tahun sebelumnya yang belum diimplementasikan dan atau belum jatuh tempo
116 134
15
Total corrective actions
Jumlah tindakan perbaikan 362
296 281
Corrective actions due in December
Tindakan perbaikan yang jatuh tempo di bulan Desember 255
264 195
Corrective actions implemented
Tindakan perbaikan yang telah diimplementasikan 217
85 216
82 164
84
Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
165
Laporan Tahunan Annual Report 2016
Annual audit plan
To provide optimum beneits with the available resources, the Internal Audit Function selects objects
to be included in an annual audit plan based on risk priorities by taking into account the risk proile of all
strategic business units.
In 2016, there were 277 audit objects in our audit universe, out of which 30 audit objects were selected to
be included in the annual audit plan. We completed the 30 audit reports as planned, with coverage of 11 of the
30 strategic business units of Adaro and 11 of 29 risk types. The risk coverage evaluated by the Internal Audit
Function is shown in Table 1.
Implementation of corrective actions
Each audit report includes recommendations or corrective actions agreed with the relevant
managements.
The recommendations will only provide value if implemented; therefore, the implementation is
monitored and reported to the Board of Directors and the Audit Committee on a quarterly basis. The number
of corrective actions implemented by the management is one of the Internal Audit Function’s key performance
indicators KPIs.
The managements of the strategic business units are active in implementing the corrective actions
recommended by the Internal Audit Function. In 2016, 215 corrective actions had been fully implemented, or
85 of the total corrective actions that were due by December 2016. The percentage of the implementation
of corrective actions is shown in Table 1.
Rencana audit tahunan
Untuk menghasilkan manfaat yang optimal dengan sumber daya yang ada, Fungsi Audit Internal memilih
objek audit untuk dimasukkan ke dalam rencana audit tahunan berdasarkan prioritas risiko dengan
mempertimbangkan proil risiko seluruh unit bisnis strategis.
Di tahun 2016, terdapat 277 obyek audit dalam audit universe yang diidentiikasi oleh Fungsi Audit Internal,
dimana 30 di antaranya terpilih untuk dimasukkan ke dalam rencana audit tahunan. Sebanyak 30 laporan
audit diselesaikan sesuai rencana, yang mencakup 11 dari total 30 unit bisnis strategis di Adaro dan 11 dari
total 29 tipe risiko. Cakupan risiko yang dievaluasi oleh Fungsi Audit Internal dapat dilihat pada Tabel 1.
Implementasi tindakan perbaikan
Setiap laporan hasil audit menyertakan rekomendasi atau tindakan perbaikan yang telah disepakati dengan
manajemen terkait.
Rekomendasi hanya akan bermanfaat bila diimplementasikan, oleh karena itu pelaksanaannya
dipantau dan dilaporkan kepada Direksi dan Komite Audit setiap kuartal. Jumlah tindakan perbaikan
yang dilakukan manajemen menjadi salah satu key performance indicator KPI utama Fungsi Audit
Internal.
Manajemen unit bisnis strategis cukup aktif dalam mengimplementasikan tindakan perbaikan yang
direkomendasikan oleh Fungsi Audit Internal. Di tahun 2016, terdapat 215 tindakan perbaikan yang telah
selesai diimplementasikan atau mencapai 85 dari jumlah seluruh tindakan perbaikan yang jatuh tempo
di Desember 2016. Persentase implementasi tindakan perbaikan dapat dilihat di Tabel 1.
Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
166
Laporan Tahunan Annual Report 2016
Review of the effectiveness of internal control system
The Internal Audit Function rates the adequacy of controls implemented by management to mitigate
risks and shows this in each audit report submitted to the Board of Directors, Board of Commissioners the
Audit Committee and related management personnel.
The Internal Audit Function has completed 30 audit reports covering 11 strategic business units. Based
on the risk coverage and audit rating in the 30 audit reports, it is concluded that the internal control system
in Adaro Group is adequate.
Use of information technology To facilitate its activity, the Internal Audit function has
been using information technology as needed, such as for working papers, internal audit portal for knowledge
management, timesheets and monitoring of corrective actions.
Internal audit team The internal audit team consists of internal auditors
with a variety and complementary range of educational backgrounds such as accounting, information
technology and industrial engineering, skills and work experiences.
The function is led by the Chief Audit Executive, Mr. Zayarwan Zain, who reports directly to the President
Director. In accordance with the OJK Regulation, his appointment in 2013 has been reported through an
oficial letter to the Financial Services Authority and copied to the Board of Commissioners and Board of
Directors of PT Adaro Energy Tbk.
Zayarwan has more than 29 years’ experience; 15 years as an internal audit practitioner and 14 years as
a consultant. As an internal auditor, Zayarwan worked at PT International Nickel Indonesia Tbk, PT Bakrie
Investindo, and PT London Sumatra Indonesia Tbk.
Tinjauan atas efektivitas sistem pengendalian internal
Fungsi Audit Internal memeringkat kecukupan aktivitas pengendalian oleh manajemen dalam
rangka memitigasi risiko dan menyajikan peringkat tersebut dalam setiap laporan audit yang disampaikan
kepada Direksi, Dewan Komisaris, Komite Audit dan manajemen terkait.
Fungsi Internal Audit telah menyelesaikan 30 laporan audit yang meliputi 11 unit bisnis strategis, dan
berdasarkan cakupan risiko dan peringkat audit dalam 30 laporan tersebut, disimpulkan bahwa sistem
pengendalian internal di Grup Adaro sudah memadai.
Penggunaan teknologi informasi Untuk memudahkan aktivitasnya, Fungsi Audit Internal
menggunakan teknologi informasi sesuai kebutuhan, misalnya untuk kertas kerja, portal audit internal untuk
knowledge management, timesheet serta pemantauan tindakan perbaikan.
Tim audit internal Tim audit internal terdiri dari para auditor internal
dengan berbagai latar belakang pendidikan misalnya akuntansi, teknologi informasi dan teknik industri,
keahlian, dan pengalaman kerja yang saling melengkapi.
Fungsi Audit Internal dipimpin oleh Chief Audit Executive, Zayarwan Zain, yang bertanggung jawab
langsung kepada Presiden Direktur. Sesuai dengan Peraturan OJK, pengangkatannya di tahun 2013 telah
dilaporkan melalui surat resmi kepada Otoritas Jasa Keuangan yang ditembuskan kepada Dewan Komisaris
dan Direksi PT Adaro Energy Tbk.
Zayarwan mempunyai pengalaman lebih dari 29 tahun, yaitu 15 tahun sebagai praktisi audit internal dan
14 tahun sebagai konsultan. Sebagai praktisi audit internal, Zayarwan pernah bekerja di PT International
Nickel Indonesia Tbk, PT Bakrie Investindo, dan PT London Sumatera Indonesia Tbk.
Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
167
Laporan Tahunan Annual Report 2016
In addition, as a consultant, he previously served as a Director at PT PricewaterhouseCoopers Advisory
Indonesia specialized in providing services in internal audit, risk management, performance improvement
and governance.
Zayarwan graduated from the University of Padjadjaran in Bandung, majoring in accounting. He holds
international professional certiications including Certiied Internal Auditor, Certiied Fraud Examiner,
and Certiied Risk Management Assurance. He is also the governor of the Indonesian professional association
of internal audit IIA Indonesia for the period of 2014 – 2017.
The internal audit team consisted of eleven auditors. Two of them possess international professional
certiication related to their internal audit work.
The internal audit team also develops training programs to ensure they have adequate skills and knowledge to
perform their responsibilities. In 2016, on average, each auditor had eight days of training.
The Internal Audit Function adopts the Internal Audit Code of Ethics issued by the IIA. Each internal auditor
is required to read and understand the code.
To maintain its objectivity and independence, every year the internal auditors must sign a Conlict of Interest
Statement to ensure that they do not have a potential conlict of interest in carrying out their duties and
responsibilities. If there is any potential for a conlict of interest, actions will be taken to address the risk.
Selain itu sebagai konsultan, Zayarwan sebelumnya menjabat sebagai Direktur di PT
PricewaterhouseCoopers Advisory Indonesia dengan spesialisasi pemberian jasa di bidang audit internal,
manajemen risiko, peningkatan kinerja dan tata kelola.
Zayarwan lulus dari jurusan akuntansi di Universitas Padjajaran, Bandung. Zayarwan memegang sejumlah
sertiikasi profesi internasional, seperti Certiied Internal Auditor, Certiied Fraud Examiner, dan
Certiied Risk Management Assurance. Zayarwan saat ini menjabat sebagai governor di asosiasi profesi audit
internal IIA Indonesia untuk periode 2014 – 2017.
Tim audit internal terdiri dari sebelas orang auditor. Dua dari sebelas auditor tersebut memiliki sertiikasi
profesi internasional yang berkaitan dengan pekerjaan audit internal.
Tim audit internal juga menyusun program pelatihan untuk memastikan bahwa mereka memiliki
pengetahuan dan keahlian yang memadai untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Pada tahun 2016,
rata-rata setiap auditor mendapat pelatihan sebanyak delapan hari.
Fungsi Audit Internal mengadopsi kode etik profesi auditor internal yang dikeluarkan oleh IIA. Semua
auditor internal wajib membaca dan memahami kode etik audit audit tersebut.
Untuk menjaga objektiitas dan independensinya, setiap tahun auditor internal wajib menandatangani
Conlict of Interest Statement untuk memastikan bahwa mereka tidak memiliki potensi benturan kepentingan
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, dan jika ada, maka dilakukan tindakan-tindakan untuk
mengatasi risiko benturan kepentingan tersebut.
Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
168
Laporan Tahunan Annual Report 2016
Quality assurance program To ensure and keep improving its audit quality, the
Internal Audit Function implements a quality assurance program that comprises:
· Conducting surveys to obtain feedback from the
management; ·
Performing self-assessment and peer review for each audit assignment to ensure compliance with
the existing Internal Audit manual;
· Conducting self-assessment on the conformance
with International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing and compliance with
the OJK regulations; and
· Getting a review by an independent party in 2018,
as part of an external quality assurance program required to be done every 5 years according to the
IIA standard.
The quality assurance program has been performed regularly and produced positive results. The outcomes
are reported to the Board of Directors and the Audit Committee on a regular basis.
Communication program For accountability, the Internal Audit Function
conducted periodic meetings in 2016 with the Board of Directors 4 times, the Audit Committee 4 times and
the Board of Commissioners 1 time with the following agenda:
·
Progress of the 5-year plan; ·
Progress of the annual audit plan; ·
Audit results; ·
Status of corrective actions implementation; and ·
Constraints in implementing its Internal Audit Charter if any.
Program asurans kualitas Untuk memastikan dan terus meningkatkan kualitas
auditnya, Fungsi Internal Audit mengimplementasikan program asurans kualitas yang meliputi hal-hal
berikut: ·
Mengadakan survei untuk mendapatkan umpan balik dari manajemen;
· Melakukan penilaian sendiri dan peer review
pada setiap penugasan audit untuk memastikan kepatuhan terhadap panduan Audit Internal yang
berlaku;
· Melakukan penilaian sendiri atas kesesuaian
dengan Standar Internasional untuk Praktik Profesional Audit Internal dan kepatuhan terhadap
peraturan OJK; dan
· Mendapatkan kajian oleh pihak independen pada
tahun 2018, sebagai bagian pelaksanaan program asurans kualitas eksternal setiap lima tahun
seperti dipersyaratkan oleh standar IIA.
Program asurans kualitas ini telah dilakukan secara berkala dan menghasilkan penilaian yang sangat
positif. Hasil program asurans kualitas ini dilaporkan kepada Direksi dan Komite Audit secara berkala.
Program komunikasi Sebagai bagian dari akuntabilitas, Fungsi Audit Internal
mengadakan pertemuan secara berkala dengan Direksi 4 kali, Komite Audit 4 kali dan Dewan Komisaris 1
kali yang membahas hal-hal berikut:
· Progress rencana 5 tahunan,
· Progress rencana audit tahunan,
· Hasil audit,
· Status tindakan perbaikan, dan
· Hambatan dalam melaksanakan Piagam Internal
Audit jika ada.
Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
169
Laporan Tahunan Annual Report 2016
Corporate planning The Company’s Corporate Planning Division supports
the BoD in coordinating corporate planning processes with business units and implementing management
systems, ensuring business effectiveness, and making the “Plan, Do, Check, Act” PDCA model for continuous
improvement part of the corporate culture.
Risk Management “Understanding and mitigating risk to protect and
enhance the shareholders’ investment.”
Coal price volatility and environmental challenges against coal usage resulted in risks to the coal
industry’s growth. The strategy of developing Adaro Group’s business model by integrating three pillars
of growth: coal mining, mining services and logistics, and power, becomes a ‘natural hedge’ to address the
coal price risk. An increase of coal price will beneit the irst engine coal mining while a decrease of coal price
could beneit the third engine power. The strategy also provides a measure of control on the coal supply
chain.
The coal price decline in recent years provided the company with an opportunity to increase its coal
reserves by acquiring PT Semesta Centramas, PT Laskar Semesta Alam, PT Paramitha Cipta Sentosa
Balangan Coal Companies and the IndoMet Coal Project so that the customers’ requirements can be
better protected.
Currently, the Adaro Group has 76 risk champions throughout its subsidiaries. Every subsidiary and
division has at least two risk champions. They are responsible for facilitating the risk assessment
processes, aligning the risk proile with the annual plan and budget, and ensuring there are mitigations of the
key risks in each organization.
Perencanaan perusahaan Divisi Corporate Planning mendukung Direksi dalam
mengkoordinasikan proses perencanaan korporasi dengan unit bisnis dan mengimplementasikan sistem
manajemen, memastikan efektivitas usaha, dan membuat model “Plan, Do, Check, Act” PDCA untuk
perbaikan secara berkelanjutan sebagai bagian dari budaya korporasi.
Manajemen risiko “Memahami dan memitigasi risiko untuk melindungi
dan meningkatkan investasi pemegang saham.”
Volatilitas harga batubara dan tantangan lingkungan terhadap penggunaan batubara menyebabkan
timbulnya risiko terhadap pertumbuhan industri batubara. Strategi untuk mengembangkan model
bisnis Grup Adaro dengan mengintegrasikan tiga pilar pertumbuhan: pertambangan batubara, jasa
pertambangan logistik, dan ketenagalistrikan, menjadi ‘lindung nilai alami’ untuk mengatasi risiko
harga batubara. Kenaikan harga batubara akan menguntungkan motor pertama pertambangan
batubara sementara penurunan harga batubara dapat menguntungkan motor ketiga ketenagalistrikan.
Strategi ini juga memberikan upaya pengendalian dalam rantai pasokan batubara.
Turunnya harga batubara dalam beberapa tahun terakhir memberikan peluang bagi perusahaan
untuk meningkatkan cadangan batubaranya dengan mengakuisisi PT Semesta Centramas, PT Laskar
Semesta Alam, PT Paramitha Cipta Sentosa Balangan Coal Companies and IndoMet Coal Project sehingga
pemenuhan pesanan pelanggan bisa lebih terjamin.
Saat ini, Group Adaro memiliki 76 risk champion yang tersebar di seluruh perusahaannya. Setiap anak usaha
dan divisi memiliki sedikitnya dua risk champion. Mereka bertanggung jawab memfasilitasi proses
penilaian risiko, menyelaraskan proil risiko dengan rencana dan anggaran tahunan, serta memastikan
adanya mitigasi terhadap risiko-risiko utama di masing-masing organisasinya.
Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
170
Laporan Tahunan Annual Report 2016
Seperti terlihat pada tabel, terdapat 9 jenis risiko yang kritis dan bertingkat tinggi. Risiko-risiko ini menjadi
fokus utama, sementara 20 jenis risiko lainnya memiliki tingkat moderat maupun rendah.
Risiko-Risiko yang menjadi Fokus Utama Risiko-risiko yang menjadi fokus utama:
1. Industri