MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan

Laporan Tahunan 2016 311 PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA PERSERO Lampiran - 518 - Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENT 31 DECEMBER 2016 Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan

3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT continued

a. Faktor risiko keuangan lanjutan

a. Financial risk factors continued

1 Risiko pasar lanjutan 1 Market risk continued ii Risiko suku bunga ii Interest rate risk Risiko suku bunga adalah risiko dimana arus kas atau nilai wajar di masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. Aset Perusahaan yang terekspos dengan risiko suku bunga adalah investasi. Investasi Perusahaan terutama terdiri dari deposito dan investasi dengan pendapatan tetap. Perubahan kenaikan atau penurunan tingkat suku bunga pasar tidak akan berpengaruh secara signifikan bagi pendapatan bunga Perusahaan, oleh karena deposito Perusahaan memiliki jatuh tempo kurang dari 1 tahun jangka pendek, sementara pengelolaan dana investasi lainnya terutama merupakan investasi dengan pendapatan tetap fixed income. The Company’s financial assets which are exposed to interest rate risk are investments. The Company’s investments mostly consist of time deposit and fixed income investment. The changes due to higher or lower interest rate in market will not significantly impact the Company’s interest income, since the time deposit will mature within one year short term, while most of the other investment are fixed rate investment. Lebih lanjut, perubahan tingkat suku bunga tidak akan berpengaruh terhadap laporan laba rugi Perusahaan karena investasi Perusahaan dikategorikan sebagai investasi tersedia untuk dijual dan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo. Liabilitas Perusahaan yang terekspos dengan risiko suku bunga adalah pinjaman penerusan dengan suku bunga variabel BI rate+1. Perubahan kenaikan atau penurunan tingkat suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan bagi beban bunga Perusahaan. Moreover, the changes in interest rate will not impact the Company’s profit and loss due to the financial assets are classified as available- for-sale investments and held-to- maturity investments. The Company’s financial liabilities which are exposed to interest rate risk are two-step loans with variable interest rate BI Rate+1. The changes due to higher or lower interest rate in market will not significantly impact the Company’s interest expense. 2 Risiko kredit 2 Credit risk Perusahaan tidak mempunyai risiko kredit yang signifikan karena dalam tahun berjalan piutang Perusahaan dominan berasal dari pendapatan bunga dari penempatan deposito. The Company has no significant credit risk because in the current year the Company’s receivables predominantly arise from interest income from placement of time deposits. 2016 Annual Report 312 PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA PERSERO Lampiran - 519 - Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENT 31 DECEMBER 2016 Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan

3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT continued

a. Faktor risiko keuangan lanjutan

a. Financial risk factors continued

2 Risiko kredit lanjutan 2 Credit risk continued Deposito dan kas di bank ditempatkan pada bank-bank domestik yang memiliki reputasi yang tinggi dengan rating AAA Rp 3.936.627.185; AA Rp 120.527.247 dan A Rp 1.994.123.000 pada tanggal 31 Desember 2016 31 Desember 2015: 3.336.055.592; AA Rp 402.865.110 dan A Rp 745.221.000. Time deposits classified as cash and cash equivalent and investments are placed with highly reputable domestic banks which are rated AAA Rp 3,936,627,185; AA Rp 120,527,247 and A Rp 1,994,123,000 as at 31 Desember 2016 31 December 2015: AAA Rp 3,336,055,592; AA Rp 402,865,110 dan A Rp 745,221,000. Untuk investasi yang ditempatkan pada efek hutang dengan pendapatan tetap, Perusahaan menempatkan investasinya pada surat berharga hutang dengan peringkat investasi. For placement of investment in fixed income debt securities, the Company places its investments on debt securities with investment grade. Eksposur maksimum risiko kredit atas aset keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: The maximum credit risk on the Company’s financial assets as at 31 December 2016 and 2015 are as follows: 2016 2015 Kas dan setara kas 2,895,154,432 1,616,509,702 Cash and cash equivalents Investasi 5,785,731,155 5,522,138,542 Investments Piutang usaha 68,688,721 72,248,324 Account receivables Piutang lainnya 3,936,277 980,585 Other receivables Uang jaminan yang dapat dikembalikan 7,788,927 1,886,015 Refundable deposits 8,761,299,512 7,213,763,168 Semua aset keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai sehingga Perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai. All of the Company’s financial assets as at 31 December 2016 and 2015 are neither past due nor impaired. Therefore, the Company has provided no allowances for impairement losses. 3 Risiko likuiditas Perusahaan tidak mempunyai risiko likuiditas yang signifikan. Risiko likuiditas timbul ketika Perusahaan mengalami kesulitan dalam memperoleh pendanaan. Manajemen pengelolaan risiko likuiditas termasuk di dalamnya menjaga kecukupan kas dan setara kas. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan memantau arus kas perkiraan dan aktual dan menyesuaikan profil tanggal jatuh tempo dari aset keuangan dan liabilitas keuangan. 3 Liquidity risk The Company has no significant liquidity risk. Liquidity risk arises in situations where the Company has difficulties in obtaining funding. Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents. The Company manages liquidity risk by continuously monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities. Laporan Tahunan 2016 313 PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA PERSERO Lampiran - 520 - Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENT 31 DECEMBER 2016 Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan

3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT continued

a. Faktor risiko keuangan lanjutan

a. Financial risk factors continued

3 Risiko likuiditas lanjutan Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari utang usaha, biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain dan pinjaman penerusan yang jumlahnya tidak material terhadap aset likuid Perusahaan. Perusahaan memiliki likuiditas yang tinggi dalam bentuk kas dan setara kas dan investasi. 3 Liquidity risk continued As at 31 December 2016 and 2015, the Company’s financial liabilities consist of account payables, accrued expenses and other payables and two-step loans which are immaterial to the total Company’s liquid assets. The Company is highly liquid as it has financial instruments in form of cash and cash equivalents and investments.

b. Manajemen risiko modal

b. Capital risk management

Tujuan Perusahaan dalam pengelolaan permodalan adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Perusahaan guna memberikan imbal hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal. The Company’s objective when managing capital is to safeguard its ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital. Untuk mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Perusahaan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, mengembalikan modal kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi jumlah utang. In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to shareholders, return capital to shareholders, issue new shares or sell assets to reduce debt. Perusahaan menelaah dan mengelola struktur permodalannya untuk memastikan struktur modal dan imbal hasil yang optimal bagi pemegang saham, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal di masa yang akan datang dan efisiensi modal dari Perusahaan, keuntungan masa lalu dan proyeksi masa depan, proyeksi arus kas operasional, proyeksi pengeluaran modal dan proyeksi kesempatan investasi strategis. Untuk mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Perusahaan dapat menggunakan pendanaan internal untuk mengurangi utang. The Company periodically reviews and manages its capital structure to ensure optimal capital structure and shareholder returns, taking into consideration the future capital requirements and capital efficiency of the Company, prevailing and projected profitability, projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities. In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may use internal funding to reduce debt.

c. Estimasi nilai wajar

c. Fair value estimation

Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hirarki nilai wajar sebagai berikut:  Tingkat 1 Harga kuotasian tidak disesuaikan dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; Financial assets and liabilities measured at fair value use the following fair value hierarchy of:  Level 1 Quoted prices unadjusted in active markets for identical assets or liabilities; 2016 Annual Report 314 PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA PERSERO Lampiran - 521 - Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENT 31 DECEMBER 2016 Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan

3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT continued

c. Estimasi nilai wajar lanjutan

c. Fair value estimation contined

Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hirarki nilai wajar sebagai berikut: lanjutan Financial assets and liabilities measured at fair value use the following fair value hierarchy of: contined  Tingkat 2 Input diluar harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1, yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung misalnya harga maupun tidak langsung misalnya derivasi harga; dan  Tingkat 3 Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi input yang tidak dapat diobservasi.  Level 2 Quoted prices unadjusted in active markets for identical assets or liabilities; either directly that is, as prices or indirectly that is, derived from prices; and  Level 3 Inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data unobservable inputs. Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas Perusahaan yang diukur sebesar nilai wajar pada 31 Desember 2016 dan 2015. The following table presents the Company’s asset and liabilities that are measured at fair value at 31 December 2016 and 2015. 31 DesemberDecember 2016 Nilai tercatat Carrying value Tingkat 1 Level 1 Tingkat 2 Level 2 Tingkat 3 Level 3 Nilai wajar Fair value Aset keuangan tersedia Available-for-sale untuk dijual financial assets Investasi pada instrumen utang 983,036,528 - 983,036,528 - 983,036,528 Debt investments Jumlah 983,036,528 - 983,036,528 - 983,036,528 Total 31 DesemberDecember 2015 Nilai tercatat Carrying value Tingkat 1 Level 1 Tingkat 2 Level 2 Tingkat 3 Level 3 Nilai wajar Fair value Aset keuangan tersedia Available-for-sale untuk dijual financial assets Investasi pada instrumen utang 970,661,982 970,661,982 - - 970,661,982 Debt investments Jumlah 970,661,982 970,661,982 - - 970,661,982 Total Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar Financial instrument not measured at fair values i Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lainnya dan uang jaminan yang dapat dikembalikan i Cash and cash equivalents, account receivables, other receivables and refundable deposits Nilai wajar dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lainnya dan uang jaminan yang dapat dikembalikan ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk utang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah satu tahun, nilai tercatat dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar level 2 – hirarki nilai wajar. The fair value of cash and cash equivalents, account receivables, other receivables and refundable deposits were based on discounted cash flows using prevailing money market interest rates for debts with similar credit risk and remaining maturity. Since the maturity is below one year, the carrying amounts of cash and cash equivalents, account receivables and other receivables were a reasonable approximation of its fair value level 2 – fair value hierarchy. Laporan Tahunan 2016 315 PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA PERSERO Lampiran - 522 - Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENT 31 DECEMBER 2016 Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan

3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT continued

c. Estimasi nilai wajar lanjutan

c. Fair value estimation contined

Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar lanjutan Financial instrument not measured at fair values contined ii Investasi pada instrumen utang ii Debt investments Nilai wajar dari investasi pada instrumen utang ditetapkan berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi perantara brokerpedagang efek dealer. Jika informasi ini tidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan menggunakan harga pasar kuotasi efek yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo dan yield yang serupa atau dinilai dengan menggunakan metode penilaian internal level 2 – hirarki nilai wajar. The fair value of debt investments are based on the market prices or brokerdealer price quotations. When this information is not available, the fair value is estimated using quoted market prices for securities with similar credit, maturity and yield characteristics or using internal valuation model level 2 – fair value hierarchy. iii Utang usaha, biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain iii Account payables, accrued expenses and other liabilities Nilai wajar dari utang usaha, biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain diperkirakan adalah sebesar nilai tercatatnya dikarenakan sisa jatuh tempo di bawah satu tahun level 2 – hirarki nilai wajar. The fair value of account payables, accrued expenses and other liabilities are approximating their carrying amounts since the maturity is below one year level 2 – fair value hierarchy. iv Pinjaman penerusan iv Two-step loans Nilai wajar dari pinjaman penerusan dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif yang dikenakan pada pemakaian terakhir level 2 – hirarki nilai wajar. The fair value of two-step loans are estimated using discounted cash flows based on the effective interest rate charged by the lenders for the latest utilisation level 2 – fair value hierarchy.

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING 4. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS Estimasi dan pertimbangan terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor- faktor lain, termasuk ekspektasi peristiwa masa depan yang diyakini wajar berdasarkan kondisi yang ada. Hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi dan asumsi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah ini. Estimates and judgements are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable under the circumstances. Actual results may differ from these estimates. The estimates and assumptions that have a significant effect on the carrying amounts of assets and liabilities are disclosed below. Liabilitas imbalan kerja Employee benefits obligation Nilai kini kewajiban pensiun tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biayapenghasilan pensiun neto mencakup tingkat diskonto dan kenaikan gaji di masa datang. Adanya perubahan pada asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat kewajiban pensiun. The present value of the pension obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net costincome for pensions include the discount rate and future salary increase. Any changes in these assumptions will have an impact on the carrying amount of pension obligations. 2016 Annual Report 316 PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Lampiran - 523 - Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENT 31 DECEMBER 2016 Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING lanjutan 4. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS continued Liabilitas imbalan kerja lanjutan Employee benefits obligation continued Perusahaan menentukan tingkat diskonto dan kenaikan gaji masa datang yang sesuai pada akhir periode pelaporan. Tingkat diskonto adalah tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini atas estimasi arus kas keluar masa depan yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban pensiun. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga Obligasi Pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu kewajiban pensiun yang terkait. The Company determines the appropriate discount rate and future salary increase at the end of each reporting period. The discount rate is interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the interest rates of Government Bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension obligation. Untuk tingkat kenaikan gaji masa datang, Perusahaan mengumpulkan data historis mengenai perubahan gaji dasar karyawan dan menyesuaikannya dengan perencanaan bisnis masa datang. For the rate of future salary increases, the Company collects all historical data relating to changes in base salaries and adjusts it for future business plans. Asumsi penting lainnya untuk liabilitas imbalan kerja sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat ini. Other key assumptions for employee benefits obligation are based in part on current market conditions. Penyisihan atas kewajiban terkait perjanjian penjaminan Claim provision related to guarantee agreement Pada setiap tanggal pelaporan Perusahaan menelaah kewajibannya, baik dalam bentuk potensi klaim danatau klaim atas risiko-risiko yang ditanggung Perusahaan dalam perjanjian penjaminan, untuk menilai apakah suatu liabilitas harus diakui dalam laporan keuangan. Perusahaan juga memiliki hak recourse kepada PJPK terkait segala pembayaran klaim yang akan dilakukan Perusahaan, akibat tidak dapat dipenuhinya kewajiban finansial PJPK kepada Badan Usaha. At each reporting date the Company assess its obligations, in form of potential claim andor claim on risks covered by the Company under guarantee agreements, to determine whether such liabilities should be recognized in the financial statements. The Company also has recourse to GCA in relation with any payments that would be made by the Company, due to inability of GCA in fulfilling its financial obligations to the Investors. Pada tanggal 31 Desember 2016, Perusahaan tidak mengakui liabilitas atas kontrak jaminan keuangan karena belum terdapat klaim danatau potensi klaim yang probable terhadap Perusahaan terkait dengan kewajibannya dari perjanjian penjaminan. As at 31 December 2016, the Company did not recognise liability on financial guarantee contract as there were no claims andor probable potential claims against the Company related to its obligations under the guarantee agreement. Beban tangguhan dan cadangan kerugian penurunan nilai Deferred charges and allowance for impairment losses Perusahaan secara berkesinambungan mengevaluasi keseluruhan bukti obyektif bahwa proyek-proyek yang dibentuk dan memiliki beban tangguhan masih dapat direalisasikan sebagai pendapatan penjaminan pada setiap akhir periode pelaporan. Perusahaan menggunakan pertimbangan dalam menentukan apakah proyek-proyek yang sedang berlangsung dapat mencapai penandatanganan perjanjian, utamanya berdasarkan kondisi terkini dan informasi resmi mengenai kelanjutan proyek yang bersumber dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam pelelangan proyek pada akhir tiap periode pelaporan. The Company continually evaluates objective evidences of projects that had deferred charges could be recognised as revenues as at the end of each reporting period. The Company uses its judgement to assess whether the project will achieve financial close that are mainly based on latest conditions and existing official information about the continuity of project issued by the stakeholders in regards to the tender process at the end of each reporting period.