11
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori
Pembahasan mengenai berbagai teori yang melandasi penelitian ini diantaranya yaitu teori tentang hakikat belajar, hakikat pembelajaran, aktivitas
belajar, hasil belajar, performansi guru, hakikat Pendidikan Kewarganegaraan, PKn di SD, materi Nilai Kejujuran, Kedisiplinan, dan Senang Bekerja, model
pembelajaran, model pembelajaran Value Clarification Technique VCT, model pembelajaran VCT Permainan, dan karakteristik siswa SD. Penjelasan teori-teori
tersebut adalah sebagai berikut:
2.1.1 Hakikat Belajar
Menurut Slameto 2010: 2, belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Siddiq, Munawaroh, dan Sungkono 2008: 1.3 mengemukakan
bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang disengaja dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang tadinya tidak
mampu melakukan sesuatu, menjadi mampu melakukan sesuatu itu, atau anak yang tadinya tidak terampil menjadi terampil. Slavin 1994 dalam Rifa’i dan
Anni 2009: 82 mendefinisikan belajar sebagai perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. Sedangkan Morgan dalam Suprijono 2011: 3
12
menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman.
Jadi, berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa pengertian belajar adalah suatu perubahan perilaku yang bersifat permanen
serta sengaja dilakukan oleh individu, sebagai hasil dari pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungan, agar menjadi individu yang lebih baik dari
sebelumnya.
2.1.2 Hakikat Pembelajaran
Menurut Sadiman 1984 dalam Kustandi dan Sutjipto 2011: 5, pada
hakikatnya pembelajaran merupakan suatu usaha sadar dari guru atau pengajar untuk membantu siswa agar belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Selain
pengertian di atas, Siddiq, Munawaroh, dan Sungkono 2008: 1.9 berpendapat bahwa pengertian pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh
seseorang guru atau yang lain untuk membelajarkan siswa yang belajar. Briggs 1992 dalam Sugandi 2007: 10-1 menjelaskan bahwa pembelajaran adalah
seperangkat peristiwa yang mempengaruhi si belajar sedemikian rupa sehingga si belajar itu memperoleh kemudahan dalam berinteraksi berikutnya dengan
lingkungan. Kustandi dan Sutjipto 2011: 5 mengemukakan ciri-ciri pembelajaran
sebagai berikut: 1
Pada proses pembelajaran, guru harus menganggap siswa sebagai individu yang mempunyai unsur-unsur dinamis yang dapat berkembang bila
disediakan kondisi yang menunjang.
13
2 Pembelajaran lebih menekankan pada aktivitas siswa, karena yang belajar
adalah siswa, bukan guru. 3
Pembelajaran merupakan upaya sadar dan sengaja. 4
Pembelajaran bukan kegiatan insidental, tetapi harus dipersiapkan terlebih dahulu.
5 Pembelajaran merupakan pemberian bantuan yang memungkinkan siswa
dapat belajar. Mudhofir 1987 dalam Siddiq, Munawaroh, dan Sungkono 2008: 1.9-10
membuat rumusan mengenai pola pembelajaran, yaitu: 1 pola pembelajaran guru dengan siswa tanpa menggunakan alat bantu atau bahan pembelajaran dalam
bentuk alat peraga, 2 pola guru dan alat bantu dengan siswa, 3 pola guru dan media dengan siswa, dan 4 pola media dengan siswa atau pola pembelajaran
jarak jauh menggunakan media atau bahan pembelajaran yang disiapkan. Pola- pola tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran tidak sekedar mengajar
seperti pola satu, tetapi harus memberikan banyak perlakuan kepada siswa agar berhasil.
Jadi, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengertian pembelajaran adalah segala usaha sadar dan terencana yang dilakukan oleh seseorang guru untuk
membantu orang lain siswa agar dapat belajar dengan mandiri sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
2.1.3 Aktivitas Belajar