Aktivitas Belajar Kerangka Teori

13 2 Pembelajaran lebih menekankan pada aktivitas siswa, karena yang belajar adalah siswa, bukan guru. 3 Pembelajaran merupakan upaya sadar dan sengaja. 4 Pembelajaran bukan kegiatan insidental, tetapi harus dipersiapkan terlebih dahulu. 5 Pembelajaran merupakan pemberian bantuan yang memungkinkan siswa dapat belajar. Mudhofir 1987 dalam Siddiq, Munawaroh, dan Sungkono 2008: 1.9-10 membuat rumusan mengenai pola pembelajaran, yaitu: 1 pola pembelajaran guru dengan siswa tanpa menggunakan alat bantu atau bahan pembelajaran dalam bentuk alat peraga, 2 pola guru dan alat bantu dengan siswa, 3 pola guru dan media dengan siswa, dan 4 pola media dengan siswa atau pola pembelajaran jarak jauh menggunakan media atau bahan pembelajaran yang disiapkan. Pola- pola tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran tidak sekedar mengajar seperti pola satu, tetapi harus memberikan banyak perlakuan kepada siswa agar berhasil. Jadi, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengertian pembelajaran adalah segala usaha sadar dan terencana yang dilakukan oleh seseorang guru untuk membantu orang lain siswa agar dapat belajar dengan mandiri sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

2.1.3 Aktivitas Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1990: 17, aktivitas berarti keaktifan, kegiatan, kesibukan. Menurut Poerwadarminta 2003 dalam Yusfy 14 2011, aktivitas adalah kegiatan, sehingga aktivitas belajar adalah kegiatan- kegiatan siswa yang menunjang keberhasilan belajar. Slameto 2010: 36 berpendapat mengenai proses belajar mengajar, bahwa dalam proses pembelajaran, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat. Aktivitas yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran tersebut akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu, siswa tidak akan menghilangkan kesan tersebut begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah, kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda. Merujuk pendapat Dierich dalam Hamalik 2011: 172-3, ada 8 kelompok aktivitas belajar, yaitu: 1 Kegiatan-kegiatan visual, meliputi membaca, melihat gambar-gambar, mengamati, eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain. 2 Kegiatan-kegiatan lisan oral, meliputi mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi. 3 Kegiatan kegiatan mendengarkan, meliputi mendengarkan penyajian bahan, percakapan atau diskusi kelompok, permainan, dan radio. 4 Kegiatan-kegiatan menulis, meliputi menulis cerita, laporan, memeriksa karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket. 5 Kegiatan-kegiatan menggambar, meliputi menggambar, membuat grafik, chart , diagram peta, dan pola. 15 6 Kegiatan-kegiatan metrik, meliputi melakukan percobaan, memilih alat- alat, melaksanakan pameran, membuat model, menari, berkebun, dan menyelenggarakan permainan. 7 Kegiatan-kegiatan mental, meliputi merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan- hubungan, dan membuat keputusan. 8 Kegiatan-kegiatan emosional, meliputi minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Jadi, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengertian aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran dan akan berpengaruh pada hasil belajar. Jadi, hasil belajar sangat bergantung pada bagaimana aktivitas belajar yang dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung.

2.1.4 Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A SD N 7 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

7 36 84

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI BANGGA SEBAGAI BANGSA INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH SISWA KELAS III SD NEGERI KEMANDUNGAN 3 KOTA TEGAL

2 10 210

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VCT (VALUE CLARIFICATION Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran VCT (Value Clarification Technique) Pada Mata pelajaran PKn Kelas V di SD Negeri 2 Nogosari Kabupaten Boyolali

0 0 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI Peningkatan Hasil Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Value Clarification Technique (Vct) Pada Siswa Kelas Va SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 2 15

PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Value Clarification Technique (Vct) Pada Siswa Kelas Va SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 3 7

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI Peningkatan Hasil Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Value Clarification Technique (Vct) Pada Siswa Kelas Va SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VCT (VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE) DI KELAS V SDN SUKOAGUNG PATI

0 0 25

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN VCT (VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DEMOKRATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN DI SEKOLAH DASAR

1 4 11

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT KEBANGSAAN DAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI MODEL VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE(VCT)DENGAN PERMAINAN ACAK HURUF DI KELAS V SD NEGERI AJIBARANG KULON - repository perpustakaan

0 0 17

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT KEBANGSAAN DAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI MODEL VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE(VCT)DENGAN PERMAINAN ACAK HURUF DI KELAS V SD NEGERI AJIBARANG KULON - repository perpustakaan

0 0 31