107
dibandingkan dengan pertemuan 1, sehingga nilai aktivitas siswa yang diperoleh pada pertemuan 2 juga meningkat.
Rata-rata keaktifan belajar siswa dihitung untuk menentukan persentase keaktifan belajar siswa siklus II. Aspek pengamatan nomor 1 memperoleh rata-
rata keaktifan sebesar 75,40, aspek pengamatan nomor 2 memperoleh 69,36, aspek pengamatan nomor 3 memperoleh 79,04, aspek pengamatan nomor 4
memperoleh 87,10, sementara aspek pengamatan nomor 5 memperoleh 76,21. Dengan demikian, keaktifan belajar siswa siklus I yaitu 77,42. Hasil
pengamatan aktivitas siswa siklus II pada tiap pertemuan dan rekapitulasi pengamatan aktivitas siswa siklus II dapat dilihat pada lampiran 26, 27, dan 28.
Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I. Berikut merupakan gambaran peningkatan
aktivitas siswa ketika menggunakan model pembelajaran VCT Permainan:
66.51 60.72
75.43 83.24
76.24 75.4
69.36 79.04
87.1 76.21
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Keaktifan
Siklus I Siklus II
Kecermatan siswa dalam menerjemahkan
gambar. Kejelasan siswa dalam
membacakan rangkaian pesan.
Ketepatan siswa dalam menjawab pertanyaan.
Keberanian siswa dalam mempertahankan nilai
yang diyakini. Keseriusan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran
Gambar 4.2 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Selain mengobservasi aktivitas belajar siswa, teknik nontes juga
mengobservasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP pada siklus II.
108
Observasi terhadap RPP dilakukan menggunakan APKG 1. Hasil observasi RPP pada siklus II dipaparkan sebagai berikut:
Tabel 4.9. Data Hasil Observasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
No. Aspek Pengamatan
Perolehan Skor Pertemuan
1 Pertemuan
2 Rata-rata
1. Merumuskan tujuan pem-
belajaran. 3,5 3,5 3,5
2. Mengembangkan dan meng-
organisasikan materi, media
pembelajaran, dan sumber belajar.
3,3 3,7 3,5
3. Merencanakan skenario kegiatan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran VCT
Permainan. 3,2 3,4 3,3
4. Merancang pengelolaan kelas.
3,5 3,5
3,5 5.
Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian.
3,5 3,5 3,5 6.
Tampilan dokumen rencana pembelajaran.
4 4 4 Jumlah Skor Keseluruhan
21 21,6
21,3 Nilai APKG I
87,50 90,00
88,75
Tabel 4.9 di atas menunjukkan hasil pengamatan terhadap RPP pada siklus II. Berdasarkan hasil observasi tersebut, diketahui bahwa terjadi peningkatan
terhadap perolehan skor pada pertemuan 2 jika dibandingkan dengan pertemuan 1. Pada pertemuan I, skor sempurna diperoleh dari aspek pengamatan nomor 6, yaitu
4 poin, dan skor terendah diperoleh dari aspek pengamatan nomor 3, yaitu 3,2 poin. Aspek pengamatan nomor 2 memperoleh 3,3 poin, sedangkan aspek
pengamatan nomor 1, 4, dan 5 masing-masing memperoleh 3,5 poin. Jumlah skor keseluruhan yang diperoleh pada pertemuan I yaitu 21 poin, sehingga nilai APKG
I pada pertemuan I yaitu 87,50.
109
Pada pertemuan 2, skor tertinggi masih diperoleh oleh aspek pengamatan nomor 4, yaitu sebesar 4 poin. Aspek pengamatan nomor 2 dan 3 meningkat jika
dibandingkan dengan pertemuan 1. Aspek pengamatan nomor 2 memperoleh 3,7 poin, sedangkan aspek pengamatan nomor 3 memperoleh 3,4 poin. Aspek
pengamatan lain memperoleh skor tetap seperti pada pertemuan 1. Aspek pengamatan nomor 1, 4, dan 5 masing-masing memperoleh 3,5 poin. Jumlah skor
keseluruhan yang diperoleh pada pertemuan 2 yaitu 21,6 poin, sehingga nilai APKG I pada pertemuan 2 yaitu 90,00.
Rata-rata perolehan skor aspek pengamatan nomor 1 yaitu sebesar 3,5 poin, aspek pengamatan nomor 2 sebesar 3,5 poin, aspek pengamatan nomor 3
sebesar 3,3 poin, aspek pengamatan nomor 4 sebesar 3,5 poin, aspek pengamatan nomor 5 sebesar 3,5 poin, sedangkan aspek pengamatan nomor 6 sebesar 4 poin.
Berdasarkan rata-rata perolehan skor pada siklus II tersebut, diperoleh rata-rata perolehan skor keseluruhan sebesar 21,3 poin. Dengan demikian, rata-rata nilai
APKG I pada siklus II yaitu 88,75. Data selengkapnya mengenai hasil pengamatan RPP siklus II tiap pertemuan dan rekapitulasi pengamatan RPP
terdapat pada lampiran 29, 31 dan 33. Selain observasi terhadap RPP, observasi juga dilakukan terhadap
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan APKG II. Hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran VCT
Permainan pada siklus II, baik pertemuan 1 maupun pertemuan 2, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10. Data Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
110
No. Aspek Pengamatan
Perolehan Skor Pertemuan
1 Pertemuan
2 Rata-rata
1. Mengelola ruang dan fasilitas
pembelajaran. 4 4 4
2. Melaksanakan kegiatan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran VCT
Permainan. 3,2 3,2 3,2
3. Mengelola interaksi
kelas. 3,2
3,2 3,2
4. Bersikap terbuka dan luwes serta
membantu mengembangkan sikap positif siswa ter-hadap
belajar. 3,2 3,4 3,3
5. Mendemostrasikan kemampuan
khusus menggunakan model pembelajaran VCT Permainan
dalam pembelajaran PKn. 3 3,3 3,15
6. Melaksanakan evaluasi proses
dan hasil belajar. 3 3 3
7. Kesan umum kinerja gurucalon
guru. 3,25 3,25 3,25
Jumlah Skor Keseluruhan 22,85
23,35 23,10
Nilai APKG II 81,61
83,39 82,50
Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan perolehan skor pada pertemuan 2 jika dibandingkan dengan pertemuan 1. Aspek pengamatan nomor 1
memperoleh skor tertinggi, yaitu 4 poin. Aspek pengamatan nomor 7 memperoleh 3,25 poin. Aspek pengamatan nomor 2, 3, dan 4 masing-masing memperoleh skor
3,2 poin. Aspek pengamatan nomor 5 dan 6 memperoleh skor terendah, yaitu masing-masing 3 poin. Jumlah skor keseluruhan pada pertemuan 1 yaitu 22,85
poin, sehingga nilai APKG II yang diperoleh yaitu 81,61.
111
Pada pertemuan 2, aspek pengamatan nomor 4 dan 5 mengalami peningkatan perolehan skor. Aspek pengamatan nomor 4 memperoleh 3,4 poin,
sedangkan aspek pengamatan nomor 5 memperoleh 3,3 poin. Aspek pengamatan nomor 1, 2, 3, 6, dan 7 memperoleh skor yang sama seperti pada pertemuan 1.
Aspek pengamatan nomor 1 memperoleh 4 poin, aspek pengamatan nomor 2 dan 3 masing-masing memperoleh 3,2 poin, aspek pengamatan nomor 6 memperoleh
3 poin, sedangkan aspek pengamatan nomor 7 memperoleh 3,25 poin. Jumlah skor keseluruhan pada pertemuan 2 yaitu 23,35 poin, sehingga nilai APKG II
yang diperoleh yaitu 83,39. Rata-rata perolehan skor aspek pengamatan nomor 1 yaitu sebesar 4 poin,
aspek pengamatan nomor 2 sebesar 3,2 poin, aspek pengamatan nomor 3 sebesar 3,2 poin, aspek pengamatan nomor 4 sebesar 3,3 poin, aspek pengamatan nomor 5
sebesar 3,15 poin, aspek pengamatan nomor 6 sebesar 3 poin, sedangkan aspek pengamatan nomor 7 sebesar 3,25 poin. Berdasarkan rata-rata perolehan skor pada
siklus I tersebut, diperoleh rata-rata perolehan skor keseluruhan sebesar 23,10 poin. Dengan demikian, rata-rata nilai APKG II pada siklus II yaitu 82,25. Data
selengkapnya mengenai hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran siklus II tiap pertemuan dan rekapitulasi pengamatan pelaksanaan pembelajaran siklus II
terdapat pada lampiran 30, 32 dan 33. Hasil perolehan nilai APKG I dan APKG II pada siklus II mengalami
peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I. Berikut merupakan gambaran peningkatan nilai performansi guru pada pelaksanaan pembelajaran PKn materi
112
Nilai Kejujuran, Kedisiplinan, dan Senang Bekerja menggunakan model pembelajaran VCT Permainan:
83.96 76.61