Performansi Guru Kajian Teori

37 padi, sayuran atau buah-buahan. Untuk keperluan bercocok tanam, penduduk desa melakukan beberapa penyesuaian terhadap lingkungannya antara lain. 2 Pembakaran Hutan Pembakaran hutan pada awalnya bertujuan untuk dijadikan lahan pertanian, permukiman penduduk, dan untuk industri. Kawasan hutan yang dijadikan lahan pertanian biasanya berubah menjadi tanah tandus dan gersang. Hal ini karena setelah panen biasanya ladang ini akan ditinggalkan. Sistem perladangan seperti ini disebut perladangan berpindah. Akhirnya hutan yang dahulu menghijau menjadi tanah tandus dan gersang, karena setelah panen dan sudah tidak subur lagi biasanya ditinggalkan begitu saja. Karena tanahnya tandus dan gersang maka struktur tanah menjadi rusak dan mudah mengalami erosi. 3 Penebangan liar Selain pembakaran hutan manusia juga melakukan penebangan liar,pohon- pohon ini diambil kayunya untuk digunakan sebagai bahan bangunan dan kerajinan.penebangan secara liar menyebabkan hutan menjadi gundul hal ini juga ikut berperan dalam perubahan permukaan bumi. 4 Penambangan Kegiatan penambangan juga dapat mengubah permukaan bumi karena sebagian barang tambang berada didalam tanah dan untuk mengambilnya digunakan cara menggali atau ditambang. Ada dua macam jenis penambangan yaitu penambangan terbuka dan penambangan bawah tanah.

2.1.16 Performansi Guru

Conny R. Semiawan dalam Danim 2011: 10 mengemukakan bahwa kompetensi guru memiliki tiga kriteria yang terdiri dari: 38 1 Knowledge criteria, yakni kemampuan intelektual yang dimiliki seorang guru yang meliputi penguasaan materi pelajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar, pengetahuan mengenai belajar dan tingkah laku individu, pengetahuan tentang bimbingan dan penyuluhan, pengetahuan tentang kemasyarakatan dan pengetahuan umum. 2 Performance criteria, adalah kemampuan guru yang berkaitan dengan berbagai keterampilan dan perilaku, yang meliputi keterampilan mengajar, membimbing, menilai, menggunakan alat bantu pengajaran, bergaul dan berkomunikasi dengan siswa dan keterampilan menyusun persiapan mengajar atau perencanaan mengajar. 3 Product criteria, yakni kemampuan guru dalam mengukur kemampuan dan kemajuan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan menurut PP No. 19 Tahun 2005 pasal 28 ayat 3 dan UU No. 14 Tahun 2005 pasal 10 ayat 1 dalam Sagala 2009: 30, menyatakan kompetensi pendidik sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Masing-masing kompetensi terdiri dari beberapa subkompetensi yang secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Kompetensi pedagogik, terdiri dari lima subkompetensi, yaitu: memahami siswa secara mendalam; merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran; melaksanakan pembelajaran; merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran; dan mengembangkan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya. 39 2 Kompetensi kepribadian, terdiri dari lima subkompetensi, yaitu kepribadian yang mantap dan stabil, dewasa, arif, berwibawa, dan berakhlak mulia. 3 Kompetensi sosial memiliki tiga subranah. Pertama, mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa. Kedua, mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan. Ketiga, mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua atau wali siswa dan masyarakat sekitar. 4 Kompetensi profesional terdiri dari dua ranah subkompetensi. Pertama, sub kompetensi menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi; memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang koheren dengan materi ajar; memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, subkompetensi menguasai struktur dan metode keilmuan, menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan atau materi bidang studi.

2.2 Kajian empiris

Penelitian tentang model pembelajaran kooperatif tipe TGT bukanlah penelitian pertama yang dilakukan oleh peneliti, melainkan sudah dilaksanakan oleh banyak peneliti sebelumnya. Hasil penelitian Luh Juwita Purwanti 2010 yang berjudul Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament TGT Berbantuan Lembar Kerja Siswa Lks Di Sekolah Dasar pada siswa kelas V Semester II di Sekolah Dasar No.3 Anturan Kecamatan Buleleng Tahun Ajaran 20092010 dapat diketahui bahwa hasil penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS V SD KALIWIRU SEMARANG

0 45 235

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR PECAHAN MELALUI PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KETUREN KOTA TEGAL

1 7 184

PENINGKATAN PEMBELAJARAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI TERLANGU 02 BREBES

1 10 195

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT Peningkatan Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament Siswa Kelas V SD Negeri Kembangkuning.

0 2 13

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament Siswa Kelas V SD Negeri Kembangkuning.

0 1 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT Peningkatan Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament Siswa Kelas V SD Negeri Kembangkuning.

0 2 19

Keefektifan Penggunaan Model Snowball Throwing terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sumber Daya Alam pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Adiwerna 04 Kabupaten Tegal.

0 0 240

Peningkatan Keterampilan Menulis Aksara Jawa Melalui Model Teams Games Tournament Berbasis Media Rotar Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar

0 1 8