75
4.2 Pembahasan
Dasar pembahasan dalam penelitian ini yaitu hasil tes dan nontes yang dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Untuk pembahasan hasil
tes yaitu berupa nilai hasil tes formatif pada tiap siklusnya. Sementara, untuk pembahasan hasil nontes, meliputi hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa
dan performansi guru pada siklus I dan II.
4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dengan model teams games tournament pada siswa kelas V SD Negeri 04 Belik Kabupaten Pemalang dapat disimpulkan telah
memenuhi semua aspek indikator keberhasilan. Selanjutnya pembahasan mengenai hasil penelitian dilakukan dengan memaparkan pemaknaan temuan penelitian dan
implikasi hasil penelitian sebagai berikut.
4.2.1.1 Hasil Belajar
Peningkatan hasil belajar siswa yang terjadi setelah pelaksanaan tindakan pembelajaran mulai dari pre test, siklus I, siklus II, hingga post test, menunjukkan
bahwa siswa telah mengalami proses belajar. Dari proses belajar tersebut akan menghasilkan perubahan perilaku sebagaimana Morgan dalam Suprijono 2011: 2
yang menyatakan bahwa ”belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman”. Pengalaman diperoleh dari hasil
interaksi antara individu dengan lingkungan. Lingkungan yang dipelajari siswa berupa lingkungan yang ada di sekitar kehidupan siswa seperti keadaan alam, benda-
benda, hewan, tumbuhan, atau hal-hal lain yang dapat dijadikan sebagai bahan belajar. Tindakan belajar tersebut tampak sebagai perilaku belajar yang dapat diamati
oleh guru. Hasil belajar menunjukkan tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa
76
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Melalui penilaian hasil belajar dapat dilihat perubahan tingkah laku yang
dapat diamati sesudah mengikuti kegiatan belajar dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan.
4.2.1.2 Aktivitas Belajar
Saat pelaksanaan pembelajaran IPA materi sumber daya alam melalui model Teams Games Tournament
, siswa sangat tertarik dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Ketertarikan tersebut ditunjukkan dengan peningkatan aktivitas dalam
kelompok yang ditandai adanya keberanian dalam bertanya dan mengemukakan pendapat selama proses pembelajaran, kerja sama pada saat mengerjakan tugas
kelompok pun sudah baik. Pada saat kerja kelompok tampak adanya kekompakan dan kerja sama dimana siswa yang pandai mau membantu siswa yang kurang pandai
pada masing-masing kelompoknya, hal ini didorong adanya rasa tanggung jawab dari semua anggota kelompok untuk saling membantu agar siap pada saat turnamen, Pada
saat pelaksanaan turnamen siswa juga semakin berani mengemukaan pendapat, siswa tidak lagi merasa canggung dan senang pada saat mengikuti permainan maupun
tournament berlangsung hal ini senada dengan pendapat Slavin 2010: 166 yang menyatakan bahwa” model kooperatif tipe team games tournament adalah suatu
model pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar dengan suasana yang menyenangkan disamping menumbuhkan tanggung jawab,kejujuran, kerja sama,
persaingan sehat dan keterlibatan siswa dalam belajar”.
4.2.1.3 Performansi Guru