5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Media pembelajaran
Pengertian media adalah pengantar atau perantara informasi dari sumber kepada penerima Sanjaya, 2006. Media memiliki fungsi utama sebagai pembawa
pesan atau informasi serta fungsi khusus. Fungsi khusus media antara lain memperoleh gambaran yang jelas tentang hal-hal yang sukar diamati secara
langsung, mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati, membandingkan sesuatu dengan mudah, dapat melihat secara lambat gerakan-
gerakan yang berlangsung secara cepat, mengamati suatu obyek secara serempak dan dapat belajar sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing Santyasa,
2007a. Lingkungan sekolah dapat berperan sebagai sumber belajar dan media pembelajaran yang mengantarkan dan menyediakan informasi kepada siswa dan
berfungsi secara khusus dengan menggambarkan obyek pembelajaran secara jelas. Media pembelajaran memiliki fungsi lain untuk menciptakan suasana
pembelajaran yang kondusif. Suasana yang kondusif diharapkan membuat siswa mampu mengoptimalkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki Sutrisno et
al 2006. Menurut Sanjaya 2006, berdasarkan sifatnya media pembelajaran
dibedakan menjadi 3 yaitu : a. Media auditif, media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya
memiliki unsur suara. b. Media visual, media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur
suara. c. Media audiovisual, jenis media yang selain mengandung unsur suara juga
mengandung unsur gambar yang bisa dilihat. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik sebab mengandung unsur jenis media audio dan
visual.
2. Sumber belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman belajar sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai Sanjaya, 2006. Sumber belajar ada yang dirancang khusus untuk pembelajaran by design dan ada yang tidak dirancang khusus,
tetapi dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran by utilization Santyasa, 2007b.
Sumber belajar dapat diperoleh dari manapun yang mengandung unsur pembelajaran. Lingkungan sekolah adalah lingkungan terdekat yang dapat
digunakan siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman belajar. Sumber belajar yang baik dapat menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna
dan membuat pendidikan lingkungan lebih nyata Sumarmi, 2008.
3. Pembelajaran kontekstual sebagai pendekatan pembelajaran biologi
Pembelajaran kontekstual sebagai pendekatan pembelajaran memiliki pengertian yang dikemukakan oleh beberapa pakar. Marsigit 2007 berpendapat
bahwa pendekatan dalam proses pembelajaran mencakup beberapa hal antara lain kerjasama antar siswa dalam pembelajaran, kecakapan hidup, aktivitas dalam
pembelajaran dan proses interaktif yang berorientasi pada pengembangan kurikulum dan silabi, otonomi guru dan siswa. serta pembelajaran kontekstual.
Menurut Smith 2006, pembelajaran kontekstual merupakan sebuah proses instruksional yang inovatif dan dapat membantu siswa menghubungkan
pengetahuan yang dipelajari ke dalam konteks kehidupan sehingga pengetahuan tersebut dapat diterapkan. Menurut Sanjaya 2006, pembelajaran kontekstual
adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari
dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran kontekstual mempunyai tujuh komponen yang dijelaskan oleh Sanjaya 2006. Sanjaya berpendapat makna dari kontruktivisme adalah
siswa membangunmenyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa