2. Sumber belajar
Sumber  belajar  adalah  segala  sesuatu  yang  dapat  dimanfaatkan  oleh siswa  untuk  mendapatkan  pengetahuan  dan  pengalaman  belajar  sesuai  dengan
tujuan  yang hendak dicapai Sanjaya, 2006. Sumber belajar ada  yang dirancang khusus  untuk  pembelajaran  by  design  dan  ada  yang  tidak  dirancang  khusus,
tetapi  dapat  digunakan  untuk  keperluan  pembelajaran  by  utilization  Santyasa, 2007b.
Sumber  belajar  dapat  diperoleh  dari  manapun  yang  mengandung  unsur pembelajaran.  Lingkungan  sekolah  adalah  lingkungan  terdekat  yang  dapat
digunakan  siswa  untuk  mendapatkan  pengetahuan  dan  pengalaman  belajar. Sumber belajar  yang baik dapat  menciptakan pembelajaran  yang lebih bermakna
dan membuat pendidikan lingkungan lebih nyata Sumarmi, 2008.
3. Pembelajaran kontekstual sebagai pendekatan pembelajaran biologi
Pembelajaran  kontekstual  sebagai  pendekatan  pembelajaran  memiliki pengertian  yang  dikemukakan  oleh  beberapa  pakar.  Marsigit  2007  berpendapat
bahwa pendekatan dalam proses pembelajaran mencakup beberapa hal antara lain kerjasama  antar  siswa  dalam  pembelajaran,  kecakapan  hidup,  aktivitas  dalam
pembelajaran  dan  proses  interaktif  yang  berorientasi  pada  pengembangan kurikulum  dan  silabi,  otonomi  guru  dan  siswa.  serta  pembelajaran  kontekstual.
Menurut  Smith  2006,  pembelajaran  kontekstual  merupakan  sebuah  proses instruksional  yang  inovatif  dan  dapat  membantu  siswa  menghubungkan
pengetahuan  yang  dipelajari  ke  dalam  konteks  kehidupan  sehingga  pengetahuan tersebut  dapat  diterapkan.  Menurut  Sanjaya  2006,  pembelajaran  kontekstual
adalah  suatu  pendekatan  pembelajaran  yang  menekankan  kepada  proses keterlibatan  siswa  secara  penuh  untuk  dapat  menemukan  materi  yang  dipelajari
dan  menghubungkannya  dengan  situasi  kehidupan  nyata  sehingga  mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran  kontekstual  mempunyai  tujuh  komponen  yang  dijelaskan oleh  Sanjaya  2006.  Sanjaya  berpendapat  makna  dari  kontruktivisme  adalah
siswa  membangunmenyusun  pengetahuan  baru  dalam  struktur  kognitif  siswa
berdasarkan  pengalaman.  Inkuiri  atau  menyelidiki  adalah  proses  pembelajaran didasarkan  pada  pencarian  dan  penemuan  melalui  proses  berpikir  secara
sistematis.  Bertanya  dalam  pembelajaran  kontekstual  dilakukan  baik  oleh  guru maupun  siswa.  Bertanya  merupakan  refleksi  keingintahuan  setiap  individu.
Melalui  pertanyaan,  guru  dapat  membimbing  dan  mengarahkan  siswa  untuk menemukan  setiap  materi  yang  dipelajarinya.  Masyarakat  belajar  merupakan
sekelompok orang siswa yang terikat dalam kegiatan belajar, tukar pengalaman, dan  berbagi  pengalaman.  Dalam  kelas  CTL,  penerapan  asas  masyarakat  belajar
dapat  dilakukan  dengan  menerapkan  pembelajaran  melalui  kelompok  belajar. Pemodelan  adalah  proses  pembelajaran  dengan  memeragakan  sesuatu  sebagai
contoh.  Penilaian  autentik  dimaksudkan  untuk  ngumpulkan  informasi  tentang perkembangan  belajar  yang  dilakukan  siswa.  Refleksi  pada  prinsipnya  adalah
pengendapan  pengalaman  yang  telah  dipelajari  yang  dilakukan  dengan  cara mengurutkan kembali kegiatan yang sudah dilakukan.
Peningkatan  hasil  belajar  dan  aktivitas  siswa  diperoleh  melalui pendekatan kontekstual yang dilaksanakan pada berbagai materi antara lain dalam
penelitian  Suryanti  et  al  2006,  Setiawan  2007  dan  Kurniastuti  2006.  Hasil penelitian  Suryanti  et  al  2006  menunjukkan  bahwa  untuk  mengatasi  kesulitan
siswa  dalam  memahami  materi  pokok  panas  dapat  dilakukan  pembelajaran kontekstual  dengan  pendekatan  inkuiri  dengan  seting  kelompok  kooperatif.
Pendekatan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan aktivitas siswa di kelas dalam  hal  bertanya,  mengemukakan  pendapatide  serta  mendengarkan  dengan
aktif.  Selain  itu  juga  dapat  meningkatkan  pemahaman  siswa  terhadap  materi pokok  panas.  Setiawan  2007  mengemukakan  bahwa  dengan  menggunakan
pembelajaran kontekstual, terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa, ditunjukkan oleh peningkatan nilai hasil kerja kelompok dari siklus I, siklus II, dan siklus III,
terjadi peningkatan penguasaan konsep-konsep biologi mulai dari siklus I, Siklus II dan Siklus III, yang berarti bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran biologi. Menurut Kurniastuti 2006, pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan ekosistem dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA.