Pengertian Pemberdayaan Kajian tentang Pemberdayaan

13

2. Kajian Tentang Anak Jalanan

a. Pengertian Anak Jalanan

Departemen Sosial menjelaskan bahwa anak jalanan adalah anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari nafkah dan berkeliaran di jalanan dan di tempat-tempat umum lainnya Kalida, 2005:18 Sedangkan Badan Kesejahteraan Sosial Nasional BKSN, menjelaskan bahwa anak jalanan adalah anak yang rentan bekerja di jalanan danatau anak yang bekerja dan hidup dijalanan yang menghasilkan sebagian besar waktunya untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Suyanto mendefinisikan anak jalanan, yang biasa disebut sebagai tekyan atau kere, atau bisa juga disebut gelandangan, sesungguhnya adalah anak-anak yang tersisih, marginal, dan teralineasi dari perlakuan kasih sayang karena kebanyakan dalam usia yang relatif dini sudah harus berhadapan dengan lingkungan kota yang keras dan bahlan sangat tidak bersahabat. Anak jalanan berbeda dengan anak pada umumnya. Hidup menjadi anak jalanan bukanlah pilihan hidup yang menyenangkan, melainkan keterpaksaan yang harus mereka terima. Cara berinteraksi, berkomunikasi, membuat anak jalanan sering dianggap sebagai perusuh dan pembuat onar. 14 Simpulan yang dapat diambil dari beberapa pendapat diatas adalah anak jalanan dapat digolongkan sebagai kaum lemah yang hidup dijalanan, yang tidak terpenuhi haknya. Mereka mempunyai pekerjaan tidak tetap. Anak jalanan sangat tersisihkan dan rentan terhadap kondisi lingkungan kota yang semakin canggih dan maju.

b. Ciri khas anak jalanan

Berdasarkan hasil kajian di lapangan, anak jalanan dapat dikenali melalui ciri-ciri fisik dan psikis. Widagdo 2010 :10 mengklasifikasikan ciri-ciri fisik dan psikis anak jalanan yang mudah dikenali, yaitu sebagai berikut: 1 Ciri-ciri fisik : warna kulit kusam, pakaian tidak terurus, badan tidak terurus, kondisi badan tiak terurus, bertatato, pakai aksesoris, seperti: tindik, anting-anting, kalung, gelang, dan sebagainya. 2 Ciri-ciri psikis : acuh tak acuh, sangat sensitif, penuh curiga, berwatak keras, kreatif, berani menanggun resiko, serius dalam melakukan sesuatu, dan memiliki rasa solidaritas yang tinggi terhadap teman, dan mandiri. Selain itu, ada indikator lain yang dapat digunakan untuk mengenali anak jalanan. Andari, dkk 2007 : 9 menjelaskan ciri umum anak jalanan memiliki kesamaan antara lain: 1 Berada di tempat umum jalanan, pasar, pertokoan, dan tempat hiburan selama 3 sampai 24 jam sehari. 2 Berpendidikan rendah kebanyakan putus sekolah, sedikit sekali yang tamat sekolah dasar 3 Berasal dari keluarga yang tidak mampu kebanyakan kaum urban, beberapa diantaranya tidak jelas keluarganya 4 Melakukan aktivitas ekonomi melakukan pekerjaan pada sektor informal