34 d. Memberi kesempatan pada anak untuk mengembangkan gagasan, ide ,dan
berbagai aktivitas yang menunjang kegiatan belajar. e. Menciptakan situasi yang demokratis di rumah agar tukar pendapat dan
pemikiran sebagai sarana belajar dan membelajarkan. f. Memahami apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan oleh sekolah, dalam
mengembangkan potensi anaknya. g. Menyediakan sarana belajar yang memadai, sesuai dengan kemampuan
orangtua dan kebutuhan sekolah. Keterlibatan orangtua dalam pendidikan anaknya memiliki pengaruh positif
terhadap peningkatan motivasi siswa. outcome siswa dipengaruhi oleh latar belakang keluarga, seperti halnya sosial-ekonomi, ras, etnis, dan struktur keluarga
yang mana kesemuanya akan berpengaruh pada keterlibatan keluarga dalam proses pendidikannya. Berdasar pada beberapa pendapat ahli diatas maka dapat
disimpulkan bahwa peran orangtua dalam motivasi belajar siswa adalah sesuai dengan yang dikemukakan oleh Siti Irene.
D. Penelitian yang Relevan
Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai beriku :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Irfan Pangesdiansyah 2014 tentang
efektivitas implementasi kebijakan jam belajar masyarakat di kampung kepuh RT 50 RW 13 Klitren Gondokusuman Kota Yogyakarta. Hasil penelitian
menunjukan bahwa : 1 berdasarkan hasil observasi dan wawancara, orangtua yang ada di kampung kepuh tidak terlalu memperhatikan belajar
35 anak. 2 hubungan perhatian orangtua untuk belajar di kampung kepuh
terlihat dari sikap anak untuk bersemangat sekolah, efektivitas pelaksanaan JBM tergantung tinggi rendahnya perhatian orangtua. 3 kendala JBM yaitu ,
orangtua tidak memberikan perhatian pada pendidikan anak, di antaranya keadaan ekonomi keluarga yang rendah menyebabkan orangtua lebih fokus
pada kegiata mencari nafkah. 2.
Penelitian yang dilakukan oleh Hendita Rifki Alfiansyah 2015 tentang Pengaruh Partisipasi orangtua terhadap motivasi belajar siswa kelas IV
sekolah dasar se-gugus III Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat partisipasi yang
diberikan orangtua tinggi sebesar 14,70 dengan responden 20 siswa, sedang sebesar 67,76 dengan responden 92 siswa, dan rendah sebesar
17,64 dengan responden 24 siswa. Pengaruh partisipasi orangtua terhadap motivasi belajar memberikan sumbangan sebesar 39,7 dengan t= 9,386 dan
nilai signifikansi 0,000, sedangkan sumbangan sebesar 60,3 dipegaruhi variabel lain di luar penelitian ini. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang positif antara partisipasi orangtua terhadap motivasi beajar siswa kelas IV sd se-gugus III kecamatan panjatan, kabupaten
kulon progo tahun 2015.
E. Kerangka Berfikir
Motivasi belajar merupakan dorongan yang ada pada diri seseorang. Motivasi belajar dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam internal dan
faktor yang berasal dari luar eksternal. Faktor yang berasal dari luar diantaranya
36 adalah keluarga, sekolah dan masyarakat. Keluarga memiliki peranan penting
dalam mendorong seseorang untuk belajar. Peran orangtua sangat berpengaruh dalam motivasi belajar anak. Kehadiran orangtua dalam kegiatan belajar anak
akan memberikan dorongan yang kuat bagi anak tersebut. Lingkungan yang kondusif akan mencipatakan suasana belajar yang baik. Ketika suasana belajar
baik maka anak akan memiliki motivasi belajar yang tinggi. Jam Belajar Masyarakat merupakansuatu usaha yang dilakukan masyarakat
untuk menciptakan kondisi lingkungan yang ideal untuk masyarakat belajar. Jam Belajar Masyarakat diharapkan dapat membudayakan masyarakat belajar di kota
Yogyakarta. Diperlukan adanya kerjasama dari berbagai pihak untuk mewujudkan pelaksanaan kebijakan Jam Belajar Masyarakat. Lingkungan merupakan tempat
dimana seorang anak melakukan aktivitas belajar.Ketika masyarakat dapat mewujudkan lingkungan yang kondusif dan ideal bagi masyarakat untuk belajar
maka hal ini akan berpengaruh pada motivasi belajar siswa.
Gambar 1. Kerangka Berfikir Variabel
Pelaksanaan Jam Belajar
Masyarakat Variabel Y
Motivasi Belajar Variabel
Peran Orangtua
37
F. Perumusan Hipotesis