Analisis Deskriptif Uji Hipotesis Reliabilitas

47

H. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain telah terkumpul sugiyono 2013: 207. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensal. Dalam penelitian ini digunakan statistik deskriptif.

1. Analisis Deskriptif

Analisis yang digunakan untuk mendefinisikan variabel-variabel penelitian. Rumus yang digunakan meliputi perhitungan rerata mean, median me, modus mo dan simpangan baku,tabel distribusi frekuensi, histogram

2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresisederhana untuk uji hipotesis pengaruh X1 terhadap Y dan pengaruh X2 terhadap Y dan regresi berganda untuk pengaruh X1 dan X2 terhadapY. Sugiyono 2012: 260-261 mengatakan bahwa analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel terikat, apabila nilai variabel bebas dirubah-rubah atau dinaik-turunkan. Analisis regresi dilakukan bila hubungan dua variabel berupa hubungan kausal atau fungsional. 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas Pelaksanaan Jam Belajar Masyarakat

Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tahunan Yogyakarta pada tanggal 4 Februari 2017 dengan jumlah responden sebanyak 30 siswa. Setelah dilakukan uji coba instrumen maka dapat dilakukan uji validitas dengan teknik analisis faktor.

a. Measure of Sampling Adequacy MSA

Measure of Sampling Adequacy MSA digunakan untuk mengetahui apakah variabel sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut. Nilai ini dapat dilihat pada nilai anti-image correlationmatriks. Jika nilai MSA lebih besar dari 0,5 maka variabel tersebut sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut. Apabila terdapat nilai MSA dari variabel-varibael kurang dari 0,5 harus dikeluarkan satu per satu dari analisis. Sehingga diperoleh hasil analisis output menggunakan SPSS 20 diperoleh nilai MSA sebagai berikut: Tabel 10. Nilai Measure of Sampling Adequacy MSA variabel Anti-image Correlationmariks X1 0,776 X2 0,718 X3 0,871 X4 0,800 X5 0,812 X6 0,696 X7 0,913 X8 0,881 X9 0,658 X10 0,726 49 X12 0,834 X13 0,640 X14 0, 652 X15 0,748 X16 0,785 X17 0,668 X18 0,700 X19 0,830 X20 0,521 X21 0,863 X22 0,525 X23 0,628 X24 0,592 X25 0, 790 Melalui output SPSS 20 dapat dilihat bahwa 24 variabel masing-masing mempunyai nilai MSA lebih dari 0,5 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut.

b. Kasier-Meyer-

Olkin KMO Measure of Sampling Adequcy and Barlett’s Test Langkah yang dilakukan selanjutnya adalah pengujian kecukupan sampel melalui indeks Kasier Meyer-Olkin KMO dan nilai signifikansi Bartlett’s Test of Sphericity. Indeks ini digunakan untukmeneliti ketepatan penggunaan analisis faktor. Apabila nilai KMO antara 0,5 sampai 1 dan signifikansi Bartlett’s Test of Sphericity ini kurang dari level signifikan yang digunkaan dapat diartikan bahwa analisis faktor tepat digunakan. Dari output SPSS 20 diperoleh KMO sebesar 0,740, nilai Bartlett’s Test of Sphericitysebesar 719,552 dan nilai signifikansi Bartlett’s Test of Sphericityadalah 0,000 sehingga dapat dikatakan bahwa sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen pelaksanaan Jam Belajar Masyarakat valid ditinjau dari validitas konstruk. 50 Tabel 11. Hasil KMO and Bartlett’s Test KMO and Bartletts Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,740 Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square 719,552 Df 276 Sig. ,000

c. Penentuan Jumlah Faktor

Jumlah faktor yang akan dibentuk fitentukan dengan menggunakan kombinasi beberapa kriteria untuk mendapatkan jumlah faktor yang paling sesuai dengan data penelitian. Tabel 12. Total Variance Explained Total Variance Explained Componen t Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Total of Variance Cumulative Total of Variance 1 14,447 60,195 60,195 14,447 60,195 2 1,729 7,206 67,401 1,729 7,206 3 1,190 4,956 72,357 1,190 4,956 4 1,061 4,419 76,776 1,061 4,419 5 ,900 3,751 80,527 6 ,835 3,478 84,005 7 ,671 2,795 86,800 8 ,576 2,400 89,200 9 ,489 2,036 91,236 10 ,365 1,520 92,756 11 ,332 1,383 94,139 12 ,271 1,127 95,266 13 ,255 1,063 96,329 14 ,229 ,953 97,282 15 ,147 ,611 97,893 16 ,121 ,503 98,397 17 ,105 ,437 98,834 18 ,089 ,373 99,206 19 ,071 ,297 99,503 20 ,044 ,183 99,687 51 21 ,031 ,130 99,817 22 ,023 ,094 99,911 23 ,014 ,060 99,970 24 ,007 ,030 100,000 Berdasarkan pada tabel tersebut bahwa ada 24 komponen yang mewakili variabel. Faktor yang mempunyai nilai eigen kurang dari 1 tidak diikutsertakan dalam model. Dari tabel diatas dapat diperoleh nilai eigen yang lebih besar dari 1 pada faktor 1,2,3, dan 4. Kemudian kriteria yang kedua adalah penentuan berdasarkan nilai persentase variansi total yang dapat dijelaskan oleh faktor yang akan dibentuk. Dari tabel diatas dapat dilakukan interpretasi yang berkaitan dengan variansi total komulatid sampel . Jika variabel diringkas menjadi beberapa faktor, maka nilai total variansi yang dapat dijelaksan adalah sebagai berikut. 1 Varians dapat diterangkan oleh faktor 1 adalah 14,44724 x 100 =60,195 2 Varians dapat diterangkan oleh faktor 2 adalah 1,72924x 100 = 7,206 3 Varians dapat diterangkan oleh faktor 3 adalah 1,19024x 100 = 4,956 4 Varians dapat diterangkan oleh faktor 4 adalah 1,06124 x 100 = 4.419 Sehingga total keempat faktor akan mampu menjelaskan variabel sebesar 60,195+ 7,206+ 4,956+ 4,419= 76,776. Artinya 4 faktor yang terbentuk sudah dapat mewakili 24 variabel pelaksanaan Jam Belajar Masyarakat yang menjelaskan kira-kira 76,776 pelaksanaan Jam Belajar Masyarakat. Kriteria ketiga adalah penentuan berdasarkan scree plot. Scree plot merupakan suatu plot nilai eigen terhadap jumlah faktor yang diekstasi. Titik pada tempat dimana scree mulai terlihat mendatar. Pada gambar terlihat bahwa scree plot mulai mendatar pada ekstraksi variabel-variabel awal menjadi 4 faktor. 52 Gambar 2. Scree Plot Dari kombinasi dari ketiga kriteria tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstraksi faktor yang paling tepat adalah 4 faktor. d. Komunalitas Komunalitas pada dasarnya adalah jumlah varian dari suatu variabel yang bisa dijelaskan oleh faktor yang ada. Lebih lengkapnya dapat dilihat dalam tabel 13. Tabel 13. Tabel Communalitti Communaliti es Initial Extraction X1 1,000 ,591 X2 1,000 ,811 X3 1,000 ,646 X4 1,000 ,812 X5 1,000 ,847 X6 1,000 ,792 X7 1,000 ,926 X8 1,000 ,844 X9 1,000 ,564 X10 1,000 ,801 53 X12 1,000 ,893 X13 1,000 ,726 X14 1,000 ,767 X15 1,000 ,811 X16 1,000 ,897 X17 1,000 ,722 X18 1,000 ,702 X19 1,000 ,776 X20 1,000 ,800 X21 1,000 ,656 X22 1,000 ,893 X23 1,000 ,667 X24 1,000 ,919 X25 1,000 ,563 Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa semua nilai menunjukan angka lebih dari 0,5 sehingga semua variabel dapat menjelaskan faktor.

e. Component matrix

Setelah diketahui bahwa 4 faktor adalah jumlah yang paling optimal, maka tabel component matrix menunjukan distribusi ke 24 variabel tersebut pada empat faktor yang terbentuk sedangkan angka-angka yang ada pada tabel tersebut adalah factor loadings, yang menunjukan besar korelasi antara suatu variabel dengan faktor 1, 2,3, dan 4. Proses penentuan varibel mana akan dimasukan ke faktor yang 54 mana, Component Matrix dilakukan dengan melakukan perbandingan besar korelasi setiap baris. Lebih lengkpanya dapat dilihat dalam tabel 14. Berikut ini. Tabel 14 . Component Matrix Component Matrix a Component 1 2 3 4 X7 ,959 -,054 ,035 ,058 X16 ,917 -,074 -,001 ,223 X8 ,911 -,108 ,024 ,032 X12 ,899 -,278 ,081 -,042 X5 ,891 -,156 ,065 ,158 X2 ,885 -,120 ,074 -,093 X15 ,865 -,219 -,015 ,120 X4 ,857 -,076 -,241 -,115 X6 ,854 -,077 ,028 -,235 X10 ,834 ,075 -,172 ,264 X17 ,806 ,083 -,254 -,038 X13 ,802 -,136 -,242 -,070 X14 ,770 -,309 ,030 ,279 X3 ,768 -,149 ,107 ,150 X23 ,764 -,221 ,180 -,042 X18 ,718 ,262 -,255 -,228 X9 ,710 -,081 -,017 -,230 X19 ,701 ,102 ,350 -,389 X25 ,697 ,263 ,000 -,087 X1 ,634 ,143 ,140 -,386 X21 ,583 ,518 -,207 -,076 X20 ,510 ,456 -,462 ,344 X22 ,463 ,766 ,303 ,011 X24 ,538 ,314 ,599 ,415 Tabel diatas menunjukan seberapa besar sebuah variabel berkolerasi dengan faktor yang akan dibentuk. Pada X7 berkolerasi sebesar 0,959 dengan faktor 1, - 0,54 dengan faktor 2, 0,35 dengan faktor 3, dan 0,58 dengan faktor empat. Hal ini berlaku untuk variabel yang lain. 55

f. Rotasi

Proses perotasian pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor faktor dengan faktor loading yang cukup jelas untuk interpretasi. Komponen matriks rotasi adalah matirk yang lebih jelas dan nyata dibandingkan component matrik. Lebih jelasnya pada tabel di bawah ini. Tabel 15. Rotated Component Matrix Rotated Component Matrix a Component 1 2 3 4 X14 ,854 ,065 ,135 ,123 X12 ,840 ,411 ,117 ,073 X15 ,829 ,248 ,230 ,093 X5 ,828 ,256 ,234 ,205 X16 ,822 ,213 ,349 ,232 X7 ,793 ,383 ,327 ,210 X8 ,778 ,372 ,277 ,154 X3 ,727 ,218 ,161 ,211 X2 ,726 ,474 ,206 ,128 X23 ,706 ,382 ,034 ,149 X10 ,685 ,130 ,530 ,186 X13 ,673 ,346 ,375 -,116 X4 ,669 ,419 ,426 -,091 X6 ,635 ,578 ,226 ,055 X17 ,565 ,356 ,525 ,005 X9 ,526 ,498 ,199 -,007 X19 ,376 ,741 ,041 ,290 X1 ,299 ,670 ,179 ,147 X25 ,371 ,435 ,421 ,241 X20 ,243 -,081 ,845 ,145 X21 ,141 ,374 ,673 ,208 X18 ,340 ,509 ,572 ,004 X24 ,383 ,078 ,083 ,871 X22 -,052 ,401 ,461 ,718 Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai-nilai faktor loading antara suatu variabel dengan beberapa faktor telah cukup dibedakan dan siap dilakukan interpretasi. Seluruh variabel telah mempunyai faktor loading yang tingi pada salah satu faktor dan mempunyai faktor loading yang cukup kecil untuk faktor-faktor yang lainnya. 56 Penentuan variabel masuk pada faktor yang mana dengan melihat nilai korelasi terbesar. Dari tabel diatas diperoleh anggota masing-masing kelompok adalah sebagai berikut. Faktor 1 : X 14, X12, X15, X16, X7. X8, X3. X2, X23, X4, X9, X13, X17 Faktor 2 : X6, X19, X1, X18, X25 Faktor 3 : X20, X21, X10 Faktor 4 : X22, X24

2. Uji Validitas Peran Orangtua

Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tahunan Yogyakarta pada tanggal 4 Februari 2017 dengan jumlah responden sebanyak 30 siswa. Setelah dilakukan uji coba instrumen maka dapat dilakukan uji validitas dengan teknik analisis faktor.

a. Measure of Sampling Adequacy MSA

Measure of Sampling Adequacy MSA digunakan untuk mengethui apakah variabel sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut. Nilai ini dapat dilihat pada nilai anti-image correlationmatriks. Jika nilai MSA lebih besar dari 0,5 maka variabel tersebut sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut. Apabila terdapat nilai MSA dari variabel-varibael kurang dari 0,5 harus dikeluarkan satu per satu dari analisis. Sehingga diperoleh hasil analisis output menggunakan SPSS 20 diperoleh nilai MSA sebagai berikut: 57 Tabel 16. Nilai Measure of Sampling Adequacy MSA Variabel Anti-image Correlationmariks X1 0,797 X3 0,838 X4 0,908 X5 0,850 X7 0,741 X8 0,643 X9 0,894 X10 0,619 X11 0,586 X12 0,746 X13 0, 802 X14 0,637 X15 0,807 X16 0,754 X17 0,873 X18 0,861 X19 0,506 X20 0,666 X21 0,767 X22 0,773 X23 0,830 X24 0, 715 X25 0,904 Melalui output SPSS 20 dapat dilihat bahwa 23 variabel masing-masing mempunyai nilai MSA lebih dari 0,5 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut.

b. Kasier-Meyer-

Olkin KMO Measure of Sampling Adequcy and Barlett’s Test Langkah yang dilakukan selanjutnya adalah pengujian kecukupan sampel melalui indeks Kasier Meyer-Olkin KMO dan nilai signifikansi Bartlett’s Test of Sphericity. Indeks ini digunakan untukmeneliti ketepatan penggunaan analisis faktor. Apabila nilai KMO antara 0,5 sampai 1 dan signifikansi Bartlett’s Test of Sphericity ini kurang dari level signifikan yang digunkaan dapat diartikan bahwa 58 analisis faktor tepat digunakan. Dari output SPSS 20 diperoleh KMO sebesar 0,760, nilai Bartlett’s Test of Sphericitysebesar 763,200 dan nilai signifikansi Bartlett’s Test of Sphericityadalah 0,000 sehingga dapat dikatakan bahwa sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen peran orangtua valid ditinjau dari validitas konstruk. Tabel 17. Hasil KMO and Bartlett’s Test KMO and Bartletts Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,760 Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square 763,200 Df 253 Sig. ,000

c. Penentuan Jumlah Faktor

Jumlah faktor yang akan dibentuk ditentukan dengan menggunakan kombinasi beberapa kriteria untuk mendapatkan jumlah faktor yang paling sesuai dengan data penelitian. Tabel 18. Total Variance Explained Total Variance Explained Componen t Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Total of Variance Cumulative Total of Variance 1 14,461 62,874 62,874 14,461 62,874 2 1,412 6,141 69,015 1,412 6,141 3 1,077 4,682 73,697 1,077 4,682 4 1,069 4,649 78,346 1,069 4,649 5 ,884 3,846 82,192 6 ,705 3,064 85,256 7 ,632 2,746 88,002 8 ,570 2,477 90,479 9 ,444 1,932 92,412 10 ,398 1,731 94,143 59 11 ,337 1,465 95,608 12 ,235 1,020 96,628 13 ,171 ,744 97,372 14 ,147 ,637 98,009 15 ,123 ,533 98,542 16 ,113 ,490 99,031 17 ,086 ,376 99,407 18 ,045 ,194 99,601 19 ,029 ,125 99,726 20 ,026 ,112 99,838 21 ,021 ,092 99,930 22 ,013 ,055 99,985 23 ,003 ,015 100,000 Berdasarkan pada tabel tersebut bahwa ada 23 komponen yang mewakili variabel. Faktor yang mempunyai nilai eigen kurang dari 1 tidak diikutsertakan dalam model. Dari tabel diatas dapat diperoleh nilai eigen yang lebih besar dari 1 pada faktor 1,2,3, dan 4. Kemudian kriteria yang kedua adalah penentuan berdasarkan nilai persentase variansi total yang dapat dijelaskan oleh faktor yang akan dibentuk. Dari tabel diatas dapat dilakukan interpretasi yang berkaitan dengan variansi total komulatid sampel . Jika variabel diringkas menjadi beberapa faktor, maka nilai total variansi yang dapat dijelaksan adalah sebagai berikut. 5 Varians dapat diterangkan oleh faktor 1 adalah 14,46123 x 100 =62,874 6 Varians dapat diterangkan oleh faktor 2 adalah 1,41223x 100 = 6,141 7 Varians dapat diterangkan oleh faktor 3 adalah 1,00723x 100 = 4,682 8 Varians dapat diterangkan oleh faktor 4 adalah 1,06923x 100 = 4,649 Sehingga total keempat faktor akan mampu menjelaskan variabel sebesar 62,874+6,141+4,628+ 4,649= 78,292. Artinya 4 faktor yang terbentuk sudah dapat mewakili 23 variabel peran orangtua yang menjelaskan kira-kira 78,292 peran orangtua 60 Kriteria ketiga adalah penentuan berdasarkan scree plot. Scree plot merupakan suatu plot nilai eigen terhadap jumlah faktor yang diekstasi. Titik pada tempat dimana scree mullai terlihat mendatar. Pada gambar terlihat bahwa scree plot mulai mendatar pada ekstraksi variabel-variabel menjadi 4 faktor. Gambar 3. Scree Plot Dari kombinasi dari ketiga kriteria tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstraksi faktor yang paling tepat adalah 4 faktor.

d. Komunalitas

Komunalitas pada dasarnya adalah jumlah varian dari suatu variabel yang bisa dijelaskan oleh faktor yang ada. Lebih lengkapnya dapat dilihat dalam tabel 19. Tabel 19 . Communalities Communalities Initial Extraction X1 1,000 ,694 X3 1,000 ,923 X4 1,000 ,782 X5 1,000 ,714 X7 1,000 ,909 X8 1,000 ,789 X9 1,000 ,787 X10 1,000 ,856 61 X11 1,000 ,879 X12 1,000 ,567 X13 1,000 ,878 X14 1,000 ,479 X15 1,000 ,758 X16 1,000 ,938 X17 1,000 ,594 X18 1,000 ,871 X19 1,000 ,804 X20 1,000 ,755 X21 1,000 ,821 X22 1,000 ,639 X23 1,000 ,850 X24 1,000 ,912 X25 1,000 ,821 Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa semua nilai menunjukan angka lebih dari 0,5 sehingga semua variabel dapat menjelaskan faktor.

e. Component matrix

Setelah diketahui bahwa 4 faktor adalah jumlah yang paling optimal, maka tabel component matriks menunjukan distribusi ke 23 variabel tersebut pada empat faktor yang terbentuk se dangkan angka-angka yang ada pada tabel tersebut adalah factor loadings, yang menunjukan besar korelasi antara suatu variabel dengan faktor 1, 2,3, dan 4. Proses penentuan varibel mana akan dimasukan ke faktor yang mana, dilakukan dengan melakukan perbandingan besar korelasi setiap baris. Lebih lengkpanya dapat dilihat dalam tabel 20. Berikut ini. 62 Tabel 20. Component Matrix Component Matrix a Component 1 2 3 4 X3 ,938 -,106 -,169 -,060 X16 ,932 -,054 -,204 -,160 X7 ,928 -,083 -,197 -,049 X24 ,901 -,265 ,046 -,165 X21 ,897 ,094 -,088 ,020 X25 ,877 ,191 ,042 -,121 X23 ,872 ,202 -,044 -,216 X13 ,861 -,339 -,033 ,141 X4 ,837 -,069 -,158 -,228 X18 ,835 -,139 -,192 -,344 X9 ,831 -,274 ,143 ,004 X8 ,821 ,054 ,303 ,140 X1 ,788 ,188 -,129 ,149 X11 ,764 -,048 ,526 ,128 X15 ,757 ,378 -,168 ,117 X5 ,729 -,021 -,061 ,423 X20 ,690 ,396 ,327 -,119 X14 ,675 ,034 ,086 ,120 X12 ,660 -,117 ,270 ,211 X17 ,658 -,255 ,178 ,254 X22 ,642 -,247 ,115 -,391 X19 ,609 ,005 -,468 ,462 X10 ,557 ,735 ,050 -,059 Tabel diatas menunjukan seberapa besar sebuah variabel berkolerasi dengan faktor yang akan dibentuk. Pada X3 berkolerasi sebesar 0,938 dengan faktor 1, - 0,106 dengan faktor 2, -0,169 dengan faktor 3, dan 0,606 dengan faktor empat. Hal ini berlaku untuk variabel yang lain.

f. Rotasi

Proses perotasian pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor faktor dengan faktor loading yang cukup jelas untuk interpretasi. Komponen 63 matriks rotasi adalah matirk yang lebih jelas dan nyata dibandingkan component matrik. Lebih jelasnya pada tabel di bawah ini. Tabel 21. Rotated Component Matrix Rotated Component Matrix a Component 1 2 3 4 X18 ,844 ,199 ,250 ,239 X16 ,759 ,287 ,341 ,405 X24 ,756 ,508 ,179 ,224 X4 ,737 ,248 ,303 ,293 X22 ,714 ,329 ,124 -,070 X3 ,708 ,369 ,290 ,448 X7 ,694 ,342 ,300 ,469 X23 ,626 ,268 ,572 ,243 X13 ,580 ,576 ,045 ,456 X21 ,539 ,376 ,450 ,432 X11 ,283 ,824 ,344 ,046 X8 ,330 ,670 ,425 ,224 X12 ,253 ,645 ,191 ,225 X17 ,296 ,639 ,048 ,310 X9 ,582 ,610 ,134 ,241 X14 ,313 ,442 ,315 ,293 X10 ,113 ,072 ,901 ,162 X20 ,286 ,414 ,708 -,007 X15 ,308 ,200 ,616 ,493 X25 ,550 ,371 ,564 ,250 X19 ,201 ,164 ,134 ,847 X5 ,209 ,503 ,227 ,605 X1 ,364 ,314 ,463 ,499 Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai-nilai faktor loading antara suatu variabel dengan beberapa faktor telah cukup dibedakan dan siap dilakukan interpretasi. Seluruh variabel telah mempunyai faktor loading yang tingi pada salah satu faktor dan mempunyai faktor loading yang cukup kecil untuk faktor-faktor yang lainnya. 64 Penentuan variabel masuk pada faktor yang mana dengan melihat nilai korelasi terbesar. Dari tabel diatas diperoleh anggota masing-masing kelompok adalah sebagai berikut. Faktor 1 : X18, X16,X24, X4, X22, X3, X7, X23, X13, X21 Faktor 2 : X11, X8, X12, X17, X9, X14 Faktor 3 : X10, X20, X15, X25 Faktor 4 : X19, X5, X1

3. Uji Validitas Motiasi Belajar

Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tahunan Yogyakarta pada tanggal 4 Februari 2017 dengan jumlah responden sebanyak 30 siswa. Setelah dilakukan uji coba instrumen maka dapat dilakukan uji validitas dengan teknik analisis faktor.

a. Measure of Sampling Adequacy MSA

Measure of Sampling Adequacy MSA digunakan untuk mengethui apakah variabel sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut. Nilai ini dapat dilihat pada nilai anti-image correlationmatriks. Jika nilai MSA lebih besar dari 0,5 maka variabel tersebut sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut. Apabila terdapat nilai MSA dari variabel-varibael kurang dari 0,5 harus dikeluarkan satu per satu dari analisis. Sehingga diperoleh hasil analisis output menggunakan SPSS 20 diperoleh nilai MSA sebagai berikut: 65 Tabel 22. Nilai Measure of Sampling Adequacy MSA Variabel Anti-image Correlationmariks X4 0,638 X6 0,698 X10 0,741 X13 0,802 X14 0,564 X17 0,589 X21 0,796 X22 0,630 X23 0,546 X24 0,778 X25 0, 764 X27 0,827 X28 0,602 X29 0,736 X30 0,650 Melalui output SPSS 20 dapat dilihat bahwa 15 variabel masing-masing mempunyai nilai MSA lebih dari 0,5 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut.

b. Kasier-Meyer-Olkin KMO Measure of Sampling

Adequcy and Barlett’s Test Langkah yang dilakukan selanjutnya adalah pengujian kecukupan sampel melalui indeks Kasier Meyer-Olkin KMO dan nilai signifikansi Bartlett’s Test of Sphericity. Indeks ini digunakan untukmeneliti ketepatan penggunaan analisis faktor. Apabila nilai KMO antara 0,5 sampai 1 dan signifikansi Bartlett’s Test of Sphericity ini kurang dari level signifikan yang digunkaan dapat diartikan bahwa analisis faktor tepat digunakan. Dari output SPSS 20 diperoleh KMO sebesar 0,695, nilai Bartlett’s Test of Sphericitysebesar 273,518 dan nilai signifikansi Bartlett’s Test of Sphericityadalah 0,000 sehingga dapat dikatakan bahwa baik. Dengan 66 demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen motivasi belajar valid ditinjau dari validitas konstruk. Tabel 23 . Hasil KMO and Bartlett’s Test KMO and Bartletts Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,695 Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square 273,518 Df 105 Sig. ,000

c. Penentuan Jumlah Faktor

Jumlah faktor yang akan dibentuk fitentukan dengan menggunakan kombinasi beberapa kriteria untuk mendapatkan jumlah faktor yang paling sesuai dengan data penelitian. Tabel 24. Total Variance Explained Total Variance Explained Componen t Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Total of Variance Cumulative Total of Variance 1 6,002 40,011 40,011 6,002 40,011 2 1,944 12,962 52,973 1,944 12,962 3 1,525 10,166 63,139 1,525 10,166 4 1,385 9,231 72,370 1,385 9,231 5 1,042 6,947 79,317 1,042 6,947 6 ,731 4,873 84,190 7 ,619 4,129 88,319 8 ,529 3,526 91,845 9 ,337 2,248 94,093 10 ,298 1,985 96,078 11 ,197 1,311 97,388 12 ,151 1,006 98,395 13 ,121 ,808 99,203 14 ,074 ,496 99,699 15 ,045 ,301 100,000 67 Berdasarkan pada tabel tersebut bahwa ada 15 komponen yang mewakili variabel. Faktor yang mempunyai nilai eigen kurang dari 1 tidak diikutsertakan dalam model. Dari tabel diatas dapat diperolhe nilai eigen yang lebih besar dari 1 pada faktor 1,2,3, 4, dan 5. Kemudian kriteria yang kedua adalah penentuan berdasarkan nilai persentase variansi total yang dapat dijelaskan oleh faktor yang akan dibentuk. Dari tabel diatas dapat dilakukan interpretasi yang berkaitan dengan variansi total komulatid sampel . Jika variabel diringkas menjadi beberapa faktor, maka nilai total variansi yang dapat dijelaksan adalah sebagai berikut. 1 Varians dapat diterangkan oleh faktor 1 adalah 6,00215 x 100 =40,011 2 Varians dapat diterangkan oleh faktor 2 adalah 1,94415x 100 = 12,962 3 Varians dapat diterangkan oleh faktor 3 adalah 1,52515x 100 = 10,166 4 Varians dapat diterangkan oleh faktor 4 adalah 1,38515x 100 = 9,231 5 Varians dapat diterangkan oleh faktor 5 adalah 1,04215 x 100= 6,947 Sehingga total keempat faktor akan mampu menjelaskan variabel sebesar 40,011+12,962+10,166+9,231+6,947= 79, 299 .Artinya 5 faktor yang terbentuk sudah dapat mewakili 15 variabel motivasi belajar yang menjelaskan kira- kira 79,299 motivasi belajar. Kriteria ketiga adalah penentuan berdasarkan scree plot. Scree plot merupakan suatu plot nilai eigen terhadap jumlah faktor yang diekstasi. Titik pada tempat dimana scree mullai terlihat mendatar. Pada gambar terlihat bahwa scree plot mulai 68 Gambar 4. Scree Plot Dari kombinasi dari ketiga kriteria tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstraksi faktor yang paling tepat adalah 4 faktor.

d. Komunalitas

Komunalitas pada dasarnya adalah jumlah varian dari suatu variabel yang bisa dijelaskan oleh faktor yang ada. Lebih lengkapnya dapat dilihat dalam tabel 25 Tabel 25. Communalities Communalities Initial Extractio n X4 1,000 ,839 X6 1,000 ,764 X10 1,000 ,740 X13 1,000 ,911 X14 1,000 ,817 X17 1,000 ,574 X21 1,000 ,824 X22 1,000 ,845 X23 1,000 ,912 X24 1,000 ,860 X25 1,000 ,712 X27 1,000 ,685 X28 1,000 ,735 69 X29 1,000 ,809 X30 1,000 ,872 Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa semua nilai menunjukan angka lebih dari 0,5 sehingga semua variabel dapat menjelaskan faktor.

e. Component matrix

Setelah diketahui bahwa 5faktor adalah jumlah yang paling optimal, maka tabel component matriks menunjukan distribusi ke 15 variabel tersebut pada lima faktor yang terbentuk sedangkan angka-angka yang ada pada tabel tersebut adalah factor loadings, yang menunjukan besar korelasi antara suatu variabel dengan faktor 1, 2,3,4,dan 5. Proses penentuan varibel mana akan dimasukan ke faktor yang mana, dilakukan dengan melakukan perbandingan besar korelasi setiap baris. Lebih lengkpanya dapat dilihat dalam tabel 26. Berikut ini. Tabel 26 . Component Matrix Component Matrix a Component 1 2 3 4 5 X13 ,835 -,226 ,382 -,010 ,132 X24 ,834 -,328 ,200 -,125 -,022 X4 ,778 ,122 ,434 -,109 -,136 X27 ,715 ,152 ,103 -,020 -,374 X14 ,686 ,137 ,335 ,067 ,460 X25 ,679 -,376 -,165 ,284 -,045 X21 ,653 -,012 ,024 ,622 -,100 X30 ,590 -,213 -,419 ,549 ,020 X10 ,577 ,570 ,135 -,199 -,153 X17 ,522 ,437 -,317 ,038 -,096 X22 ,507 -,429 -,016 -,468 -,429 X23 ,430 -,634 -,381 -,273 ,326 X6 ,501 ,583 -,413 ,057 ,002 X29 -,484 -,084 ,623 ,422 ,039 X28 ,506 ,306 -,027 -,259 ,563 70 Tabel diatas menunjukan seberapa besar sebuah variabel berkolerasi dengan faktor yang akan dibentuk. Pada X13 berkolerasi sebesar 0,835, dengan faktor 1, - 0,226 dengan faktor 2, 0,382 dengan faktor 3, -0,010 dengan faktor 4, dan 0,132 dengan faktor 5. Hal ini berlaku untuk variabel yang lain.

f. Rotasi

Proses perotasian pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor faktor dengan faktor loading yang cukup jelas untuk interpretasi. Komponen matriks rotasi adalah matirk yang lebih jelas dan nyata dibandingkan component matrik. Lebih jelasnya pada tabel di bawah ini. Tabel 27 Rotated Component Matrix Rotated Component Matrix a Component 1 2 3 4 5 X4 ,781 ,159 ,209 ,391 -,085 X22 ,720 ,003 ,027 -,201 ,534 X24 ,705 ,350 ,013 ,340 ,352 X13 ,670 ,370 -,046 ,543 ,167 X27 ,667 ,268 ,405 ,054 -,030 X30 ,007 ,873 ,231 ,039 ,235 X21 ,282 ,811 ,181 ,156 -,171 X25 ,324 ,696 ,060 ,096 ,332 X6 ,000 ,205 ,832 ,169 -,011 X17 ,138 ,223 ,703 ,106 ,015 X29 -,115 -,002 -,640 ,011 -,621 X10 ,481 -,074 ,623 ,280 -,190 X14 ,314 ,259 ,121 ,798 -,027 X28 ,041 -,062 ,384 ,732 ,212 X23 ,071 ,242 -,103 ,205 ,892 Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai-nilai faktor loading antara suatu variabel dengan beberapa faktor telah cukup dibedakan dan siap dilakukan interpretasi. Seluruh variabel telah mempunyai faktor loading yang tingi pada salah 71 satu faktor dan mempunyai faktor loading yang cukup kecil untuk faktor-faktor yang lainnya. Penentuan variabel masuk pada faktor yang mana dengan melihat nilai korelasi terbesar. Dari tabel diatas diperoleh anggota masing-masing kelompok adalah sebagai berikut. Faktor 1 : X4, X22,X24,X13, X27 Faktor 2 : X30,X21,X25 Faktor 3 : X6,X17,X10 Faktor 4 : X29,X14,X28 Faktor 5 : X23

4. Reliabilitas

Uji reliabilitas instrumen skala Pelaksanaan Jam Belajar Masyarakat dihitung dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 17 dengan menghitung besarnya nilai Cronbach’s Alpha. Jika perhitungan lebih besar sama dengan 0,7 maka dapat dinyatakan bahwa instrumen reliable. Sebaliknya apabila kurang dari 0,7 maka intrumen dinyatakan tidak reliable. Hasil uji reliable dapat dilihat pada table berikut. Tabel.28 Hasil Uji Reliabilitas Pelaksanaan Jam Belajar Masyarakat Case Processing Summary N Cases Valid 30 100.0 Excluded a .0 Total 30 100.0 72 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .969 25 Hasil uji coba ini menunjukkan nilai alpha sebesar 0,969.Hasil uji coba instrumen dikatakan reliabel jika perhitungannya menunjukkan hasil ≥ 0,6. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen untuk variabel pelaksanaan Jam Belajar Masyarakat yang telah diuji cobakan ini sangat reliabel karena 0,969≥0,6 Selanjutnya untuk hasil reliabel uji coba peran orangtua sebagai berikut Tabel.29 Hasil Uji Reliabilitas Peran Orangtua Case Processing Summary N Cases Valid 30 100.0 Excluded a .0 Total 30 100.0 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .973 25 Hasil uji coba ini menunjukkan nilai alpha sebesar 0,973.Hasil uji coba instrumen dikatakan reliabel jika perhitungannya menunjukkan hasil ≥0,6. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen untuk variabel peran orangtua yang telah diuji cobakan ini sangat reliabel karena 0,973≥0,6 Selanjutnya untuk hasil reliabel uji coba motivasi belajar sebagai berikut. 73 Tabel.30 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Belajar Case Processing Summary

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KELAS TINGGI Pengaruh motivasi dan minat belajar terhadap Prestasi belajar siswa pada kelas tinggi Sd negeri 01 tempursari tahun Ajaran 2015/2016.

0 7 13

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KELAS TINGGI Pengaruh motivasi dan minat belajar terhadap Prestasi belajar siswa pada kelas tinggi Sd negeri 01 tempursari tahun Ajaran 2015/2016.

0 6 17

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI Pengaruh Jam Belajar Masyarakat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi SD Negeri 02 Kalisoro Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 12

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI Pengaruh Jam Belajar Masyarakat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi SD Negeri 02 Kalisoro Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 19

PENDAHULUAN Pengaruh Jam Belajar Masyarakat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi SD Negeri 02 Kalisoro Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 5

PENGARUH MOTIVASI ORANGTUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 MALANGJIWAN Pengaruh Motivasi Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 01 Malangjiwan Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 10

PENGARUH MOTIVASI ORANGTUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 MALANGJIWAN Pengaruh Motivasi Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 01 Malangjiwan Tahun Pelajaran 2014/2015.

1 3 14

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI Pengaruh Motivasi Dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi SD Negeri Wironanggan 01 Tahun Pelajaran 2014/ 2015.

0 3 17

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD Pengaruh Motivasi Dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi SD Negeri Wironanggan 01 Tahun Pelajaran 2014/ 2015.

0 3 12

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI GOLO YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2106.

0 1 147