Prakarsa Penyusunan RUU Panitia Antar Departemen dan Lembaga

Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI 36 Provinsi adalah Qanun yang berlaku di Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Perdasus serta Perdasi yang berlaku di Provinsi Papua; 2 Peraturan Daerah kabupatenkota dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupatenkota bersama BupatiWalikota; 3 Peraturan Desaperaturan yang setingkat, dibuat oleh badan perwakilan desa atau nama lainnya bersama dengan kepala desa atau nama lainnya.

C. Tata Cara Mempersiapkan Rancangan Undang-

Undang Tata cara mempersiapkan RUU diatur dalam Keputusan Presiden No. 188 Tahun 1998. Dalam Keppres ini diatur tentang Prakarsa Penyusunan RUU; Panitia Antar Departemen dan Lembaga; Konsultasi RUU; Penyampaian RUU kepada DPR; Tata Cara Pembahasan RUU yang disusun oleh DPR; Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Undang- Undang.

1. Prakarsa Penyusunan RUU

Menteri atau pimpinan LPND selanjutnya disebut Pimpinan Lembaga dapat mengambil prakarsa penyusunan RUU untuk mengatur masalah yang menyangkut bidang tugasnya. Prakarsa ini wajib dimintakan persetujuan lebih dahulu kepada Presiden dengan dilengkapi penjelasan mengenai konsepsi pengaturan yang meliputi: latar belakang dan tujuan penyusunan; sasaran yang ingin diwujudkan; pokok pikiran, Modul Diklat Prajabatan Golongan III 37 lingkup atau obyek yang akan diatur, dan jangkauan dan arah pengaturan. Untuk pengharmonisan, pembulatan, dan pemantapan yang akan dituangkan dalam RUU, Menteri atau Pimpinan Lembaga pemrakarsa penyusunan UU wajib mengkonsultasikan terlebih dahulu konsep tersebut dengan Menteri Kehakiman dalam Kabinet Indonesia Bersatu: Menteri Hukum dan HAM dan Pimpinan lembaga lainnya yang terkait. Apabila keharmonisan, kebulatan dan kemantapan konsepsi tidak dapat dihasilkan dalam forum konsultasi, maka Menteri Kehakiman dengan Menteri atau Pimpinan Lembaga pemrakarsa bersama-sama Menteri Sekretaris Negara melaporkannya kepada Presiden untuk mendapatkan keputusan. Sebaliknya dalam hal telah diperoleh keharmonisan, kebulatan dan kemantapan konsepsi, Menteri atau Pimpinan Lembaga pemrakarsa secara resmi mengajukan permintaan persetujuan prakarsa penyusunan RUU kepada Presiden.

2. Panitia Antar Departemen dan Lembaga

Berdasarkan persetujuan dari Presiden atas prakarsa penyusunan RUU, Menteri atau Pimpinan Lembaga pemrakarsa membentuk Panitia Antar Departemen dan Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI 38 Lembaga yang diketuai pejabat yang ditunjuk untuk menyusun RUU tersebut. Permintaan keanggotan Panitia dilakukan langsung oleh Menteri atau Pimpinan Lembaga pemrakarsa kepada Menteri Sekretaris Negara, Menteri Kehakiman, Menteri atau Pimpinan Lembaga yang terkait dengan materi yang akan diatur. Surat keputusan Pembentukan Panitia Antar Departemen dan Lembaga ditetapkan paling lambat 30 hari kerja sejak tanggal diterimanya surat Menteri Sekretaris Negara mengenai persetujuan pemrakarsa. Kepala Biro Hukum atau Kepala Satuan Kerja yang menyelenggarakan fungsi di bidang perundang-undangan pada Departemen atau Lembaga pemrakarsa, secara fungsional bertindak sebagai Sekretaris Panitia Antar Departemen.

3. Konsultasi RUU