Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
38
Lembaga
yang diketuai pejabat yang ditunjuk untuk menyusun RUU tersebut.
Permintaan keanggotan Panitia dilakukan langsung oleh Menteri atau Pimpinan Lembaga pemrakarsa kepada Menteri
Sekretaris Negara, Menteri Kehakiman, Menteri atau Pimpinan Lembaga yang terkait dengan materi yang akan
diatur. Surat keputusan Pembentukan Panitia Antar Departemen dan
Lembaga ditetapkan paling lambat 30 hari kerja sejak tanggal diterimanya surat Menteri Sekretaris Negara mengenai
persetujuan pemrakarsa. Kepala Biro Hukum atau Kepala Satuan Kerja yang menyelenggarakan fungsi di bidang
perundang-undangan pada Departemen atau Lembaga pemrakarsa,
secara fungsional
bertindak sebagai
Sekretaris Panitia Antar Departemen.
3. Konsultasi RUU
Menteri atau Pimpinan Lembaga pemrakarsa menyampaikan RUU yang dihasilkan Panitia kepada Menteri Kehakiman
dan Menteri atau Pimpinan Lembaga lainnya yang terkait, untuk memperoleh pendapat dan pertimbangan terlebih
dahulu. Pendapat dan pertimbangan dapat pula dimintakan kepada Perguruan Tinggi dan organisasi di bidang sosial,
politik, profesi atau kemasyarakatan lainnya sesuai kebutuhan.
Modul Diklat Prajabatan Golongan III
39
Penyampaian pendapat dan pertimbangan dilakukan paling lambat 30 hari kerja sejak diterimanya pemintaan pendapat
dan pertimbangan tersebut.
Apabila RUU tersebut telah memperoleh kesepakatan,
Menteri atau Pimpinan Lembaga pemrakarsa mengajukan RUU tersebut kepada Presiden. Kemudian Menteri Sekretaris
Negara melaporkan RUU kepada Presiden dan sekaligus
mempersiapkan Amanat Presiden bagi penyampaiannya
kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
4. Penyampaian RUU kepada DPR
Dalam Amanat Presiden kepada pimpinan DPR ditegaskan hal-hal yang dianggap perlu, antara lain:
a. Sifat penyelesaian RUU yang dikehendaki ;
b. Cara penanganan atau pembahasannya, dalam hal RUU
yang disampaikan lebih dari satu ; c.
Menteri yang ditugasi untuk mewakili Presiden dalam pembahasan RUU di DPR.
Amanat Presiden disampaikan juga kepada Wakil Presiden, para Menteri Koordinator, Menteri atau Pimpinan Lembaga
Pemrakarsa dan Menteri Kehakiman dalam Kabinet Indonesia Bersatu, 2004-2009 disebut Menteri Hukum dan
HAM. Apabila dalam pembahasan di DPR terdapat masalah yang
bersifat prinsipil dan arah pembahasannya akan mengubah isi
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
40
serta arah RUU, Menteri yang mewakili Presiden wajib terlebih dahulu melaporkannya kepada Presiden dengan
disertai saran pemecahan yang diperlukan untuk memperoleh keputusan.
5. Tata Cara Pembahasan RUU Yang Disusun dan
Disampaikan Oleh DPR.
RUU yang disusun oleh DPR dan disampaikan kepada Presiden dilaporkan oleh Menteri Sekretaris Negara
disertai saran mengenai Menteri yang akan ditugasi untuk mengkoordinasikan pembahasannya dengan Menteri atau
Pimpinan Lembaga lain yang terkait. Tata cara selanjutnya sama seperti tata cara yang telah disebutkan pada butir 2, 3,
dan 4.
6. Pengesahan, Pengundangan Penyebarluasan UU