Indikator Kohesivitas Kelompok Kerja

lebih menyukai situasi kerjanya dibandingkan yang tidak. Menurut Handoko 2000: 193 kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para pegawai memandang pekerjaan mereka. Sedangkan menurut Blum dalam As’ad 1995: 104 kepuasan kerja merupakan sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial individu diluar kerja.

b. Teori Kepuasan Kerja

Teori-teori kepuasan kerja menurut Wexly dan Yukl dalam Handoyo 2004:13-14 yaitu: 1 Teori ketidaksesuaian dicrepany theory Teori ini dipelopori oleh Porter, Porter mengukur kepuasan kerja seseorang dengan memperhitungkan selisih antara yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan. Kerja seseorang bergantung kepada ketidaksesuaian antara apa yang seharusnya harapan, keinginan, atau nilai-nilai dengan apa yang menurut perasaannya atau persepsinya telah diperoleh atau dicapai melalui pekerjaan. 2 Teori keadilan equity theory Equity theory teori keadilan dikembangkan oleh Adams. Adapun pendahulu dari teori ini adalah Zabznik. Prinsip dari teori ini adalah bahwa orang akan merasa puas dan tidak puas tergantung apakah ia merasakan adanya keadilan equity atau tidak atas suatu situasi. Perasaan adil dan tidak adil atas suatu situasi , diperoleh dengan cara membandingkan dirinya dengan orang lain, dan keadilan - ketidakadilan. 3 Teori dua faktor two factor theory Prinsip dari teori ini adalah bahwa kepuasan kerja dan ketidakpuasan merupakan dua hal yang berbeda, artinya kepuasan dan ketidakpuasan terhadap pekerjaan itu tidak merupakan suatu variabel yang berkelanjutan. Herzberg membagi situasi yang memengaruhi sikap seseorang terhadap pekerjaannya menjadi 2 kelompok: kelompok satisfier atau motivator dan kelompok disatisfiers atau hygiene factor.

c. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kepuasan Kerja

Menurut Hasibuan 2009 kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti balas jasa yang adil dan layak, penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian, berat ringannya pekerjaan, suasana dan lingkungan kerja, peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan, sikap pimpinan dalam kepemimpinannya dan sikap pekerjaan monoton atau tidak. Sowmya dan Panchanatham 2010 menyebutkan bahwa faktor- faktor yang memengaruhi kepuasan kerja karyawan adalah: 1 Gaji, dalam hal gaji diukur dengan keadilan dalam pemberian gaji, jumlah gaji yang diterima dan kelayakan imbalan tersebut terhadap pekerjaan. 2 Aspek organisasi, merupakan sikap yang dimiliki oleh karyawan terhadap kondisi organisasi. Hal ini dapat diukur dengan perasaan