Faktor yang Mempengaruhi Niat Keluar Macam-macam Niat Keluar

keberadaannya dibutuhkan oleh organisasi besar, demi pencapaian tujuan organisasi. Hal ini dapat dipahami mengingat organisasi apapun juga bentuk dan macamnya pasti mempunyai tujuan tertentu yang dalam proses pencapaiannya tidak dilakukan oleh satu orang, akan tetapi dicapai oleh beberapa orang atau banyak orang. Dengan demikian keberadaan kelompok kerja memang dibutuhkan oleh organisasi Yuwono, 2005. Salah satu dorongan karyawan untuk bertahan dalam suatu kelompok kerja pada suatu organisasi adalah karena adanya kohesivitas dalam kelompok kerja. Sudah menjadi sifat dasar manusia berinteraksi dan saling membantu satu sama lain, karena itulah karyawan menginginkan kebersamaan dalam bekerja di organisasi Jackson, 2006. Untuk memenuhi kebutuhan karyawan ini, perusahaan perlu memperhatikan tingkah laku karyawan. Bila masing- masing karyawan melakukan pekerjaan dengan rasa kebersamaan maka akan menghasilkan produktivitas yang tinggi dan karyawan akan lebih nyaman dalam bekerja Jewell, 1999. Dalam lingkungan kerja pada karyawan PT. Tunas Subur ditemukan adanya kohesivitas kelompok yang lemah, sehingga secara tidak langsung dapat memberikan pengaruh terhadap turnover intention. Karyawan baru merasakan adanya ketidaknyamanan saat bergabung dan berinteraksi dalam rekan kerja yang lain, sehingga karyawan baru merasa bahwa dirinya tidak disukai dan tidak diterima. Kohesivitas kelompok yang lemah ditunjukkan dari penyelesaian pekerjaan yang dikerjakan secara individu, tidak memberi peluang kepada rekan kerja yang lain untuk meningkatkan keahlian, dan lebih mementingkan kepentingan sendiri daripada kelompok. Karyawan dengan kohesivitas yang lemah akan memiliki kemungkinan perpecahan yang tinggi dan mengarah pada turnover intention, dibandingkan dengan kelompok dengan kohesivitas yang tinggi. Kohesivitas kelompok kerja yang terjalin dalam kelompok kerja dapat menurunkan niat keluar, karena anggota kelompok menikmati interaksi satu sama lain dalam bekerja. Adanya kohesivitas kelompok kerja dapat memberikan motivasi dan semangat kerja yang tinggi kepada karyawan, dimana sesama karyawan akan saling membantu, sehingga dapat meningkatkan produktivitaskinerjanya. Dilihat dari sudut pandang tenaga kerja, kohesivitas kelompok kerja memberikan gambaran kebersamaan dalam bekerja di suatu organisasi. Bagi organisasi, kohesivitas kelompok kerja memberikan jaminan kenyamanan dalam bekerja bagi karyawan sehingga karyawan akan tidak lengah dalam bekerja Davis, 2000. Berdasarkan uraian di atas dapat diperoleh sebuah kerangka pemahaman bahwa kohesivitas kelompok kerja yang berjalan dengan baik merupakan suatu pedoman penting dalam oganisasi. Kohesivitas kelompok kerja akan sangat menentukan niat keluar karyawan karena adanya perasaan