50
dilakukan untuk mengungkapkan secara terperinci dan menyeluruh terhadap objek yang diteliti.
Imam Gunawan 2013: 113 memaparkan penelitian studi kasus yang baik, harus dilakukan secara langsung dalam kehidupan sebenarnya dari kasus
yang diselidiki. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa studi kasus adalah penelitian yang dilakukan tehadap suatu objek yang disebut sebagai
suatu kasus, dan dilakukan secara menyeluruh dan utuh. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus
berupaya menggambarkan apa yang sudah diamati, didengar, dirasakan dan dipikirkan dari suatu gejala, fenomena atau kasus dilapangan secara terperinci
dan mendalam. Dalam penelitian ini digambarkan partisipasi masyarakat yang tinggal di daerah padat penduduk yang berada di bantaran sungai Winongo,
perlintasan rel kereta api dan jalan raya yang selalu diidentikan dengan kerantanan sosial dan masalah sosial seperti kemiskinan. Dengan adanya
permasalahan tersebut bagaimana partisipasi masyarakat dalam memenuhi hak pendidikan anak di Kampung Ramah Anak KRA RW 01 Jlagran,
Pringgokusuman, Gedongtengen, Yogyakarta. Oleh sebab itu pendekatan yang tepat untuk meneliti adanya suatu keunikan dan fenomena kehidupan
masyarakat yang tinggal di Jlagran ialah dengan menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian merupakan sumber atau pemberi informasi atau keterangan mengenai data-data yang diperlukan. Menurut Aswani Sudjud
51
Jonathan Sarwono, 2006: 193 ada dua hal yang sering ditemui dalam penelitian yaitu subyek dan obyek penelitian. Subyek dan obyek penelitian
penelitian ini memiliki perbedaan. Subyek peneletian adalah orang, hewan atau benda yang akan dijadikan data penelitian sedangkan obyek penelitian
adalah sesuatu yang akan dijadikan sasaran untuk diselidiki. Subyek dalam penelitian ini adalah orang-orang yang menjadi informasi
yang dapat memberikan data yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah: 1 Anak-anak Kampung Ramah
Anak RW 01 Jlagran 2 Warga masyarakat Kampung Ramah Anak RW 01 Jlagran. 3 Tokoh masyarakat Kampung Ramah Anak, RW 01 Jlagran
Pringgokusuman, sebagai informan utama yang diambil sesuai dengan kriteria yang akan diteliti baik dari segi tingkat pendidikan, usia, yang terlibat
langsung dalam struktur organisasi kampung ramah anak maupun yang tidak terlibat secara langsung, serta semua pihak yang ada di Kampung Ramah
Anak RW 01 Jlagran, Pringgokusuman, Yogyakarta. Sedangkan obyek yang dikaji dipenelitian ini adalah partisipasi
masyarakat RW 01 Jlagran, Pringgokusuman dalam memenuhi hak pendidikan anak.
C. Setting Penelitian
Lokasi penelitian ini di Kampung Ramah Anak, RW 01 Jlagran yang beralamatkan di RW 01 Kelurahan Pringgokusuman, Kecamatan
Gedongtengen, Kota Yogyakarta. Kampung Ramah Anak KRA RW 01 Jlagran dijadikan sebagai setting penelitian karena sebagai salah satu kampung
52
yang berada di pusat kota yang mana tempat tinggal mereka berada di bantaran sungai Winongo, jalan raya dan perlintasan rel kereta api yang
cenderung identik dengan permasalahan sosial, tempat yang kumuh dan padat penduduk.
D. Teknik Pengumpulan Data
Instrumen utama dalam penelitian kualitatif adalah peniliti itu sendiri, dengan dibantu alat atau instrumen yaitu pengamatan atau observasi,
dokumentasi dan wawancara.
1. Pengamatan atau Observasi
Kegiatan observasi meliputi atau melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-
hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan.
Menurut Sugiyono 2012: 64-65 mengatakan observasi merupakan alat pengumpul data yang harus sistematis. Artinya observasi serta
pencatatanya dilakukan sesuai dengan prosedur dan aturan tertentu. Secara garis besar observasi bisa dilakukan dengan :
a. Observasi Patisipan adanya partisipasi langsung dari peneliti
b. Observasi Non Partisipan tidak adanya partisipasi dari peneliti
Observasi ini bertujuan untuk memperoleh data-data yang tidak dibuat-buat atau alami. Penelitian ini menggunakan pengamatan
partisipan, jadi peneliti berinteraksi dan terlibat secara langsung dengan subyek penelitian. Partisipasi disini peneliti tidak dapat mengendalikan