Alasan Masyarakat RW 01 Berpartisipasi dalam Memenuhi Hak

133 partisipasi pengambilan keputusan, kedua partisipasi dalam pelaksanaan, dan yang terakhir partisipasi dalam pengawasan dan evaluasi. Partisipasi dalam pengambilan keputusan ini berkaitan dengan penentuan alternatif program, gagasasan atau ide yang menyangkut kepentingan bersama dalam pembentukan program kampung ramah anak. Bentuk dari partisipasi ini antara lain warga masyarakat RW 01 Jlagran hadir pada kegiatan rapat, masyarakat berdiskusi tentang program kampung ramah anak, masyarakat menyumbangkan gagasan, ide atau pemikiran program-program yang sesuai dengan kebutuhan anak, bahkan ada yang memberikan tanggapan atau penolakan terhadap program yang ditawarkan jika program itu tidak sesuai. Bentuk partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program kampung ramah anak dalam memenuhi hak pendidikan anak ini meliputi menggerakan sumber daya masyarakat untuk memenuhi hak pendidikan anak seperti orang tua memberikan dukungan dan motivasi kepada anaknya untuk rajin belajar, karena belajar tidak selalu dan tidak harus hanya disekolah saja, pendidikan diluar kegiatan sekolah juga tidak kalah penting. Peranan orang tua dan masyarakat sangat berarti dalam keberhasilan program Kampung Ramah Anak KRA dalam memenuhi hak pendidikan anak. Tidak hanya dorongan, dukungan ataupun motivasi saja yang diberikan. Ada masyarakat yang berpartisipasi dalam bentuk dana untuk digunakan pada kebutuhan fasilitas atau sarana dan prasarana. Masyarakat yang berpartisipasi dalam bentuk finansial uang cenderung 134 masyarakat yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, TNIPolri dan Wiraswasta. Mereka yang mampu berpartisipasi dalam bentuk finansial karena mereka sudah memiliki penghasilan yang pasti di setiap bulanya. Bentuk partisipasi masyarakat dalam pengawasan dan evaluasi program kampung ramah anak dalam memenuhi hak pendidikan anak ini meliputi, adanya tim pemantau atau tim pengontrol Jam Belajar Masyarakat JBM. Bentuk partisipasinya adalah tenaga, warga masyarakat secara sukarela untuk membantu mensukseskan program Kampung Ramah Anak KRA dalam pemenuhan hak pendidikan anak di RW 01 Jlagran. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan berdasarkan kajian sebelumnya tentang partisipasi masyarakat yang dijelaskan oleh Depdiknas 2001, bahwa bentuk partisipasi masyarakat RW 01 Jlagran dapat dibedakan menjadi empat bentuk, yaitu bentuk finansial, pengawasan, tenagakeahlian dan moril. a. Partisipasi dalam bentuk finansial seperti keterlibatan pemberian sumbangan dana uang yang digunakan untuk program atau untuk membeli saranaprasaran seperti masyarakat memberikan sarana belajar untuk anaknya, meja belajar dan meja untuk mengaji, Iqro’ dan Al Qur’an. b. Partisipasi dalam bentuk tenaga dan keahlian seperti partisipasi tenaga, masyarakat menjadi tim pemantau jam belajar masyarakat, tenaga ahli ada yang menjadi guru mengaji di Taman Pendidikan Al 135 Qur’an Mushola Baituttaubah ikut serta memperbaiki sarana- prasarana, gotong royong seperti kerja bakti dll. c. Partisipasi dalam bentuk moril, masyarakat RW 01 berpartisipasi buah pikiran, pendapat ide, saran, pertimbangan, nasehat dukungan moril dan lain sebagainya yang berkenaan dengan penentuan kebijaksanaan atau dalam pengambilan suatu keputusan dan atau dalam penyelenggaraan pengembangan program Kampung Ramah Anak KRA. d. Partisipasi masyarakat dalam bentuk pengawasan di Kampung Ramah Anak KRA RW 01 sudah dimulai dari lingkup masyarakat yang terkecil yaitu keluarga. Keluarga menjadi pendidik utama dan yang paling utama. Orang tua terlibat dalam mengawasi dan membimbing ketika anak belajar dirumah.

3. Manfaat Partisipasi Masyarakat Bagi Anak-Anak

Program-program Kampung Ramah Anak KRA dalam memenuhi hak pendidikan anak diselenggarakan tentu berpedoman dari, oleh dan untuk masyarakat. Apabila program kampung ramah anak dalam memenuhi hak pendidikan untuk anak itu berkualitas maka manfaatnya kepada masyarakat pada umunya dan kepada anak pada khusunya akan sangat baik, begitupun sebaliknya jika program tersebut tidak berkualitas atau tidak bermutu maka akibatnya juga akan berdampak pada masyarakat. Orang tua dan masyarakat di RW 01 sudah terdapat keluarga yang menanamkan nila-nilai kebaikan dalam diri anaknya sejak kecil dan 136 keluarga tersebut sudah melaksanakan tujuan pendidikan keluarga itu sendiri. Seperti kajian terdahulu yang diungkapkan oleh Weda Wahini William J. Goode, 1995: 44 bahwa tujuan pendidikan dalam keluarga dibagi menjadi tiga aspek yaitu aspek pribadi, moral dan sosial. Meskipun belum semua masyarakat RW 01 mengerti tentang hal ini. Aspek pribadi ini keluarga mendidik anak-anakya untuk bertanggung jawab. Tanggung jawab anak karena masih sekolah yaitu belajar, belajarpun tidak hanya di sekolah saja tetapi juga belajar di rumah, ataupun mengikuti bimbingan belajar yang ada di RW 01. Aspek moral ini keluarga memberikan contoh yang baik kepada anaknya karena anak akan meniru perilaku yang orang tua contohkan. Di RW 01 ada keluarga yang memberikan contoh anaknya untuk mengaji, karena anaknya melihat dan sianak tersebut kemudian mau mengaji dan mau mengikuti kegiatan Taman Pendidikan Al Qur’an. Karena dengan mengaji anak-anak akan tertanam moral yang baik, moral yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Aspek sosial keluarga mengajak anak-anaknya untuk bersosilisasi dengan tetangga, teman atau warga masyarakat. Manfaat yang sudah dirasakan oleh masyarakat dengan adanya Kampung Ramah Anak KRA ini yaitu warga masyarakat atau orang tua yang dulunya memiliki sikap cuek atau kurang memperhatikan melihat anaknya mau belajar atau tidak. Sekarang para orang tua sudah memberikan perhatian kepada anaknya bahwa pendidikan itu penting. Terbukti adanya prestasi anak-anak disekolah ada yang mendapatkan juara