Pengertian Pendidikan Keluarga Tinjaun Pendidikan Keluarga

32 b. Aspek Moral Pendidikan dalam keluarga penting untuk memberikan bekal moral bagi anak. Keluarga merupakan tempat awal pendidikan dimulai. Pendidikan moral dalam keluarga tidak hanya berisi penyampaian mengenai apa yang benar dan apa yang salah. Anak pasti juga akan melihat tingkah laku orang tuanya. Oleh sebab itu orang tua bersikaplah dengan baik karena anak akan meniru perilaku orang tua. c. Aspek Sosial Aspek ini bertujuan untuk menciptakan generasi yang berguna tidak hanya bagi dirinya sendiri, namun juga bagi lingkup sosial yang lebih besar. Sejak anak-anak telah ditanamkan nilai-nilai yang baik agar mampu menjadi pribadi yang baik kedepanya. Bekal yang ditanamkan orang tua bertujuan agar anak memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya Soelaeman Husni, Suci M, Tarbawi vol 1 No. 2, 2012 : 88 menjelaskan bahwa dalam bahasa inggris kehidupan keluarga ini disebut dengan family life education. Tujuanya ialah agar masing-masing anggota keluarga dapat melaksanakan fungsi, tanggung jawab dan peranannya dengan baik, secara efektif dan memuaskan selaras dengan kedudukanya dalam keluarga itu. Ketika setiap anggota keluarga mampu melaksanakan peran dan fungsinya masing-masing. Maka akan terwujud keluarga yang bahagia, sejahtera dan harmonis. Oleh karena itu, demi terlaksananya pendidikan 33 keluarga dengan baik, maka setiap anggota keluarga harus menjalankan peran dan fungsinya masing-masing.

C. Tinjauan Tentang Hak Anak

Masa kanak-kanak adalah masa yang tidak akan pernah terulang, sehingga hak-hak anak yang harus mereka peroleh pada masa kanak-kanak harus diberikan pada masa itu. Namun seperti yang sudah dijelaskan dilatar belakang di atas bahwa masih ada kasus kejahatan terhadap anak. Dengan masih adanya kasus-kasus yang menyangkut anak maka sebagai bukti tanggung jawab pemerintah Indonesia merngamandemen UU No 23 tahun 2002 ke UU No 35 Tahun 2014 pasal 1 ayat 2 tentang hak anak, yaitu bahwa perlidungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melidungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Sekali hak-hak anak tidak terpenuhi maka mereka tidak akan pernah dapat menikmati selama hidupnya. Ada beberapa alasan mengapa hal itu penting, antara lain: anak adalah amanah dan sekaligus karunia Tuhan yang senantiasa harus dijaga dan dilindungi karena dalam dirinya melekat harkat, martabat dan hak-hak sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi. Anak memiliki hak-hak dasar yaitu hak untuk dapat hidup, tumbuh dan berkembang serta berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Setiap anak Indonesia berhak menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima, mencari dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat 34 kecerdasan dan usianya demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan yang dijamin oleh undang-undang. Kebijakan Partisipasi Anak, Permeneg PPPA No.3, 2011

1. Pengertian Anak

Menurut Haditono Wagiati Soetodjoe, 2006: 37 anak adalah makhluk yang membutuhkan kasih sayang, pemeliharaan, dan tempat bagi perkembangannya. Selain itu anak merupakan bagian dari kelurga dan keluarga memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar tingkah laku yang penting untuk perkembanganya dalam kehidupan bersama. Anak juga makhluk sosial sama seperti orang dewasa. Anak juga sama dengan orang dewasa yaitu makhluk sosial. Anak akan membutuhkan orang lain untuk bisa membantu mengembangkan kemampuanya, karena pada dasarnya anak lahir dengan segala keterbatasan dan kelemahan sehingga tanpa adanya orang lain anak tidak mungkin bisa mencapai suatu taraf kemanusiaan yang normal. Menurut Bagong Suyanto 2013: 17 bahwa anak tidaklah sama dengan orang dewasa, anak mempunyai kecenderungan untuk menyimpang dari hukum dan ketertiban yang disebabkan oleh, keterbatasan pengetahuan, dan pengertian terhadap kenyataan di kehidupan. Anak akan lebih mudah meniru atau belajar dengan contoh- contoh yang diterimanya dari aturan-aturan yang bersifat memaksa. Anak dalam masa perkembangan dan pertumbuhanya sangat perlu untuk mendapatkan perhatian, perhatian yang paling utama adalah perhatian