Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

mempelajari suatu topik. Siswa diberi kesempatan untuk mengadakan observasi terhadap topik yang hendak dipelajari. 2. Elicitasi Siswa dibantu untuk mengungkapkan idenya secara jelas dengan berdiskusi, menulis, membuat poster, dan lain-lain. Siswa diberi kesempatan untuk mendiskusikan apa yang diobservasikan dalam wujud tulisan, gambar, ataupun poster. 3. Restrukturisasi Ide  Klarifikasi ide yang dikontraskan dengan ide-ide orang lain atau teman lewat diskusi ataupun pengumpulan ide. Berhadapan dengan ide-ide lain, seseporang dapat terangsang untuk merekontruksi gagasannya kalau tidak cocok atau sebaliknya, menjadi lebih yakin bila gagasnnya cocok.  Membangun ide yang baru, yang dapat terjadi bila dalam diskusi idenya bertentangan dengan ide lain atau idenya tidak dapat menjawab pertanyaan- pertanyaan yang diajukan teman-teman.  Mengevaluasi ide barunya dengan eksperimen. Kalau dimungkinkan, ada baiknya bila gagasan yang baru dibentuk diuji dengan suatu percobaan atau persoalan yang baru. 4. Penggunaan ide dalam banyak situasi Ide atau pengetahuan yang telah dibentuk oleh siswa perlu diaplikasikan pada bermacam-macam situasi yang dihadapi, sehingga menjadi lebih lengkap dan bahkan lebih rinci dengan segala macam kondisinya 5. Review, bagaimana ide berubah Dapat terjadi bahwa dalam mengaplikasi pengetahuannya seseorang perlu merevisi gagasannya, dengan menambahkan suatu keterangan ataupun dengan mengubah menjadi lebih lengkap. Menurut Widodo lingkungan pembelajaran yang konstruktivis pada dasarnya mencakup lima unsur penting, yaitu: 7 1 Memperhatikan dan memanfaatkan pengetahuan awal siswa. Kegiatan pembelajaran ditujukan untuk membantu siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan. Siswa didorong untuk mengkonstruksi pengetahuan baru dengan memanfaatkan pengetahuan awal yang telah dimilikinya. Oleh karena itu pembelajaran harus memperhatikan pengetahuan awal siswa dan memanfaatkan teknik-teknik untuk mendorong agar terjadi perubahan konsepsi pada diri siswa. 2 Pengalaman belajar yang autentik dan bermakna. Segala kegiatan yang dilakukan di dalam pembelajaran dirancang sedemikian rupa sehingga bermakna bagi siswa. Oleh karena itu minat, sikap, dan kebutuhan belajar siswa benar-benar dijadikan bahan pertimbangan dalam merancang dan melakukan pembelajaran. 3 Adanya lingkungan sosial yang kondusif. Siswa diberi kesempatan untuk bisa berinteraksi secara produktif dengan sesama siswa maupun dengan guru. 4 Adanya dorongan agar pembelajar bisa mandiri. Siswa didorong untuk bisa bertanggung jawab terhadap proses belajar. Oleh karena itu siswa dilatih dan diberi kesempatan untuk melakukan refleksi dan mengatur kegiatan belajarnya. 5 Adanya unsur untuk mengenalkan siswa tentang dunia ilmiah. Sains bukan hanya produk fakta, konsep, prinsip, teori, namun juga mencakup proses dan 7 Ari Widodo, Konstruktivisme dan Pembelajaran Sains, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 064, Tahun ke-13, 2007, hal. 99-100