Manfaat Penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian

Menurut Muhibbin Syah dalam buku Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru menerangkan bahwa minat adalah “ kecenderunagn dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu” 3 . Menurut H. Djaali dalam buku Psikologi Pendidikan menerangkan bahwa: Minat adalah rasa lebih suka dan ketertarikan pada satuhal atau aktivitas, atnpa da yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka semakin besarnya. 4 Sementara itu, Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab mengatakan bahwa: “Minat juga diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang. Dalam batasan tersebut terkandung suatu pengertian bahwa di dalam minat ada pemusatan perhatian subjek, ada usaha untuk mendekati, mengetahui, memiliki, menguasai dan berhubungan dari subjek yang dilakukan dengan perasaan senang, ada daya penarik dari objek. 5 ” Adapun yang mempengaruhi minat, sebagaimana telah dijelaskan dalam pengertian bahwa minat merupakan rasa suka atau senang pada suatu hal atau aktivitas, karena itu biasanya minat diekspresikan atau dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat terhadap sesuatu dapat diperoleh dan terlahir karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat itu sendiri, di antaranya adalah bakat, kemampuan, dan cita- cita. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu kecenderungan yang erat kaitannya dengan perasaan individu terutama perasaan senang positif terhadap sesuatu yang dianggapnya berharga atau sesuai dengan kebutuhan dan memberi kepuasan kepadanya. Sesuatu yang dianggap berharga tersebut dapat berupa aktivitas, orang, pengalaman, atau 3 Muhubbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2001, h.136 4 H. Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Askara, 2008, h 121. 5 Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi: Suatu Pengantar, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 263. benda yang dapat dijadikan sebagai stimulus atau rangsangan yang memerlukan respon terarah. Belajar menurut bahasa adalah “berusaha mengetahui sesuatu; berusaha memperoleh ilmu pengetahuan kepandaian, keterampilan ” 6 Belajar learning sering kali juga didefinisikan sebagai “perubahan yang secara relatif berlangsung lama pada masa berikutnya yang diperoleh kemudian dari pengalaman- pengalaman”. 7 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain menjabarkan bahwa: “Belajar sebagai proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap; bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar mengajar, menilai proses dan hasil belajar; kesemuanya termasuk dalam cakupan tanggung jawab guru. Jadi, hakikat belajar adalah perubahan. 8 ” Witherington mendefinisikan belajar adalah suatu perubahan dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian. 9 Senada dengan itu, Witting dalam bukunya Psychology of Learning sebagaimana dikutip oleh Muhibbin Syah dalam buku Psikologi Pendidikan: Suatu Sistem Pendekatan Baru, mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macamkeseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil dari pengalaman. 10 Dari pengertian belajar yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas terdapat unsur kesamaan, yaitu: a. Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang relatif permanen b. Perubahan tingkah laku tersebut diperoleh melalui latihan dan pengalaman 6 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia..., h. 24. 7 Fadhilah Suralaga, dkk., Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, Ciputat: UIN Jakarta Press, 2005, h. 60. 8 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, h. 11. 9 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990, h.84. 10 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: dengan Pendekatan Baru..., h. 89-90. c. Aspek yang mengalami perubahan adalah seluruh aspek kepribadian, yaitu perubahan fisik dan perubahan psikis. Oleh karena itu, dapat disimpulkan mengenai minat belajar tersebut di atas yaitu kecenderungan hati yang melibatkan perasaan senang untuk melakukan kegiatan belajar dengan harapan dapat memberi kepuasan terhadap sesuatu yang belum dimiliki sebelumnya melalui berbagai macam latihan sehingga hasil akhir dari belajar tersebut adalah perubahan tingkah laku yang relatif menetap.

2. Fungsi Minat dalam Belajar

Minat dalam dalam belajar memiliki fungsi sebagai sebagai berikut: 1. Sebagai kekuatan yang akan mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat kepada pelajaran akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar. 2. Pendorong siswa untuk berbuat dalam mencapai tujuan 3. Penentu arah perbuatan siswa yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai 4. Penseleksi perbuatan sehingga perbuatan siswa yang mempunyai motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang ingin dicapai. 11 Dari beberapa fungsi minat dalam belajar dapat penulis simpulkan bahwa proses pencapaian keberhasilan dalam belajar sangat bergantung kepada minat, dengan minat siswa akan terus terdorong untuk mengoptimalkan dan tekun dalam belajar. Kurangnya minat siswa terhadap pelajaran akan menjadi penghambat proses dalam belajar.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat dalam Belajar

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat dalam belajar secara garis besar dapat dikelompokan menjadi dua yaitu, yang bersumber dari diri siswa internal dan yang bersumber dari lingkungan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berkaitan dengan diri siswa, meliputi kondisi fisik dan psikisnya. Kondisi fisik yang dimaksud adalah kondisi yang 11 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan..., h. 85