Narasi Antar Adegan Utama dan Pendukung pada Tabel 3.6
76
Konotasi Konotasi
yang ingin
disampaikan dari
rangkaian gambar di atas adalah makna tentang sikap kesalehan sosial yaitu kepedulian, di
dalam kehidupan ini sering kita temui berbagai masalah persoalan-persoalan yang cukup rumit
dan
untuk menyelesaikannya
kita membutuhkan pertolongan orang lain. Salah
satunya adalah
membangkitkan rasa
kepedulian, dengan
menumbuhkan rasa
kepedulian terhadap sesama maka secara tidak langsung kita bisa membantu mengurangi
penderitaan orang-orang yang tidak mampu. Dalam adegan ini dikisahkan seorang donatur
yang datang dari sebuah kota, ia menyisihkan sebagian hartanya yang kemudian dibelikan
sepatu, seragam dan peralatan sekolah dan disumbangkan untuk seluruh santri pondok
yang kurang mampu dan masih bersekolah. Sikap kepedulian seperti ini patut lah menjadi
contoh bagi kita khususnya bagi kita yang sudah diamanahkan oleh Allah SWT yaitu
harta yang lebih. Untuk membantu orang-orang yang memiliki taraf ekonomi miskin, alangkah
indahnya jika kita sesama manusia membantu tolong menolong satu sama lain, yang kaya
membantu yang miskin begitu juga sebaliknya apabila si kaya membutuhkan bantuan si
miskin juga dengan rela mengeluarkan securah kemampuannya untuk membantu si kaya jika
hidup selalu seperti ini niscaya akan tercipta suatu harmoni kehidupan yang sangat indah.
Mitos Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya
yang berbunyi:
“Orang mukmin yang satu dengan yang lain bagai satu bangunan yang bagian-bagiannya
saling mengokohkan ” HR. Bukhari.
77
Antar mukmin yang satu dan yang lainnya bagaikan sebuah bangunan , apabila bagian dari
bangunan ada yang rusak maka bangunan itu tidak akan kokoh. Itulah yang diajarkan
Rasulullah sama halnya seperti kehidupan sesama umat islam kita ini bersaudara apabila
ada saudara kita yang sedang membutuhkan bantuan alangkah baiknya kita membantu
mereka sedang kesusahan. Sikap-sikap seperti acuh tak acuh, masa bodo, dan tidak peduli itu
sangat-sangat tidak baik karena sikap seperti ini akan membuat manusia semakin sombong
merasa dirinya paling benar dan berbagai macam sikap-sikap yang dibenci Allah. Oleh
karena itu kesalehan sosial mengajarkan kepada kita untuk bersikap peduli terhadap
sesama bukan hanya kepada sesama agama tapi juga sesama umat manusia dalam rangka
membina hubungan soaial kita Habl min naas dan juga menjaga ibadah kita kepada Allah
SWT.