Narasi Antar Adegan Utama dan Pendukung pada Tabel 3.14
104
Gambar 4 Konotasi
Makna konotasi
yang terdapat
dalam rangkaian gambar diatas adalah konservasi
lingkungan hidup. Sebagai seorang manusia kita juga harus mampu menjaga hubungan
kita dengan alam. Menjaga hubungan dengan alam bisa kita lakukan mulai dari hal yang
terkecil seperti melepaskan hewan peliharaan, melakukan
reboisasi, tidak
melakukan perburuan liar dan pembalakan liar dll. Dalam
rangkaian gambar diatas Kiai Landung melepaskan burung kutilang salah satu burung
yang mungkin habitatnya sudah mulai jarang kita temui dikarenakan sering dijadikan bahan
buruan oleh manusia. “Nilai kebebesan bukan tanpa batas, tanpa aturan, setiap manusia
punya hak kemerdekaan tidak dirampas hidupnya oleh umat lain yang disebut
manusia. Nah kenapa saya ingin menunjukan adegan itu karean saya ingin memberi tahu
pada semua orang bahwa banyak orang yang salah dalam menafsirkan burung yang ada di
dalam sangkar dikira kebanyak orang adalah nyanyian kebahagian seekor burung akan
tetapi yang sesungguhnya kicauan burung itu adalah tangisan penderitaan yang dimana
burung
tersebut ingin
merasakan kebebasan
”.
9
9
Wawancara dengan Sutradara dan Penulis Skenario Film Penjuru 5 Santri Plaza Tamini Square pada 8 Juni 2015.
105
. Alangkah baiknya kita sebagai manusia hari ini
tidak lagi melakukan perburuan liar semakin banyak perburuan liar yang kita lakukan maka
semakin banyak ragam satwa kita yang punah sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara
gagal dalam melakukan konservasi alam. Tidak hanya fauna tapi juga flora kita di bagian hutan,
padang rumput, savana, dan lepas pantai tanaman-tanaman di sana sangat penting untuk
tempat berteduh para binatang, sebagai daerah resapan air hujan, penahan abrasi air laut
terutama bagi manusia sebagai penghasil oksigen untuk kita bernafas.
Mitos Allah SWT berfirman dalam QS Al-Baqoroh
ayat 204-205:
“
Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik
hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah atas kebenaran isi hatinya, Padahal ia
adalah penantang yang paling keras”. “Dan apabila ia berpaling dari kamu, ia
berjalan di bumi untuk Mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan
binatang ternak, dan Allah tidak menyukai
kebinasaan”
.
Dari ayat diatas bisa kita lihat bahwasanya Allah SWT sangat membenci
orang-orang yang melakukan perusakan di muka bumi. Persakan disini bisa kita jeniskan
dalam perusakan terhadap lingkungan.