2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
3. Pertahanan; hal ini diperlukan untuk menjaga kemungkinan serangan
dari luar, untuk itu negara dilengkapi dengan alat-alat pertahanan. 4.
Menegakkan keadilam; hal ini dilaksanakan melalui badan-badan pengadilan.
Apapun ideologi dari sebuah negara tersebut, terpulang kembali pada dasarnya bahwa negara didirikan dengan tujuan untuk menciptakan kebahagiaan
dan kesenangan atau mensejahterakan sesuai pengaplikasain setiap pemerintah dan aturan negara yang berlaku, sama halnya seperti yang dinyatakan oleh Plato.
3.5. Bentuk Negara
Bentuk negara ada dua jenis yang paling umum dikenal, yaitu sebagai berikut:
49
1. Negara Kesatuan
50
Apa yang disebut dengan negara kesatuan lebih cenderung dikenal dengan uni Inggris atau eenheidstaats Jerman. Negara kesatuan
merupakan negara yang terdiri dari satu negara saja dan hanya dipimpin satu pemimpin negara saja walau sebesar apapun wilayah negara tersebut.
Pada negara kesatuan pembagian wewenang organisasi dari bagian-bagian pada negara kesatuan pada dasarnya semua telah ditentukan
oleh pembuat undang-undang di pusat. Kemudian wewenang secara
49
Miriam Budiardjo, Loc.cit, hal. 140-141.
50
Sulardi dan Cekli S. Pratiwi, Mengukuhkan Negara Kesatuan, Malang: UMM Press, 2002, hal. 38.
Universitas Sumatera Utara
terperinci terdapat pada propinsi-propinsi, dan residu powernya ada pada pemerintah pusat negara kesatuan.
Untuk lebih mengenal bentuk negara kesatuan pada umumnya dapat dikenali melalui ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Negara kesatuan mewujudkan kebulatan tunggal, mewujudkan
kesatuan unity. 2.
Negara kesatuan hanya mempunyai satu negara dengan hanya mempunyai satu pemerintahan, satu kepala negara, satu badan
legislatur bagi seluruh daerah negara. 3.
Negara kesatuan merupakan negara tunggal yang monosentris berpusat satu.
4. Hanya ada satu pusat kekuasaan yang memutar seluruh mesin
pemerintahan dari pusat sampai ke pelosok-pelosok, hingga segala sesuatunya dapat diatur secara sentral, seragam dan senyawa dalam
keseluruhannya. 5.
Pengaturan oleh pusat kepada seluruh daerah tersebut lebih bersifat koordinasi saja namun tidak dalam pengertian bahwa segala-galanya
diatur dan diperintahkan oleh pusat.
51
2. Negara Federal
Kata federal pertama kali berasal dari bahasa Latin feodus yang berarti serikat atau aliansi.
52
51
Lihat juga Diponolo, G.S., Ilmu Negara, jilid II, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta, hal. 16.
52
Sulardi dan Cekli S. Pratiwi, Loc.cit,. hal. 21.
Secara umum negara federasi merupakan negara yang tersusun daripada beberapa negara yang semula berdiri
Universitas Sumatera Utara
sendiri-sendiri, yang kemudian negara-negara itu mengadakan ikatan kerja sama yang efektif, tetapi di samping itu, negara-negara tersebut
masih ingin mempunyai wewenang-wewenang yang dapat diurus sendiri.
53
Menurut Krunenburg bahwa pembagian wewenang antara pemerintah pusat federal dengan pemerintah negara bagian terjadi dengan
dua cara, yaitu sebagai berikut:
54
Adapun ciri-ciri dari negara nederal adalah sebagai berikut: a.
Pouvoir Constituant Bahwa negara-negara bagian berwenang untuk membuat Undang-
Undang-nya sendiri, menentukan bentuk organisasinya masing- masing dalam batas-batas yang tidak bertentangan dengan konstitusi
dari negara federal seluruhnya. b.
Residu Power atau Reserved Power Bahwa wewenang pembuat Undang-Undang pemerintah Pusat
Federal ditentukan secara terperinci, sedangkan wewenang lainnya ada pada negara-negara bagiannya.
55
1. Adanya pembagian kekuasaan antara pemerintah pusat dan negara-
negara bagian menurut sistem enumerasi kekuasaan.
53
Soehino, Loc.cit., hal. 225.
54
Koesnardi dan Hermaily, Pengantar Hukum Tata Negara, Pusat studi Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum UI, 1983, hal. 169.
55
Sulardi dan Cekli S. Pratiwi, Loc.cit,. hal. 37.
Universitas Sumatera Utara
2. Berlakunya dua konstitusi yaitu konstitusi negara federal dan
konstitusi negara bagian. 3.
Adanya penerapan sistem pemisahan kekuasaan dalam tiga bidang kekuasaan yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif yang mempunyai
kedudukan sama tinggi. 4.
Adanya peradilan yang dapat menyelesaikan adanya perselisihan antara federal dan negara bagiannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN