Pemimpin Ideal Masyarakat Pribumi dan Non-Pribumi

3.2.4. Pemimpin Ideal

Seseorang pemimpin tidak terlepas dari kekuasaan, dimana kekuasaan merupakan satu kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku individu atau kelompok lain sehingga apa yang diinginkan penguasa dapat dijalankan oleh mereka yang diperintah. 72 72 Miriam Budiardjo, Loc.cit., hal. 35. Setiap negara menginginkan adanya pemimpin yang ideal dalam menjalankan pemerintahan sebuah negara, hal ini juga ingin diterapkan Soepomo pada negara Indonesia. Tuan-tuan yang terhormat Menurut hemat saya soal republik atau monarki itu tidak mengenai dasar susunan pemerintahan. Yang penting hendaknya kepala negara bahkan semua badan pemerintahan mempunyai sifat pemimpin negara dan rakyat seluruhnya. Kepala negara harus sanggup memimpin rakyat seluruhnya. Kepala Negara harus mengatasi segala golongan dan bersifat mempersatukan negara dan bangsa. Apakah kepala negara itu akan diberi kedudukan sebagai raja atau presiden, atau sebagai adipati seperti di Birma, atau sebagai fuhrer, itu semuanya stidak mengenai dasar susunan pemerintahan. Baik raja, atau presiden, atau fuhrer, atau atau kepala negara yang bergelar ini atau itu, misalnya bergelar Sri Paduka yang Dipertemuan Besar atau bergelar lain, ia harus menjadi pemimpin negara yang sejati. Ia harus bersatu jiwa dengan rakyat seluruhnya. Apakah kita akan mengangkat seseorang sebagai kepala negara dengan hak turun-temurun, atau hanya suntuk waktu tertentu, itulah hanya mengenai bentuk susunan pimpinan negara yang nanti akan kita selidiki dalam badan ini. Beliau menjelaskan bahwa ...hendaknya kepala negara bahkan semua badan pemerintahan mempunyai sifat pemimpin negara dan rakyat seluruhnya... hal tersebut merupakan hal mendasar yang harus ada pada diri pemimpin. Universitas Sumatera Utara Ditambahkan lagi seorang pemimpin baik seperti apapun dia harus mampu mempersatukan rakyat dalam negara tersebut dan bukan malah mencerai-beraikan apalagi membedakan berdasarkan status yang disandang setiap warga negara. Menurut aliran pikiran ini, Kepala Negara dan badan- badanPemerintah yan lain harus bersifat pemimpin yang sejati, penunjuk jalan kearah cita-cita luhur, yang diidam-idamkan oleh rakyat. Negara harus bersifat badan penyelenggara, badan pencipta hukum yang timbul dari hati sanubari rakyat seluruhnya. Dalam pengertian ini, menurut teori ini yang sesuai dengan semangat Indonesia yang asli, negara tidak lain ialah seluruh masyarakat atau seluruh rakyat Indonesia sebagai persatuan yang teratur dan tersusun. Dalam artian yang dimaksud Soepomo, dimana pada kalimat ... negara tidak lain ialah seluruh masyarakat atau seluruh rakyat Indonesia sebagai persatuan yang teratur dan tersusun. Bahwa kedaulatan sebuah negara terutama negara Indonesia berada ditangan rakyat secara keseluruhan. Ada terdapat dua poin utama yang ingin disampaikan oleh beliau, dalam hal ini yaitu pertama, bahwa pemimpin negara harus mampu menghimpun rakyatnya untuk bersatu dan mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia dan yang kedua, yaitu bahwa kedaulatan berada ditangan bangsa Indonesia atau rakyat Indonesia. Kemudian Soepomo menambahkan lagi dalam pidatonya: Menurut sifat tatanegara Indonesia yang asli, yang sampai zaman sekarang pun masih dapat terlihat dalam suasana desa baik di Jawa, maupun di Sumatera dan kepulauan-kepulauan Indonesia lain, maka para pejabat negara ialah pemimpin yang bersatu jiwa dengan rakyat dan para penjabat negara senantiasa berwajib memegang teguh persatuan dan keseimbangan dalam masyarakatnya Universitas Sumatera Utara

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Warga negara merupakan salah satu komponen utama dalam terbentuknya negara. Begitu juga halnya dengan negara Indonesia, warga negara yang begitu beragam dengan berbagai budaya, ras, agama, suku dan bahasa atau sering disebut negara Indonesia yang pluralis. Keberagaman masyarakat tersebut membutuhkan satu bentuk negara yang mampu mengakomodasi segala kepentingan masyarakat dan merangkumnya yang pada akhirnya mampu membawa masyarakat menuju kesejahteraan. Disamping itu, persatuan dalam masyarakat menjadi hal utama yang harus mampu diwujudkan. Pluralis dalam negara demokrasi merupakan satu dilema seperti yang dinyatakan Robert A. Dahl 73 Prof. Mr. Dr. Soepomo mencuat kepermukaan pada saat membicarakan bentuk negara apa yang akan dipakai nantinya di negara Indonesia. Kemudian . Bagaimana menyatukan beragamnya masyarakat dengan latar belakang dan keyakinan yang berbeda dalam satu negara, bagaimana menciptakan kesejahteraan dan mampu memenuhi kepentingan dari berbagai tiap kepentingan baik individu atau kelompok minoritas dan mayoritas namun tidak merugikan pihak manapun. Pluralisme itu juga menjadi tanggung jawab yang begitu berat terutama dalam menjaga integritas bangsa Indonesia. 73 Robert A. Dahl, Dilema Demokrasi Pluralis, Jakarta: CV Rajawali, 1985, hal. 148-165.