32
Menurut Bloom kemampuan dan pemahaman terhadap konsep matematika dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam:
49
a. Kemampuan menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari. b. Kemampuan memberikan contoh dari konsep yang telah dipelajari
c. Kemampuan mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi atau tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut.
d. Kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematika
e. Kemampuan mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep f. Kemampuan mengaitkan berbagai konsep matematika
g. Kemampuan menerapkan konsep secara algoritma Dengan demikian penulis menyimpulkan: siswa dikatakan memahami
suatu konsep di dalam matematika, atau paham terhadap konsep yang diberikan dalam pembelajaran matematika, jika mereka mampu meyelesaikan
suatu persoalan sesuai dengan konsep yang telah dipelajari. Selain itu, siswa juga dapat menemukan dan menjelaskan, kaitan suatu konsep lainnya yang
telah diberikan terlebih dahulu. Berdasarkan asumsi di atas maka indikator yang sesuai dengan model pembelajaran pencapaian konsep, yang digunakan
peneliti untuk melihat tingkat pemahaman konsep matematika siswa kelas X MA Pembangunan adalah indikator pemahaman konsep menurut Bloom.
5. Hasil Penelitian yang Relevan
a. Penelitian tesis yang dilakukan oleh Mulyono dengan judul “Penerapan Pembelajaran Model Pencapaian Konsep untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Siswa SMU”. Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
Kesimpulan : materi limit fungsi termasuk topik yang sukar untuk dipelajari siswa dan juga sukar bagi guru mengajarkannya, dan kesalahan
umum yang dilakukan siswa terletak pada kesalahan memahami konsep.
49
Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI dan CV Alfabeta. Hal. 55.
33
Maka, berkaitan dengan hal tersebut penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pencapaian konsep, memberi pengaruh yang positif
terhadap hasil belajar siswa, yaitu hasil belajar siswa menjadi lebih baik dibandingkan pembelajaran konvensional.
b. Penelitian tesis yang dilakukan oleh A. Minikutty dengan judul Pengaruh Model Pencapaian Konsep Terhadap Prestasi Matematika
Anak-anak Tertinggal di Sekolah Menengah Kerala. kesimpulan : pembelajaran yang menggunakan model pencapaian konsep,
bisa membantu mengatasi kesulitan anak-anak tertinggal dalam pembelajaran matematika, sehingga prestasi belajar matematika menjadi
lebih baik dibandingkan pembelajaran konvensional. Dan peneliti juga menyarankan dengan adanya penelitian ini, pengembang kurikulum dan
pengarang buku teks pelajaran matematika, agar dapat menggunakan jenis pendekatan yang menyajikan konsep-konsep dalam setiap topik, dan
memberikan pelatihan kepada para guru sebagai perbaikan kualitas guru. c. Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Rangga Heryanto dengan judul
“Pengaruh Model Pembelajaran Pencapaian Konsep Terhadap Pemahaman Matematik Siswa SMA”. Jurusan pendidikan matematika fakultas
pendidikan matematika dan ilmu pengetahuan alam Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
Kesimpulan : terdapat perbedaan yang signifikan antara pemahaman matematik siswa yang menggunakan model pembelajaran pencapaian
konsep, dengan pembelajaran konvensional. Dan berdasarkan hasil angket siswa, secara umum memberikan sikap yang positif terhadap pembelajaran
matematik dengan menggunakan model pembelajaran pencapaian konsep. Hal ini dikarenakan pembelajaran matematik yang dilakukan dikelompok
eksperimen tersebut, memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pemikirannya sendiri. selain itu, ketika merumuskan
hipotesis siswa diberi kesempatan untuk bekerjasama atau berdiskusi dengan siswa lainnya.
34
B. Kerangka Berfikir