14
terkait dengan kegiatan proses, atau pengolahan informasi untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui proses pembelajaran”.
9
Jadi menurut penulis model pembelajaran adalah : cara-cara yang akan digunakan oleh pengajar guru untuk memilih kegiatan belajar yang akan
digunakan selama proses pembelajaran, dimana pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan
dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
2. Model Pembelajaran Pencapaian Konsep
“Model Pembelajaran Pencapaian Konsep adalah suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa memahami suatu konsep
tertentu”.
10
Model pembelajaran ini dapat diterapkan untuk semua umur, dari anak-anak sampai orang dewasa. Untuk taman kanak-kanak, model
pembelajaran ini dapat digunakan untuk memperkenalkan konsep yang sederhana. Misalnya konsep binatang, tumbuhan, dan lain-lain. Model
pembelajaran ini lebih tepat digunakan ketika penekanan pembelajaran lebih dititikberatkan pada pengenalan konsep baru, sehingga dapat melatih
kemampuan berfikir induktif dan melatih berfikir analisis. Bruner 1960 mengusulkan teorinya yang disebut free discovery
learning. Menurut teori ini, “proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif, jika guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu
aturan termasuk konsep, teori, definisi, dan sebagainya melalui contoh- contoh yang menggambarkan mewakili aturan yang menjadi sumbernya”.
11
Dengan kata lain, siswa dibimbing secara induktif untuk memahami suatu kebenaran umum.
Model Pembelajaran Pencapaian Konsep merupakan salah satu bentuk kelompok model pembelajaran pengolahan informasi, dimana model
9
Aunurrahman, … Hal 157.
10
Hamzah B Uno, Model pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara. 2008. Cet. Ke-3. Hal 10.
11
Hamzah B Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara. 2006. Cet. Ke-I. Hal 12.
15
pembelajaran pengolahan informasi adalah model pembelajaran yang lebih menitikberatkan pada aktivitas-aktivitas yang terkait dengan kegiatan proses,
atau pengolahan informasi untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui proses pembelajaran sebagaimana yang di ungkapkan Aunurrahman. Model
pembelajaran pencapaian konsep mula-mula didesain oleh Joice and Weil 1972, yang didasarkan pada hasil riset Jerome Bruner dengan maksud bukan
saja didesain untuk mengembangkan berfikir induktif, tetapi juga untuk menganalisis dan mengembangkan konsep.
Kauchak dan Eggen mengemukakan bahwa “Model pembelajaran Pencapaian Konsep adalah suatu strategi pembelajaran induktif yang didesain
guru, untuk membantu siswa dalam mempelajari konsep dan melatih keterampilan siswa dalam mempraktekkan keterampilan berfikir analitis”.
12
Sementara Bruner, Goodnow, dan Austin menyatakan bahwa “Model Pembelajaran Pencapaian Konsep sengaja dirancang, untuk membantu para
siswa mempelajari konsep-konsep yang dapat dipakai untuk mengorganisasikan informasi, sehingga dapat memberi kemudahan bagi siswa
untuk mempelajari konsep itu dengan cara yang lebih efektif”.
13
Sedangkan menurut Joyce dan Weill “Model pembelajaran pencapaian konsep,
menitikberatkan pada cara-cara untuk memperkuat dorongan-dorongan internal manusia dalam memahami ilmu pengetahuan, dengan cara menggali
dan mengorganisasikan, serta mengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya”.
14
Untuk memahami konsep-konsep yang terdapat dalam matematika, sebaiknya siswa mempelajarinya dengan berpartisifasi aktif seperti melakukan
percobaan-percobaan untuk menemukan konsep tersebut. kemampuan siswa dalam membedakan, mengelompokkan dan menamakan sesuatu yang
12
Marsangkap, Silitonga, Model Pencapaian Konsep Untuk Pengajaran Kalkulus, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan: UNIMED.2006. Hal. 170.
13
Aunurrahman,…Hal 158.
14
Mustamin, Anggo, Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Pencapaian Konsep, WAKAPENDIK: Lembaga Kajian Pengembangan Pendidikan Universitas
HALUOLEO. 2005. Hal.72.
16
menyebabkan munculnya stimulus dalam memahami sebuah konsep
15
. Seperti yang dikatakan Brunner di dalam suherman yang menyatakan, bahwa:
“jika anak ingin mempunyai kemampuan dalam hal menguasai konsep, teorema, definisi dan semacamnya, anak harus dilatih untuk
melakukannya sendiri. dengan demikian, jika anak aktif dan terlihat dalam kegiatan mempelajari konsep yang dilakukan, dengan jalan
memperlihatkan representasi konsep tersebut, maka anak akan lebih memahaminya”.
16
Bruner berpendapat bahwa belajar itu memiliki tiga proses secara simultan, yakni a diperolehnya informasi b transformasi pengetahuan dan
c pengkajian pengetahuan
17
. Informasi baru ini mungkin merupakan tambahan, atau yang bertentangan dengan informasi yang telah dimilikinya.
Transformasi pengetahuan digunakan lebih lanjut melalui intrapolasi dan ekstrapolasi, atau mengubahnya dalam bentuk lain. Pengkajian pengetahuan
adalah menilai kembali ketepatan dan kelengkapan, dengan cara memanipulasi informasi yang telah digunakannya. Bruner menamakan proses ini dengan
konseptualisasi. Penggunaan model pembelajaran pencapaian konsep, dimulai dengan
pemberian contoh-contoh penerapan konsep yang diajarkan, kemudian dengan mengamati contoh-contoh yang diturunkan, dari definisi konsep-konsep
tersebut. Hal yang paling utama diperhatikan dalam penggunaan model ini adalah pemilihan contoh yang tepat, untuk konsep yang diajarkan, yaitu
contoh tentang hal-hal yang akrab dengan siswa. Pada prinsipnya model pembelajaran pencapaian konsep adalah suatu strategi mengajar yang
menggunakan data untuk mengajarkan konsep kepada siswa, dimana guru mengawali pengajaran dengan menyajikan data atau contoh, kemudian guru
meminta siswa untuk mengamati data tersebut.
15
Yuliani, Nuraini, dkk, Materi Pokok Strategi Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka. 2003. Cet.ke-I. Hal.23.
16
Erman, Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, JICA: Universitas Pendidikan Indonesia. Hal.44.
17
Nana Sudjana, Teori-teori Belajar Untuk Pengajaran, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1991. Hal 145.
17
Penerapan Model Pembelajaran Pencapaian Konsep dalam pembelajaran meliputi tiga tahap pokok
18
: a. Presentasi data dan identifikasi konsep, yang meliputi kegiatan;
1 Guru menyajikan contoh-contoh yang telah dilabeli. 2 Siswa membandingkan ciri-ciri positif dan negatif dari contoh yang
dikemukakan 3 Siswa menyimpulkan dan menguji hipotesis
4 Siswa memberikan arti sesuai dengan ciri-ciri esensial b. Menguji pencapaian konsep yang meliputi beberapa kegiatan;
1 Siswa mengidentifikasi tambahan contoh yang tidak dilabeli. 2 Guru mengkonfirmasikan hipotesis, konsep nama dan definisi sesuai
dengan ciri-ciri esensial. 3 Siswa membuat contoh-contoh.
c. Menganalisis kemampuan berfikir strategis, yang meliputi; 1 Siswa mendeskripsikan pemikiran-pemikiran mereka.
2 Siswa mendiskuusikan hipotesis dan atribut-atribut. 3 Siswa mendisksikan bentuk dan jumlah hipotesis.
Adapun penjelasan mengenai tahap-tahap Model Pembelajaran Pencapaian Konsep di atas adalah sebagai berikut : tahap pertama ; guru
menyajikan data kepada siswa. Setiap data merupakan contoh dan bukan contoh yang terpisah. Data tersebut dapat berupa peristiwa, orang, objek,
cerita, dan lain-lain. Siswa diberitahu bahwa dalam daftar data yang disajikan terdapat beberapa data yang memiliki kesamaan. Mereka diminta untuk
memberi nama konsep tersebut, dan menjelaskan definisi konsep berdasarkan ciri-cirinya. Tahap kedua ; siswa menguji perolehan konsep mereka. Pertama
dengan cara mengidentifikasi contoh tambahan lain yang mengacu pada konsep tersebut. Atau kedua dengan memunculkan contoh mereka sendiri.
setelah itu, guru mengkonfirmasi kebenaran dari dugaan siswanya terhadap konsep tersebut, dan meminta mereka untuk merevisi konsep yang masih
18
Joyce Bruce, dkk, Models of Teaching, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009. Edisi ke-8. Hal 136.
18
kurang tepat. Tahap ketiga ; mengajak siswa untuk menganalisis atau mendiskusikan strategi, sampai mereka dapat memperoleh konsep tersebut.
Dalam keadaan sebenarnya, pasti penelusuran konsep yang mereka lakukan berbeda-beda. Ada yang mulai dari umum, ada yang mulai dari khusus, dan
lain-lain. Akan tetapi, perbedaan strategi di antara siswa ini menjadi pelajaran bagi yang lainnya untuk memilih strategi mana yang paling tepat dalam
memahami suatu konsep tertentu. Joyce dan Weil mengemukakan bahwa model pembelajaran
pencapaian konsep memiliki unsur-unsur sebagai berikut
19
: a. Tahap-tahap pelaksanaan
Tahap-tahap pelaksanaan model pembelajaran pencapaian konsep ialah tahap-tajap kegiatan dari model pembelajaran pencapaian konsep. Model
pembelajaran pencapaian konsep memiliki tiga fase kegiatan yaitu : 1 Fase pertama : penyajian data dan identifikasi konsep
a Pengajar menyajikan contoh yang telah diberi nama konsep b Siswa membandingkan ciri-ciri dalam contoh dan non contoh
c Siswa membuat dan menguji hipotesis d Siswa membuat definisi tentang konsep atas ciri-ciri esensial
2 Fase kedua : pengujian pencapaian konsep a Siswa mengidentifikasi contoh yang tidak diberi nama konsep
dengan menyatakan “ya” atau “bukan”. b Pengajar menegaskan hipotesis, nama konsep dan menyatakan
kembali definisi konsep yang sesuai dengan ciri-ciri esensial. c Siswa membuat memberikan contoh.
3 Fase ketiga : analisis strategi berfikir a Siswa mengungkapkan pemikirannya.
b Siswa mendiskusikan hipotesis dan ciri-ciri konsep. c Siswa mendiskusikan tipe dan macam hipotesis.
19
Joyce Bruce, et.al., Models of Teaching, Boston: Allyn and Bacon, 1992. Hal 154.
19
b. Sistem sosial System sosial model pembelajaran pencapaian konsep ialah situasi atau
suasana, dan norma yang berlaku dalam model pencapaian konsep. Model ini memiliki struktur yang moderat. Pengajar melakukan pengendalian
terhadap aktivitas siswa, tetapi dapat dikembangkan menjadi kegiatan dialog bebas dalam fase itu. Dengan pengorganisasian kegiatan itu,
diharapkan siswa akan lebih memperhatikan inisiatifnya untuk melakukan proses induktif, bersamaan dengan bertambahnya pengalaman dalam
melibatkan diri dalam kegiatan belajar mengajar. c. Prinsip-prinsip pengelolaan reaksi
Prinsip-prinsip pengelolaan reaksi dari model pembelajaran pencapaian konsep adalah a memberikan dukungan dengan menitikberatkan pada
sifat hipotesis dari diskusi-diskusi yang berlangsung, b memberikan bantuan kepada siswa dalam mempertimbangkan hipotesis, c
memusatkan perhatian siswa terhadap contoh-contoh yang spesifik, dan d memberikan bantuan kepada siswa dalam mendiskusikan dan menilai
strategi berfikir yang mereka pakai. d. Sistem pendukung
Sistem pendukung model pembelajaran pencapaian konsep ialah segala sarana, bahan dan alat yang diperlukan untuk melaksanakan model
pembelajaran pencapaian konsep. Sarana pendukung yang diperlukan dapat berbentuk gambar, foto, diagram, slide, tape, LKS, dan data yang
terpilih dan terorganisasikan dalam bentuk unit-unit yang berfungsi memberikan contoh-contoh.
Sistem yang diperlukan dalam model pembelajaran pencapaian konsep ini adalah sistem yang banyak memberikan contoh dan bukan contoh. Sistem
pendukung ini diperlukan agar siswa melihat contoh yang cukup, dan pada akhirnya menguasai konsep yang terdapat pada contoh-contoh tersebut.
Jadi, siswa bukan menemukan konsep baru, tetapi menguasai konsep- konsep yang sudah ada, melalui pengamatan terhadap contoh-contoh.
20
Jadi Model Pembelajaran Pencapaian Konsep adalah model pembelajaran yang dirancang untuk menata, atau menyusun data sehingga
konsep-konsep penting dapat dipelajari secara tepat dan efisien, dimana model ini memiliki pandangan bahwa, para siswa tidak hanya dituntut untuk mampu
membentuk konsep melalui proses pengklasifikasian data, akan tetapi mereka juga harus dapat membentuk susunan konsep dengan kemampuannya sendiri.
3. Model Pembelajaran Pencapaian Konsep dalam Matematika