Keputusan Pembelian Analisis Pengaruh Persepsi Konsumen dan Bonus dalam Kemasan terhadap Keputusan Pembelian

39 jenis produk, bentuk produk, merek, penjual, kuantitas, waktu pembelian, dan cara pembayarannya. e. Tingkah Laku Pasca Pembelian Post Purchase Behavior Tahap dari proses keputusan pembeli yaitu ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Ada kemungkinan bahwa pembeli memiliki ketidak-sesuaian sesudah ia melakukan pembelian karena mungkin harganya dianggap terlalu mahal, atau mungkin karena tidak sesuai dengan keinginan atau gambaran. 2. Tahap-tahap Siklus Pembelian Tiap kali konsumen membeli, konsumen akan mengalami yang biasa kita sebut siklus pembelian. Griffin 1995:19 mennyatakan ada lima tahap siklus pembelian kembali: a. Kesadaran Awareness Langkah pertama dalam kesetian dimulai dimana pelanggan mengetahui akan produk atau jasa dari perusahaan tersebut. Pemberitahuan ini bisa melalui iklan, jasa pos, media cetak, informasi dari orang lain WOM, komunikasi, dan kegiatan pemasaran. Pada tahap ini, pelanggan potensial mengetahui akan keberadaan perusahaan, namun terdapat sedikit janji. Hal ini dapat menyebabkan perusahaan lain mencuri pelanggan sebelum perusahaan semula memulai kegiatan. 40 b. Pembelian Awal Initial Purchase Pembelian pertama kali adalah langkah yang penting dalam kemampuan untuk memelihara kesetian. Pertama pembelian adalah pembelian percobaan dan perusahaan dapat mempegaruhi palanggan secara positif ataupun negatif dengan produk, karyawan, jasa dan bahkan lingkungan secara fisik. Pertama pembelian terjadi, perusahaan mendapat kesempatan untuk sungguh-sungguh memulai memelihara pelanggan yang setia. c. Penilaian Setelah Membeli Post Purchase Evaluation Setelah pembelian terjadi, pelanggan secara sadar atau tidak sadar mengevaluasi transaksi. Jika pelanggan puas atau tidak cukup puas akan beralih ke produk atau jasa perusahaan lain. d. Keputusan untuk Membeli Kembali Decision To Purchase Komitmen untuk pembelian kembali adalah sikap yang paling penting dalam membangun kesetian bahkan lebih penting dari kepuasan. Keputusan untuk membeli kembali adalah langkah alami ketika pelanggan merasa memiliki perasaan emosional yag kuat terhadap produk atau jasa tersebut. Salah satu cara untuk mendapatkan keputusan pelanggan dalam membeli kembali adalah dengan menetapkan gagasan pada pikiran pelanggan bahwa dengan berpindah ke perusahaan lain akan memakan biaya pada pelanggan dalam waktu dan uang. 41 e. Pembelian Kembali Repurchase Langkah terakhir dalam tahap ini adalah pembelian kembali. Hal dasar yang harus diperhatikan dalam kesetian pelanggan adalah harus membeli lagi pada perusahaan yang sama. Pelanggan yang benar-benar loyal akan menolak persaingan dan akan membeli kembali dari perusahaan yang sama dimana sewaktu-waktu akan diperlukan.

H. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Narulita Syarweni dan Abdillah, dalam jurnalnya tahun 2002 yang berjudul : “Pengaruh Undian Berhadiah Terhadap Peningkatan Jumlah Nasabah Dan Jumlah Tabungan Di Bank XYZ“. Penelitiannya yang dilakukan menggunakan data kuantitatif dan kualitatif, kemudian teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, studi lapangan dan studi pustaka. Hasil penelitiannya mengemukakan bahwa tingkat keberhasilan dari penyelenggaraan program ini hanya pada kenaikan jumlah penabung serta kenaikan jumlah uang tabungan yang ada di bank XYZ. Dari perhitungan peneliti yang dilakukan, terdapat korelasi antara pemberian hadiah dengan kenaikan jumlah nasabah sebesar 95 . Sedangkan antara pemberian hadiah dengan jumlah simpanan uang sebesar 91 . Dari hasil analisa determinasi antara pemberian undian berhadiah dengan jumlah nasabah sebesar 90,25 dan antara pemberian undian berhadiah dengan jumlah simpanan uang sebesar 82,81 . Sehingga dapat dikatakan terjadi 42 hubungan yang kuat antara pemberian kupon undian dengan peningkatan jumlah nasabah dan peningkatan jumlah simpanan uang di bank XYZ ini. Hasil ini diperkuat dengan analisis t-test bahwa ada pengaruh yang signifikan anatara pemberian undian berhadiah terhadap peningkatan jumlah nasabah dan peningkatan jumlah simpanan uang. Disarankan agar pemberian undian berhadiah tersebut tetap dipertahankan dan jika mungkin ditingkatkan lagi kualitas dan kuantitasnya dalam upaya untuk mempertahankan nasabah setia serta meningkatkan terus jumlah uang tabungan di bank XYZ ini. Ni Wayan Ekawati 2004 dalam jurnalnya yang berjudul ”Analisis Perilaku Konsumen Mancanegara dalam Keputusan Pembelian Produk Emas dan Perak pada Toko Kerajinan Art Shop di desa Celuk Gianyar Bali. Penentuan sampel menggunakan metode accidental sampling dengan jumlah sampel 116 responden. Alat analisis yang digunakan adalah analisis faktor dan analisis regresi berganda. Hasil penelitiannya menunjukkan enam belas variabel penelitian yang tersebar dalam tujuh faktor, yaitu faktor ukuran terdiri atas variabel ukuran, kualitas, desain, dan keunikan ; faktor potongan harga terdiri atas variabel tata letak produk dan arsitek bangunan ; faktor teman terdiri atas variabel nilai budaya dan pengalaman tentang produk ; faktor transportasi terdiri atas variabel transportasi dan saluran distribusi ; dan faktor pameran terdiri atas variabel atas pameran dan personal selling. Dari tujuh faktor 43 tersebut yang paling berpengaruh dalam keputusan pembelian produk emas dan perak adalah faktor ukuran produk. Raya 2006 “Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Bonus Dalam Kemasan Pengharum Pakaian Softener Soklin” hasil penelitiannya dapat diketahui bahwa persepsi konsumen terhadap bonus dalam kemasan yang terdapat dalam pengharum pakaian softener soklin adalah baik, ini ditandai oleh jawaban responden bahwa rata-rata responden setuju terhadap bonus dalam kemasan yang diberikan perusahaan. Ini dibuktikan dengan perhitungan dan hasil jawaban responden adalah 4,00 dan bila diletakkan dalam rentang skala, maka di kategori setuju terhadap bonus dalam kemasan yang diberikan perusahaan. Dan juga hasil t 1,7872 t a 1,645, maka H di tolak jadi hubungan positif antara persepsi konsumen terhadap bonus dalam kemasan Ahmad Nida 2008 ”Analisis Pengaruh Persepsi Konsumen Dan Bonus Dalam Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian”Studi kasus pada produk Pepsodent, disini diketahui bahwa pengaruh persepsi konsumen sebagai variabel X1, bonus dalam kemasan sebagai variabel X2 dan keputusan pembelian sebagai Y. Tehnik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah dengan menggunakan penyebaran kuisioner dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitiannya mendapatkan nilai R = 0,428 menunjukan bahwa persepsi konsumen dan bonus dalam kemasan terhadap keputusan pembelian mempunyai hubungan yang sedang. Variabel X1 persepsi konsumen adalah berpengaruh secara signifikan 44 terhadap variabel Y keputusan pembelian karena nilai t hitung 3,675 t tabel 1,984. Variabel X2 bonus dalam kemasan adalah berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y keputusan pembelian karena nilai t hitung 2,021 t tabel 1,984. Dan hasil uji simultan uji F dapat disimpulkan bahwa variabel X1 persepsi konsumen dan X2 bonus dalam kemasan, secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap variabel Y keputusan pembelian karena nilai F hitung 10,875 F tabel 3,090 dengan level signifikansi 0,000 0,05 maka menolak Ho dan menerima Ha artinya terdapat hubungan variabel persepsi konsumen dan bonus dalam kemasan dengan variabel keputusan pembelian. Ajie Fikriaji 2009, ”Analisis Efektifitas Promosi Melalui Bonus Langsung Dalam Kemasan Produk dan Brand Equity Merek Sabun Mandi Kesehatan Nuvo” Studi Kasus di Kota Bogor. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, uji Cochran, skala semantic differensial dan skala likert dengan bantuan alat pengolah data SPSS versi 15 dan MS Excel 2007. Promosi melalui bonus langsung dalam kemasan produk Nuvo, dianalisis menggunakan EPIC model, dilihat dari empat dimensi yaitu emphaty, persuasion, impact, dan communication. Keempat dimensi tersebut dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Perhitungan dimensi empati didapat nilai rataan 2,28. Dimensi persuasi memiliki rataan 2,15. Dimensi dampak memiliki rataan 1,91 dan dimensi komunikasi memiliki rataan 2,29. Walaupun nilai rataannya berbeda-beda namun semua dimensi