36
G. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan salah satu bentuk perilaku konsumen dalam menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk.
Konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli atau memakai suatu produk akan melalui sebuah proses di mana proses tersebut
merupakan gambaran dari bagaimana konsumen menganalisis berbagai macam masukan untuk mengambil keputusan dalam melakukan
pembelian. “Keterlibatan Konsumen Dan Pembuatan Keputusan Konsumen”
Mowen 2000 mengemukakan bahwa tingkat keterlibatan konsumen dalam suatu pembelian dipengaruhi oleh kepentingan personal yang
dirasakan yang ditimbulkan oleh stimulus. Dengan perkataan lain, apakah seseorang merasa terlibat atau tidak terhadap suatu produk ditentukan oleh
apakah dia merasa penting atau tidak dalam pengambilan keputusan pembelian produk. Karakteristik yang mempengaruhi konsumen untuk
membeli Kotler 2000 : 161 berpendapat bahwa pembelian konsumen amat
sangat dipengaruhi oleh beberapa karakteristik dan karakteristik tersebut masih
sulit dikendalikan
oleh pemasar
tetapi mereka
harus memperhitungkan itu semua.
37
Gambar 2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen
Budaya
Budaya
Sosial
Kelompok acuan
Pribadi
Umur dan tahap daur hidup
Pekerjaan Situasi ekonomi
Gaya hidup Kepribadian
Psikologi
Motivasi Persepsi
Pengetahuan Keyakinan dan sikap
Pembeli Sub Budaya
Keluarga
Kelas Budaya Peran dan status
Sumber : Kotler 2000 : 161
1. Proses Keputusan Membeli Tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan untuk
membeli, dan pemasar perlu memusatkan perhatiannya pada proses pembelian secara keseluruhan bukan hanya pada keputusan pembeli saja
menurut Lamb, Hair dan Mcdaniel 2002 : 142 adalah: a. Pengenalan Kebutuhan Need Recognition
Proses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli akan
merasakan perbedaan antara keadaan yang nyata dan keadaan yang diinginkannya. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen
akan segera memahami adanya kebutuhan yag belum perlu segera dipenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan-
kebutuhan yang sama-sama harus segera dipenuhi.
38 b. Pencarian Informasi Information Seacrh
Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin mencari lebih banyak informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen
kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Kosumen dapat
memperoleh informasi dari beberapa sumber antara lain: 1 Sumber Pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.
2 Sumber Kormersial : iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan. 3 Sumber Publik : media massa, organisasi penilai konsumen.
4 Sumber Pengalaman : penanganan,
pemeriksaan, penggunaan produk. c. Evaluasi Alternatif Evaluation of Alternaitves
Tahap dari proses keputusan pembeli, yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam
perangkat pilihan. Pengevaluasian ini tidak dapat terpisah dari pengaruh sumber-sumber yang dimiliki waktu, uang, informasi
maupun resiko keliru dalam pemilihan. d. Keputusan Membeli Purchase
Setelah tahap-tahap sebelumnya dilakukan, sekarang tiba saatnya bagi pembeli untuk mengambil keputusan apakah membeli atau tidak.
Jika dianggap bahwa keputusan yang diambil adalah membeli, maka pembeli akan menjumpai serangkaian keputusan yang menyangkut
39 jenis produk, bentuk produk, merek, penjual, kuantitas, waktu
pembelian, dan cara pembayarannya. e. Tingkah Laku Pasca Pembelian Post Purchase Behavior
Tahap dari proses keputusan pembeli yaitu ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada
rasa puas atau tidak puas. Ada kemungkinan bahwa pembeli memiliki ketidak-sesuaian sesudah ia melakukan pembelian karena mungkin
harganya dianggap terlalu mahal, atau mungkin karena tidak sesuai dengan keinginan atau gambaran.
2. Tahap-tahap Siklus Pembelian Tiap kali konsumen membeli, konsumen akan mengalami yang biasa
kita sebut siklus pembelian. Griffin 1995:19 mennyatakan ada lima tahap siklus pembelian kembali:
a. Kesadaran Awareness Langkah pertama dalam kesetian dimulai dimana pelanggan
mengetahui akan produk atau jasa dari perusahaan tersebut. Pemberitahuan ini bisa melalui iklan, jasa pos, media cetak, informasi
dari orang lain WOM, komunikasi, dan kegiatan pemasaran. Pada tahap ini, pelanggan potensial mengetahui akan keberadaan
perusahaan, namun terdapat sedikit janji. Hal ini dapat menyebabkan perusahaan lain mencuri pelanggan sebelum perusahaan semula
memulai kegiatan.