44 terhadap variabel Y keputusan pembelian karena nilai t
hitung
3,675 t
tabel
1,984. Variabel X2 bonus dalam kemasan adalah berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y keputusan pembelian karena nilai t
hitung
2,021 t
tabel
1,984. Dan hasil uji simultan uji F dapat disimpulkan bahwa variabel X1 persepsi konsumen dan X2 bonus dalam kemasan,
secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap variabel Y keputusan pembelian karena nilai F
hitung
10,875 F
tabel
3,090 dengan
level signifikansi 0,000 0,05 maka menolak Ho dan menerima Ha artinya terdapat hubungan variabel persepsi konsumen dan bonus dalam
kemasan dengan variabel keputusan pembelian. Ajie Fikriaji 2009, ”Analisis Efektifitas Promosi Melalui Bonus
Langsung Dalam Kemasan Produk dan Brand Equity Merek Sabun Mandi Kesehatan Nuvo” Studi Kasus di Kota Bogor. Metode analisis yang
digunakan adalah analisis deskriptif, uji Cochran, skala semantic differensial dan skala likert dengan bantuan alat pengolah data SPSS versi
15 dan MS Excel 2007. Promosi melalui bonus langsung dalam kemasan produk Nuvo,
dianalisis menggunakan EPIC model, dilihat dari empat dimensi yaitu emphaty, persuasion, impact, dan communication. Keempat dimensi
tersebut dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Perhitungan dimensi empati didapat nilai rataan 2,28. Dimensi persuasi memiliki rataan 2,15.
Dimensi dampak memiliki rataan 1,91 dan dimensi komunikasi memiliki rataan 2,29. Walaupun nilai rataannya berbeda-beda namun semua dimensi
45 tersebut masuk kedalam kategori cukup efektif pada rentang skala posisi
keputusan yaitu 1,60-2,40. Secara keseluruhan nilai EPIC Rate yang didapat adalah 2,157, dan
dapat disimpulkan bahwa promosi melalui bonus langsung dalam kemasan produk sabun nuvo adalah cukup efektif di mata konsumen, namun masih
kurang mengena pada segi persuasi dan dampak promosi tersebut kepada masyarakat. Ekuitas merek sabun Nuvo dapat tercipta salah satunya dari
promosi yang dilakukan oleh sabun Nuvo. Elemen-elemen ekuitas merek yang dianalisis dalam penelitian ini adalah kesadaran merek, asosiasi
merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek. Dalam segi kesadaran merek yang dianalisis dengan analisis deskriptif, sabun Nuvo telah telah disadari
keberadaannya di masyarakat. Analisis asosiasi merek menggunakan uji Cochran, hasil penelitian menunjukan bahwa asosiasi-asosiasi yang
menjadi brand image dari sabun Nuvo adalah sabun yang mudah didapatkan dan tersedia di toko-toko terdekat. Asosiasi sebagai sabun
kesehatan malah tidak menjadi brand image dari sabun Nuvo. Analisis persepsi kualitas merek Nuvo menggunakan skala semantic differensial,
dari delapan atribut persepsi kualitas yang diujikan pada sabun Nuvo, Lifebouy dan Detol, sabun Nuvo tidak memiliki satupun kesan kualitas
yang menonjol. Analisis yang terakhir adalah analisis loyalitas merek Nuvo, hasilnya konsumen sabun Nuvo belum memiliki loyalitas terhadap
merek sabun Nuvo, hal ini terlihat dari piramida loyalitas merek yang tidak berbentuk piramida terbalik.
46
I. Kerangka Pemikiran
Perusahaan memegang peranan penting dalam kegiatan perusahaan terutama dalam memasarkan produknya. Berbagai cara dilakukan kegiatan
perusahaan untuk mengembangkan produknya dalam menghadapi para pesaingnya. Adapun strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mendapat perhatian dari para konsumen yaitu dengan lebih meningkatkan kualitas sumber daya marketing terutama pada penetapan strategi yang
terbaik untuk perusahaan. Pada dasarnya bila sebuah perusahaan mempunyai strategi yang terbaik dalam mengelola bisnisnya, maka
perusahaan akan mendapatkan keuntungan. Salah satu strategi tersebut adalah dengan melakukan promosi penjualan. Promosi penjualan pada
sebuah perusahaan harus berorientasi terhadap harga, apakah harga akan dinaikkan atau diturunkan. Dalam hal ini sebuah perusahaan yang
menggunakan strategi promosi harus dapat melakukan efisiensi biaya yang akan dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan promosi tersebut.
Bauran promosi berperan penting terhadap kegiatan perusahaan. karena dengan adanya bauran promosi yang ditetapkan oleh sebuah
perusahaan, maka secara tidak langsung bila dilihat dari segi penjualan, perusahaan salah satu strategi yang dilakukan oleh perusahaan dalam
meningkatkan volume penjualan perusahaan. Bonus dalam kemasan merupakan salah satu strategi promosi
penjualan yang digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan volume penjualan dalam jangka pendek dan mempertahankan kesetiaan konsumen
47 akan produk yang sudah baik, juga memberikan daya tarik kepada
konsumen untuk memutuskan membeli. Agar dapat melihat keberhasilan sebuah promosi penjualan yang
dalam hal ini menggunakan bonus dalam kemasan yang diberikan dan dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut :
a. Kepercayaan akan penawaran b. Nilai yang dirasakan
c. Niat pembelian d. Persepsi terhadap perusahaan yang menawarkan bonus dalam
kemasan Melihat adanya bonus dalam kemasan ini maka akan
mempermudah perusahaan dalam menilai kebutuhan para pelanggan dan dapat mengetahui keinginan konsumen lebih baik. Konsumen juga akan
memperoleh informasi lebih lengkap dan akurat mengenai produk yang dijual perusahaan.
48
Gambar 2.4 Bagan Kerangka Pemikiran
J. Hipotesis
Lind 2003 menyatakan bahwa hipotesa adalah suatu pernyataan mengenai nilai suatu parameter populasi yang dimaksudkan untuk
pengujian dan berguna untuk pengambilan keputusan. Hipotesis juga merupakan pernyataan belum teruji yang menjelaskan suatu fakta atau
fenomena jawaban masalah penelitian, berdasarkan telaah konsep teoritis yang perlu diuji secara empiris Indriantoro dan bambang, 2002 :250
Persepsi Konsumen X1
Keputusan Pembelian Konsumen Y
Bonus Dalam Kemasan X2
Regresi Linier Berganda
Uji t Uji F
49 Adapun teknik pengujian hipotesis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik analisis korelasi sederhana karena penelitian hanya meneliti hubungan antara dua variabel saja yaitu persepsi konsumen
terhadap bonus dalam kemasan dan keputusan pembelian konsumen. Hipotesis yang penulis pergunakan dalam skripsi ini adalah :
H = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi
konsumen terhadap keputusan pembelian Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan antara bonus dalam
kemasan terhadap keputusan pembelian H
= Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi
konsumen dan bonus dalam kemasan terhadap keputusan pembelian
50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini menitik beratkan kepada pengaruh persepsi konsumen dan bonus dalam kemasan terhadap keputusan pembelian
produk PT. Unilever, Tbk diantarnya : Shampo Sunsilk dan Clear. Sebagai variabel terikat dependen variabel pada penelitian ini adalah keputusan
pembelian Y. Sebagai variabel bebas independen variabel adalah persepsi konsumen X
1
, dan bonus dalam kemasan X
2
. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh
persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian. Dan penelitian ini bertujuan juga untuk mengetahui apakah bonus dalam kemasan tersebut dapat
mempengaruhi proses keputusan pembelian.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari : objeksubjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiono,
2004:72. Populasi pada penelitian ini adalah para konsumen dari produk Shampo Sunsilk dan Clear yang berada di Wilayah Tangerang.
51 1. Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh para penulis dalam pengambilan sampel ini adalah secara non probabilitas atau non acak dengan
menggunakan convinience sampling adalah istilah umum yang mencakup variasi luasnya prosedur pemilihan responden. Convinience sampling berarti
unit sampel yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur, dan bersifat kooperatif. Maka sampel yang diambil 100 responden
Malhotra, 2004.
C. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam usaha untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan yaitu dengan cara :
1. Data Primer, adalah data yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan mengenai data yang diperlukan untuk
mendukung skripsi penulis. Kuesioner terdiri dari pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang tidak memberi kebebasan kepada responden karena
alternatif jawaban telah disediakan oleh peneliti. 2. Data Sekunder, adalah data yang diambil dengan melakukan studi
kepustakaan yaitu data yang diperoleh dengan cara membaca buku teori- teori yang berhubungan dengan permasalahan penelitian untuk
memperoleh landasan teoritis yang berguna didalam mempertanggung jawabkan penulisan ini. Seperti ; literatur, catatan, surat kabar, majalah,
jurnal, dan bacaan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.