c. Lactis dehydrogenase LDH; meningkat setelah 24-48 jam bila ada infark
miokard, mencapai puncak 3-6 hari dan kembali normal dalam 8-14 hari. Pada nekrosis miokard, protein intraseluler akan masuk dalam ruang
interstitial dan masuk ke sirkulasi sistemik melalui mikrovaskuler lokal dan aliran limfatik Patel, 1999. Oleh sebab itu, nekrosis miokard dapat dideteksi dari
pemeriksaan protein dalam darah yang disebabkan kerusakan sel. Protein-protein tersebut antara lain aspartate aminotransferase AST, lactate dehydrogenase,
creatine kinase isoenzyme MB CK-MB, mioglobin, carbonic anhydrase III CA III, myosin light chain MLC dan cardiac troponin I dan T cTnI dan cTnT
Samsu, 2007. Peningkatan kadar serum protein-protein ini mengkonfirmasi adanya infark miokard Nigam, 2007.
2.4.6. Infark Miocard Akut Non ST Elevasi
NSTEMI dapat disebabkan oleh penurunan suplai oksigen dan atau peningkatan kebutuhan oksigen miokard yang diperberat oleh obstruksi koroner.
NSTEMI terjadi karena thrombosis akut atau proses vasokonstriksi koroner. Trombosis akut pada arteri koroner diawali dengan adanya ruptur plak yang tak
stabil. Plak yang tidak stabil ini biasanya mempunya inti lipid yang besar, densitas otot polos yang rendah, fibrous cap yang tipis dan konsentrasi faktor jaringan yang
tinggi. Inti lemak yang cenderung ruptur mempunyai konsentrasi ester kolesterol dengan proporsi asam lemak tak jenuh yang tinggi. Pada lokasi ruptur plak dapat
dijumpai sel makrofag dan limfosit T yang menunjukkan adanya proses inflamasi. Sel-sel ini akan mengeluarkan sitokin proinflamasi. Sel-sel ini akan mengeluarkan
Universitas Sumatera Utara
sitokin proinflamsi seperti TNF dan IL -6 selanjutnya IL-6 akan merangsang pengeluaran CRP di hati.
2.4.7. Evaluasi Klinis
Nyeri dada dengan lokasi substermal atau kadang kala di episgastrium dengan ciri seperti diperas, perasaan seperti diikat, perasaan terbakar, nyeri tumpul, rasa
penuh, berat atau tertekan, menjadi presentasi gejala yang sering ditemukan pada NSTEMI. Analisis berdasarkan gambaran klinis menunjukkan bahwa mereka yang
memiliki gejala dengan onset baru angina berattak terakselerasi memiliki prognosis lebih baik dibandingkan dengan yang memiliki nyeri pada waktu istirahat. Walaupun
gejala khas tidak enak di dada iskemia pada NSTEMI telah diketahui dengan baik, di lengan, epigastrium, bahu atas atau leher juga terjadi dalam kelompok yang lebih
besar pada pasien-pasien berusia lebih dari 65 tahun. a.
EKG Gambaran EKG, secara spesifik berupa deviasi segmen ST merupakan hal
penting yang menetukan risiko pada pasien. Pada trombolisis in myocardial TIMI registry. Adanya depresi segmen ST baru sebanyak 0,05 mV merupakan predikator
outcome yang buruk kaut et al menunjukkan peningkata risiko outcome yang buruk meningkat secara progresif dengan memberatnya depresi segmnen ST, dan baik
depresi segmen ST maupun perubahan troponim T keduanya memberikan tambahan informasi prognosis pasien-pasien dengan STEMI.
Universitas Sumatera Utara
b. Biomarker Kerusakan Miokard
Troponim T atau troponim I merupakan pertanda neokrosis yang lebih disukai karena lebih spesifik daripada enzim jantung tradisional seperti CK dan CKMB. Pada
pasien dengan IMA, peningkatan awal troponim pada darah perifer setelah 3-4 jam dan dapat menetap sampai 2 minggu.
2.5. Epidemiologi SKA