Kriteria Inklusi dan Eklusi Metode Pengumpulan Data Metode Analisa Data

3.5. Kriteria Inklusi dan Eklusi

a. Kriteria Inklusi Kasus a.1 Responden yang menderita S K A baik pada penderita rawat inap maupun penderita rawat jalan. a.2 Subyek penelitian bersedia mengisi inform consent b. Kriteria inklusi kontrol b.1 Penderita yang tidak menderita SKA baik pada penderita rawat inap maupun rawat jalan. b.2 Subyek penelitian bersedia mengisi inform consent c. Kriteria eksklusi kasus dan kontrol c.1 Subyek penelitian menderita SKA dengan kondisi tidak stabil

3.6. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari: a. Data Primer Data primer diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner yang telah disusun pada pasien yang rawat inap ataupun rawat jalan. Kunjungan rumah dilakukan kepada beberapa responden yang telah pulang. b. Data Sekunder Data sekunder pada penelitian ini adalah dengan melihat dokumen pasien yang ada di rekam medik atau status pasien, buku register dan laboratorium serta data kunjungan pasien yang dilihat di instalasi medical record. Universitas Sumatera Utara 3.7. Variabel dan Definisi Operasional 3.7.1. Variabel Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah : a. Variabel dependen : SKA b. Variabel Independen Variabel yang dapat di ubah : kebiasaan merokok, hipertensi, obesitas, kadar guladarah diabetes meilitus, kadar kolesterol, HDL, LDL dan trigliserida darah, aktivitas fisik

3.7.2. Definisi Operasional a. Variabel dan Metode Pengukuran Variabel

Tabel 3.2. Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Cara Skala Katagori 1. Sindroma Koroner Akut Penderita yang didiagnosis SKA terdiri dari infark miokard akut IMA disertai elevasi segmen ST IMA STE, IMA tanpa elevasi segmen ST IMA non STE dan angina pektoris tak stabil APTS Hasil diagnosis dokter pada rekam medik Ordinal 1. SKA 2. Bukan SKA 2. Obesitas Berat Badan responden berdasarkan IMT BBTB 2 yang dikur pada saat penelitian Kuesioner dari hasil pemeriksaan tekanan darah pada rekam medik Ordinal 1. Obesitas: IMT ≥ 25.00 kgm 2. Tidak 2 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2. Lanjutan Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Skala Katagori 3. Aktifitas Fisik Intensitas kegiatan jasmani yang dilakukan sehari-hari, meliputi bidang kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan, perjalanan dan aktifitas diwaktu senggang yang dihitung berdasarkan lama waktu yang digunakan untuk melakukan jenis aktifitas. Kuesioner Ordinal 1. Cukup 150 menit minggu 2. Kurang 150 menit minggu 3. Tekanan darah Hasil pemeriksaan tekanan darah responden Kuesioner dari hasil pemeriksaan tekanan darah pada rekam medik Ordinal 1. Hipertensi TD sistolik 140 mmHg dan atau TD diastolik 90 mmHg 2. Tidak TD sistolik 140 mmHg dan atau TD diastolik 90 mmHg 4. Merokok 1. Perokok berat lebih 20 batang perhari. 2. Perokok sedang 10 – 20 batang perhari 3. Perokok Ringan 10 batang perhari 4. Bukan perokok tidak memiliki kebiasaan merokok. Kuesioner Ordinal 1. Berat 2. Sedang 3. Ringan 4. Bukan Perokok Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2. Lanjutan Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Skala Katagori 5. Kadar Gula Darah Kadar gula darah puasa terakhir responden yang dilihat pada rekam medic saat penelitian Hasil pemeriksaan laboratorium thd gula darah puasa Ordinal 1. Diabetes Meilitus ≥ 126 mgdl 2. Bukan Diabetes Meilitus ≤ 126 mgdl 6. Kadar kolesterol Kadar kolesterol responden terakhir yang dilihat pada rekam medic saat penelitian Hasil pemeriksaan Laboratorium thd Kadar kolesterol Ordinal 1. 200 mgdl 2. ≤200 mgdl 7. Kadar trigliseri- da Kadar trigliserida responden terakhir yang dilihat pada rekam medic saat penelitian Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap kadar trigliserida Ordinal 1. 150mgdl 2. ≤150 mgdl 8. Kadar HDL Kadar HDL responden yang terakhir dilihat pada rekam medic saat penelitian Hasil pemeriksaan laboratorium Ordinal 1. 55 mgdl 2. ≤ 55 mgdl 9. Kadar LDL Kadar LDL responden yang terakhir dilihat pada rekam medik saat penelitian Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap kadar LDL Ordinal 1. ≤150 mgdl 2. 150 mgdl 3.8. Tehnik Pengolahan Data Data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data skunder yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dengan tahapan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Editing Pemeriksaan Data Editing dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan, apabila terdapat jawaban yang belum lengkap atau terdapat kesalahan dalam mengisi maka harus dilengkapi dengan cara wawancara kembali terhadap responden. 2. Coding Pemberian Kode Data yang sudah dikumpulkan dan dikoreksi kebenaranya dan kelengkapanya untuk diberi kode oleh peneliti secara manual diolah dengan memakai perangkat software komputer. 3. Entry Pemasukan Data ke Komputer Data yang sudah dibersihkan kemudian dimasukan ke program komputer untuk diolah. 3. Cleaning Data Entry Pemeriksaan semua data yang telah dimasukan kedalam program komputer guna menghindari terjadinya kesalahan pemasukan data.

3.9. Metode Analisa Data

Data yang telah dikumpulkan akan dilakukan analisa statistik dengan menggunakan: a. Analisa univariat, yaitu analisa yang menggambarkan secara tunggal variabel- variabel independen dan dependen dalam bentuk distribusi frekuensi. Universitas Sumatera Utara b. Analisa bivariat, yaitu analisa untuk mengetahui hubungan antara variable bebas dan terikat dengan uji Chi-Kuadrat chi Square. X 2 Keterangan : = ∑ ��−�ℎ 2 �ℎ ℎ �−1 X 2 = Chi Square fo = frekuensi yang diobservasikan fh = frekuensi yang diharapkan Selanjutnya untuk menghitung besar risiko dihitung Odds OR dengan rumus dari table 2x2 sebagai berikut : + - Total Kasus A B a + b Kontrol C D c + d Keterangan: a = Kasus yang mengalami pajanan c = kasus yang tidak mengalami pajanan b = Kontrol yang mengalami pajanan d = Kontrol yang tidak mengalami pajanan Nilai ditentukan dengan rumus OR Rasio Odds = adbc pada confidence interval CI sebesar 95 dan nilai α 0.05 maka penilaian ratio Odds OR adalah sebagai berikut : 1 Bila nilai OR 1, menunjukkan bahwa yang diteliti merupakan faktor risiko. Universitas Sumatera Utara 2 Bila nilai OR ≤1 menunjukkan bahwa faktor yang diteliti bukan merupakan faktor risiko. 3 Bila nilai OR = 1 menunjukkan bahwa faktor yang diteliti merupakan faktor protektif . c. Analisa multivariat dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh variabel independen. Bila hasil uji mempunyai nilai p 0,25 maka variabel tersebut dapat masuk dalam model multivariat dengan menggunakan Uji regresi logistik ganda Multiple Logistic Regression. Uji regresi logistik digunakan untuk melihat pengaruh satu atau beberapa variabel independen terhadap dependen. Uji regresi logistik dapat digunakan apabila variabel dependen dikotomusbineri Murti, 1997. Adapun metode yang digunakan dalam analisis ini adalah metode Backward stepwise. d. Menghitung population atributable risk PAR, untuk mengetahui proporsi penderita SKA jika faktor risiko dihilangkan dengan menggunakan rumus : PAR = � �−1 � �−1+1 Keterangan : P = Proporsi populasi terpajan BB+D pada tabel 2 x 2 r = ratio odds Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Provinsi Aceh

Aceh adalah sebuah provinsi paling barat Indonesia. Aceh mempunyai luas sebesar 58.375.63 km2, yang terletak antara 20 sampai 60 lintang utara dan 950 sampai 980 lintang selatan. Wilayah Aceh terdiri dari 119 buah pulau 73 sungai besar dan 35 gunung. Ketinggian rata-rata wilayah adalah 125 meter diatas permukaan laut. Temperatur rata-rata 25 derajat celcius, dengan kelembaban rata-rata 85 persen dan curah hujan rata-rata setiap tahun berkisar 3,0 sampai 245,9 mm. Provinsi Aceh berbatasan langsung dengan selat Malaka disebelah utara Provinsi Sumatera Utara dan Samudera Hindia disebelah barat dan selatan. Provinsi Aceh dengan ibu-kota Banda Aceh, terdiri dari 23 kabupatenkota dan 286 kecamatan. Adapun jumlah desagampongkelurahan adalah sebanyak 6.489 desa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Aceh tahun 2012 sebanyak 4.726.001 jiwa. Kepadatan penduduk menurut kabupatenkota bervariasi. Jumlah penduduk terendah adalah di Kota Sabang sebesar 31.861jiwa, sementara kabupaten dengan jumlah penduduk tertinggi adalah Aceh Utara sebesar 556.793 jiwa. Rata-rata tingkat kepadatan penduduk Aceh tahun 2012 adalah 81 orang perkilometer persegi. Daerah yang paling tinggi tingkat kepadatannya adalah Kota Banda Aceh, yaitu 3.829 orang perkilometer persegi. Sedangkan yang terendah Universitas Sumatera Utara