Pengaruh Diabetes Meilitus terhadap Kejadian SKA di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Pengaruh Obesitas terhadap Kejadian SKA di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

cholesterol yang mengeras menyebabkan dinding bagian dalam pembuluh darah menjadi sempit dan tidak licin, sehingga suplai darah ke organ tersebut menjadi berkurang. Jika pengerasan itu terjadi pada arteri yang mensuplai darah ke jantung arteri koronaria maka terjadilah penyakit jantung koroner PJK. Gray H. H ,dkk, 2003 Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Supriyono M., 2008 bahwa kenaikan kadar kolesterol darah ≥ 200 mgdl bukan merupakan faktor risiko PJK pada usia ≤ 45 tahun. Masih menjadi perdebatan para ahli tentang penurunan kadar kolesterol kaitannya dengan penurunan risiko PJK. Data Framingham menunjukkan bahwa ; manfaat penurunan kolesterol pada laki-laki lebih nyata bila dibandingkan dengan perempuan dan semakin besar apabila pada usia muda. Kennel W, at.all, 1984

5.3. Pengaruh Diabetes Meilitus terhadap Kejadian SKA di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar gula darah 126 diabetes meilitus pada kelompok kasus sebanyak 22 orang 32,3 dan pada kelompok kontrol sebanyak 9 orang 16,1. Hasil analisis tabulasi silang diperoleh OR sebesar 3,24 dengan 95 CI=1,35-7,79, dapat disimpulkan bahwa variabel diabetes meilitus terbukti secara signifikan berpengaruh terhadap kejadian SKA. Hasil analisis multivariat terdapat pengaruh diabetes meilitus terhadap kejadian SKA dr. Zainoel Abidin karena memiliki nilai koefisien regresi B sebesar 1,04 dengan nilai Exp B sebesar 2,82 oleh karena itu pengaruh kadar gula darah tinggi diabetes meilitus dapat dibuktikan sebagai faktor risiko SKA. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Lewis, et all 2011 yang menyatakan bahwa kejadian PJK meningkat lebih besar 2-4 kali lebih besar pada orang yang terkena DM, karena seseorang dengan penyakit DM cenderung lebih cepat mengalami degenerasi jaringan dan disfungsi endotel. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Frimingham dimana satu dari dua orang penderita DM akan mengalami kerusakan pembuluh darah dan peningkatan risiko serangan jantung, pada diabetes mellitus akan timbul proses penebalan membran basalis dari kapiler dan pembuluh darah arteri koronaria, sehingga terjadi penyempitan aliran darah kejantung. Direktorat Pengendalian Penyakit tidak menular,2011 Menurut American Heart Association AHA bahwa penyebab morbiditas utama pada pasien DM tipe 2 adalah PJK yaitu sebesar 65 penderita DM meninggal akibat penyakit jantung. Namun penelitian Fadma Yuliani, 2013 menyebutkan bahwa proporsi penderita DM dengan PJK yang berumur ≥ 45 tahun lebih besar dari pada yang berusia ≤ 45 tahun, hal ini menunjukkan bahwa DM bukan merupakan faktor risiko PJK pada usia ≤ 45 tahun.

5.4. Pengaruh Obesitas terhadap Kejadian SKA di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

Hasil analisis pengaruh obesitas terhadap kejadian SKA diperoleh bahwa kelompok kasus ada sebanyak 42 orang 67,7 yang mengalami obesitas sedangkan pada kelompok kontrol ada sebanyak 22 orang yang mengalami obesitas 35,5. Universitas Sumatera Utara Hasil analisis tabulasi silang diperoleh OR sebesar 3,82 dengan 95 CI=1,81-8,04, hal tersebut menunjukkan bahwa pasien yang menderita SKA memiliki kecenderungan 3,82 kali mengalami obesitas dibandingkan dengan tidak SKA. Hasil analisis multivariat terdapat pengaruh obesitas terhadap kejadian SKA di RSUD dr. Zainoel Abidin karena memiliki nilai koefisien regresi B sebesar 1,12 dengan nilai Exp B sebesar 3,21 artinya responden yang mengalami obesitas mempunyai probabilitas 3,21 kali kemungkinan SKA dibandingkan pasien yang tidak mengalami obesitas. Hasil penelitian ini selaras dengan pendapat Ramrakha, 2006 yang menyebutkan bahwa sekitar 25-49 penyakit jantung koroner dinegara berkembang berhubungan berhubungan dengan peningkatan indeks masa tubuh IMT. Namun menurut penelitian yang dilakukan oleh Supriyono M, 2003 tidak ada hubungan yang signifikan antara obesitas pada kelompok usia muda dengan kejadian PJK p=0,590 dan juga obesitas bukan merupakan risiko untuk terjadinya PJK pada kelompok usia yang sama OR=0,8 ; 95 CI=0,4 – 1,6.

5.5. Pengaruh Aktivitas Fisik terhadap Kejadian SKA di RSUD