Penilaian performa organisasi adalah membandingkan dengan kebijakan, standar, dan tujuan yang ditetapkan manajemen atau kriteria pengukuran
tepat yang lain. 2.
Mengidentifikasi kesempatan perbaikan Dari penilaian performa auditor pada umumnya mengetahui kesempatan
baik untuk meningkatkan ekonomi, efisiensi, dan efektifitas. 3.
Mengembangkan rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan yang lebih jauh. Rekomendasi akan bervariasi tergantung pada sifat masalah dan
kesempatan untuk perbaikan. Masalah-masalah yang dapat diungkapkkan melalui audit operasional
antara lain adalah sebagai berikut : 1.
Kekurangan dalam perencanaan seperti kurang atau tidak adanya rencana standar, kebijakan dan prosedur yang baik dalam ruang lingkup fungsional
maupun operasional kegiatan perusahaan 2.
Lemahnya struktur organisasi dan pola penempatan personil 3.
Kelemahan dalam pengelolaan bahan dan fasilitas 4.
Sistem pengawasan manajemen tidak efektif 5.
Prosedur administrasi intern yang buruk
2.1.2.3 Audit Kepatuhan Compliance Audits
Menurut Mulyadi 2002 : 31, “Audit kepatuhan adalah audit yang tujuannya untuk menentukan apakah yang diaudit sesuai dengan kondisi atau
peraturan tertentu. Hasil audit kepatuhan umumnya dilaporkan kepada pihak yang berwenang membuat kriteria”.
Manajemen bertanggung jawab untuk menjamin bahwa entitas yang dikelolanya mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku atas
aktivitasnya. Tanggung jawab ini mencakup pengidentifikasian peraturan yang berlaku dan penyusunan pengendalian intern yang didesain untuk memberikan
keyakinan memadai bahwa entitas tersebut mematuhi peraturan. Tanggung jawab auditor adalah menguji dan melaporkan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan bervariasi sesuai dengan syarat perikatan. Auditor harus menerapkan kemahiran profesionalnya secara cermat dan seksama
untuk memastikan bahwa auditor dan manajemen memahami tipe perikatan yang harus dilaksanakan auditor.
Hasil audit kepatuhan berupa pernyataan temuan atau tingkat kepatuhan. Hasil audit kepatuhan dilaporkan kepada pemberi tugas yaitu pimpinan organisasi,
karena pimpinan organisasi yang paling berkepentingan atas dipatuhinya prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan.
2.2 Audit Internal 2.2.1 Pengertian Audit Internal
Dalam hal Aktivitas Audit Internal diberikan peran utama untuk bertanggung jawab dalam investigasi kecurangan, maka harus dipastikan bahwa
tim yang bertugas untuk itu memiliki keahlian yang cukup mengenai skema- skema kecurangan, teknik investigasi, ketentuan perundang-undangan dan hukum
yang berlaku, serta pengetahuan dan keahlian lain yang dibutuhkan dalam
investigasi. Tenaga staf yang diperlukan dapat diperoleh dari dalam in-house, outsourcing, atau kombinasi dari keduanya.
Dalam beberapa kasus, audit internal juga dapat menggunakan staf nonaudit dari unit lain di dalam organisasi untuk membantu penugasan. Hal ini
sering terjadi bila keahlian yang diperlukan beragam dan tim harus dibentuk dengan segera. Dalam hal organisasi membutuhkan ahli eksternal, perlu
menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi lembaga penyedia sumber daya eksternal terutama dalam hal kompetensi dan ketersediaan sumber daya.
Dalam hal di mana tanggung jawab utama untuk fungsi investigasi tidak ditugaskan kepada Aktivitas Audit Internal, Aktivitas Audit Internal masih dapat
diminta untuk membantu penugasan investigasi dalam mengumpulkan informasi dan membuat rekomendasi untuk perbaikan pengendalian internal.
Menurut Agoes 2004 : 221 mendefinisikan internal audit pemeriksaan intern sebagai berikut :
Internal audit adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi
perusahaan, maupun ketaan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan
ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku. Peraturan pemerintah misalnya peraturan di bidang perpajakan, pasar modal,
lingkungan hidup, perbankan, perindustrian, investasi dan lain-lain. Ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi misalnya standar akuntansi
keuangan.
Menurut Tugiman 2006 : 11, “Internal auditing atau pemeriksaan internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk
menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan.” IIA Institute of Internal Auditor memperkenalkan Standards for the
Professional Practice of Internal Auditing - SPPIA Standar dikutip dari Sawyer 2005 : 8-9, ”Audit internal adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk
dalam perusahaan untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas-aktivitasnya sebagai jasa yang diberikan kepada perusahaan.”
Dari beberapa defenisi di atas, kita dapat memahami bahwa tujuan daripada internal auditor adalah untuk membantu semua anggota manajemen
dalam melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif dan efisien dengan memberikan kepada mereka analisis penilaian, rekomendasi dan komentar yang
obyektif mengenai kegiatan yang diperiksa.
2.2.2 Definisi Auditor Internal